Nurturing Nationalism Character Values at the Primary Schools in Jayapura, Papua

Kosasih Ali Abu Bakar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Indonesia
Idris HM Noor,
Widodo Widodo,

Abstract


Abstract: Several surveys conducted by non-governmental organizations indicated the decline of nationalism sense in Indonesia and a real threat of separatist movements insisting to separate from Indonesia. To anticipate it, schools as the guard of education need to be the agents of nationalism through the learning process. This study aims to explore the information, activities and constraints faced by schools in nurturing nationalism character values at school as well as to formulate the problem solving model. This study employed qualitative descriptive approach. The sample of the study was taken from some rural and urban schools in Jayapura district. These schools have been appointed as the role model for character education reinforcement by the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia. Jayapura District was chosen since several studies revealed that Papua still indicated active separatist movements. This research began with a secondary data analysis about nationalism in some countries and some regions in Indonesia. Focus group discussion was subsequently conducted with some local teachers and officials to verify and validate the data. The information obtained was then analyzed step by step. The result of the study shows that schools have done possible and creative programs to nurture nationalism character values at school as well as involving their neighbourhood in the reinforcement of nationalism values.

Keywords: nationalist, school, education, character

 

PENUMBUHAN NILAI KARAKTER NASIONALIS PADA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN JAYAPURA PAPUA

 

Abstrak: Dari hasil beberapa survei yang dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat mengindikasikan adanya penurunan rasa nasionalisme di Indonesia dan masih nyata adanya ancaman gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia. Guna mengantisipasi hal tersebut, sekolah sebagai garda terdepan pendidikan harus bisa menjadi agen penjaga nasionalisme melalui proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi dan aktivitas serta kendala sekolah dalam upaya menumbuhkan nilai-nilai karakter nasionalis sekaligus memformulasikan dalam sebuah model.  Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualititatif. Sampel penelitian adalah Kabupaten Jayapura yang terdiri atas beberapa sekolah yang berada di perkotaan dan perdesaan yang telah menjadi role model penguatan pendidikan karakter oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kabupaten Jayapura terpilih karena berdasarkan hasil dari beberapa penelitian Papua masih terindikasi sebagai daerah yang masih cukup aktif gerakan separatisnya. Penelitian ini diawali dengan analisis data sekunder terkait nasionalisme di beberapa negara, beberapa daerah di Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok terpumpun dengan guru-guru dan aparat daerah  setempat dalam rangka verifikasi dan validasi data. Informasi yang didapat kemudian dianalisis secara bertahap. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa sekolah sudah berupaya semaksimal mungkin dan sekreatif mungkin dalam menumbuhkan nilai karakter nasionalis di sekolah maupun dengan mengikutsertakan lingkungan di sekitar sekolah.

Kata Kunci: nasionalis, sekolah, pendidikan, karakter

Keywords


nationalist; school; papua

Full Text:

PDF

References


Alfian, M. (2011). Pendidikan Sejarah dan Permasalahan Yang Dihadapi. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 3 (2), DOI: 10.30595/jkp.v3i2.643.

Alwi, S. (1999). Nasionalisme Ekonomi Indonesia Dalam Era Kompetisi Global. Economic Journal of Emerging Markets, 4 (1), 59-69. ISSN 1410-2641

Amri, S., Jauhari, A., & Elisah, T. (2011). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran: Strategi Analisis dan Pengembangan Karakter Siswa dalam Proses Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarata.

Aushop, A. Z. (2014). Islamic Character Building: Membangun Insan Kamil, Cendekia Berakhlak Qurani. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Davidov, E. (2009). Measurement equivalence of nationalism and constructive patriotism in the ISSP: 34 countries in a comparative perspective." in Political Analysis, 17 (1), 64-82. doi:10.1093/pan/mpn014.

Elisabeth, A. (2006). Dimensi Internasional Kasus Papua. Jurnal Penelitian Politik, 3 (1), 43-65. p-ISSN 1829-8001, e-ISSN 2502-7476

Hartoyo, A. (2010). Potensi Pembinaan Karakter Berbasis Budaya Masyarakat. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, 1(1), 19-30.

Haryono. (2009). Menelusuri Kembali Demokrasi Pancasila. Jakarta:PT. Citra Kharisma Bunda.

Hendrastomo, G. (2015). Nasionalisme vs Globalisasi ‘Hilangnya’ Semangat Kebangsaan dalam Peradaban Modern. Jurnal Dimensia, 1 (1), 1-11.

Hernandez, Hilda. (1989). Multicultural Education: A teacher Guide to linking Context, Process, and Content. New Jersy & Ohio : Prentice Hall

Jaskułowski, K., et al. (2017). Teaching the nation: history and nationalism in Polish school history education. British Journal of Sociology of Education: 1-15. DOI: 10.13140/RG.2.1.2443.8808

Kawentar, F. (2015). Pelaksanaan Penanaman Nilai Nasionalisme di SDN II Klaten. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 9 Tahun, 4 (9): 1-11.

Kementerian Kependidikan dan Kebudayaan. (2016). Kajian dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter. Jakarta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Kilasan Kinerja 2016. Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA), Jakarta.

Kusmin. (2010). Mengikis Krisis Karakter Bangsa. Dalam Koran Sore Wawasan Sabtu Pon, 11 Desember 2010 halaman 4.

Mahfud, Choirul. (2008). Pendidikan Multikultura, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Martien Herna Susanti dan Tijan. (2015). “Evaluasi Kesiapan Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar di Jawa Tengah dalam Melaksanakan Pendidikan Karakter Bangsa berdasarkan Kurikulum Tahun 2013”, Jurnal Integralistik, 26 (2), 27-43. ISSN: 2549-5011.

Moeldoko, J. T. (2016). T. N. Indonesia. ILC, TV One.

Muljana. (2008). Kesadaran Nasional dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan. LKiS. ISBN: 979 1283 59

Muthoharoh, A. I., Tijan, Suprayogi. (2015). Pendidikan Nasionalisme Melalui Pembiasaan di SD Negeri Kuningan 02 Semarang Utara. dUnnes Civic Education Journal, 1 (2).

Rasaili, W. (2016). Analisis Political Commitment Jokowi dalam Implementasikan “Revolusi Mental” dan “Nawa Cita” untuk Menciptakan Power Politic di ASEAN. Prosiding Univeritas Wiraraja. ISBN: 976-602-19681-6-1

Sa'dun Akbar. (2010). Model Pembelajaran Nilai dan Karakter Berbasis Nilai-nilai Kehidupan di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan, 17 (1), 46-54. doi: 10.17977/jip.v17i1.2619.

Saleh, Muhammad Hairul. (2011). Model Pemaknaan Nasionalisme Masyarakat Pulau Sebatik Kalimantan Timur. Jurnal Borneo Administrator, 7 (2), 202-221. DOI: 10.24258/jba.v7i2.74.

Ubedillah, A, dan Abdul Razak. (2008). Pendidikan Kewargaan, Demokratisasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah dan Prenada Media Group.

Samuel, L. R. (1998). Pledging allegiance: American Identity and The Bond Drive of World War II. Journal of American History, 85 (3), 1140-1141. https://doi.org/10.2307/2567338.

Sindhunata. (2000). Demitologi Persatuan Nasional. Jakarta, PT Kompas Media Nusantara.

Siswoyo, D. (2013). Pandangan Bung Karno Tentang Pancasila Dan Pendidikan. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 5 (1), 103-115. P-ISSN: 0216-1370 e-ISSN: 2442-8620.

Soendari, T. (2012). Metode Penelitian Deskriptif. https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/35132932/metode_ku.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1518588235&Signature=mzpp%2Bo9MMU%2FXRa%2FYoJdXjqJDLI4%3D&response-content-disposition=inline%3B%20filename%3DMetode_ku.pdf

Supardan, D. (2013). Tantangan Nasionalisme Indonesia Dalam Era Globalisasi. dalam Jurnal Ilmu-Ilmu Sejarah. Jurnal Ilmu-ilmu Budaya Dan Sosial LENTERA, 2 (4), 37-72. ISSN: 2085-6334.

Suryawan, I. N. (2012). Papua Tanah Damai: Gerakan Sosial Menuju Rekonsiliasi Nasional. Prosiding Seminar Ilmiah se-Eropa Berkarya untuk Indonesia.

Muawanah, S.,. (2015). Nasionalisme Melalui Pendidikan Agama pada Peserta Didik SMA/SMK/MA di Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat. Jurnal Smart 1 (2): 137-150. DOI: 10.18784/smart.v1i2.247.g167.

Tan, C. and C. S. Tan. (2014). Fostering social cohesion and cultural sustainability: Character and Citizenship Education in Singapore. Journal Diaspora, Indigenous, and Minority Education 8 (4): 191-206. DOI: https://doi.org/10.1080/15595692.2014.952404

Tukiran, T. (2014). Pendidikan Multikultural Dan Nasionalisme Indonesia. Jurnal SOSIO-DIDAKTIKA: Social Science Education Journal 1 (1): 29-36. P-ISSN: 2356-1386, E-ISSN: 2442-9430

Wilardjo, S.A. (2005). Pengertian, Peranan dan Perkembangan Bank Syari'ah di Indonesia. Majalah Ekonomi dan Bisnis Value Added 2 (1): 1- 10. ISSN: 1693-3435.




DOI: https://doi.org/10.21831/cp.v37i1.13616

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

Social Media:

     


 

 Creative Commons License
Jurnal Cakrawala Pendidikan by Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan UNY is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/index.

Translator
 
 web
    analytics
View Our Stats