Pengelolaan Air Hujan dengan Sumur Resapan dan Rainwater Harvesting sebagai Upaya Konservasi dan Pengendalian Runoff (Studi Kasus: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta)

Authors

  • Muhammad Padlan Departemen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta 55281, Indonesia
  • Qonaah Rizqi Fajriani Departemen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta 55281, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.21831/center.v2i2.2048

Keywords:

sumur resapan, rainwater harvesting, konservasi air

Abstract

Penurunan area hijau di FMIPA UNY dalam 18 tahun terakhir memicu berbagai permasalahan lingkungan, seperti meningkatnya limpasan permukaan, berkurangnya daya resap air hujan, dan belum optimalnya konservasi air. Minimnya pengelolaan air hujan secara berkelanjutan turut memperburuk kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem konservasi air berbasis sumur resapan dan rainwater harvesting (RWH) di lingkungan kampus sebagai solusi adaptif terhadap perubahan iklim dan peningkatan ketahanan air. Perencanaan sumur resapan menggunakan data curah hujan Stasiun Gemawang periode 2011-2023 yang telah diuji konsistensinya dengan metode RAPS. Analisis frekuensi dan uji hipotesis dilakukan untuk menentukan probabilitas kejadian dan distribusi hujan, dengan distribusi log-normal sebagai hasil paling sesuai. Intensitas hujan ditentukan menggunakan metode Mononobe dengan kala ulang 5 tahun, sedangkan laju infiltrasi diperoleh melalui pengukuran double ring infiltrometer. Perencanaan RWH menggunakan data hujan dan kala ulang yang sama, dengan pendekatan hujan andalan 50% melalui metode rata-rata minimum dan Weibull. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan sumur resapan ditentukan berdasarkan luas atap dan area kedap air, dengan estimasi satu hingga dua unit per gedung dan kedalaman 2,00-5,10 meter. Beberapa gedung yang telah memiliki sumur resapan justru mengalami kelebihan kapasitas. Tetapi, seluruh gedung FMIPA UNY telah memiliki saluran drainase dengan kapasitas yang mencukupi terhadap debit limpasan kala ulang 5 tahun. Sementara itu, RWH mampu memenuhi 100% kebutuhan penyiraman tanaman, namun hanya mampu memenuhi 3-4% kebutuhan flush toilet, sehingga integrasi dengan sumber air lain tetap diperlukan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Wardahani, R. K., Pamudjianto, A., Desembardi, F., Rusdi, A., & Dwangga, M. (2024). Analisis Kebutuhan Air Bersih di Kampung Lilinta Distrik Misool Barat. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil (JIMATS), 3(01), 053-064.

[2] Prabowo, Y. (2018). Analisis potensi penghematan konsumsi air PAM dan energi dengan sistem Rain Water Harvesting pada Gedung Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Skripsi Sarjana, Universitas Gadjah Mada). Universitas Gadjah Mada Repository.

[3] Farida, A., & Aryuni, V. T. (2020). Analisis Limpasan Permukaan Di Sekitar Kampus Universitas Muhammadiyah Sorong Kota Sorong. Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan, 12(2), 146-161.

[4] Suripin, M. Eng. (2004). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi.

[5] Suud, A., & Franchitika, R. (2020). Analisa Debit Air Hujan dengan Metode Rainwater Harvesting untuk Kebutuhan Air Bersih di Sdn 066656 Kecamatan Medan Selayang. Jurnal Teknik Sipil Bandar Lampung, 11(2), 1185-1194.

[6] Triatmodjo, B. (2019). Hidrologi Terapan (Cetakan ke-7). Beta Offset Yogyakarta.

[7] Badan Standardisasi Nasional. (2012). SNI 7752:2012 Tata cara pengukuran laju infiltrasi tanah di lapangan menggunakan infiltrometer cincin ganda. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

[8] Kamiana, I. M. (2011). Teknik perhitungan debit rencana bangunan air. Graha Ilmu, Yogyakarta.

[9] Kusumawardani, R., & Prakasa, F. (2017). Analisa distribusi curah hujan di Area Merapi menggunakan metode Aritmatika dan Poligon. J. Tek. SipilPerenc., 19(1), 39-48.

[10] Kementerian Pekerjaan Umum. (2014). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

[11] Kurniyawan, R. D., & Hendrasari, R. S. (2021). Analisa Sebaran Banjir Akibat Keruntuhan Waduk Wadaslintang. INERSIA lnformasi dan Ekspose Hasil Riset Teknik Sipil dan Arsitektur, 17(2), 96-105.

[12] Limantara, I. L. M. (2019). Rekayasa Hidrologi: Edisi Revisi. Penerbit Andi.

[13] Yekti, M. I., Bethania, C. F., & Pariartha, I. P. G. S. (2022). Perancangan Rainwater Harvesting dengan Communal Rainwater tank di Desa Baturinggit Kabupaten Karangasem. Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan, 6(2), 163-175.

[14] Badan Standarisasi Nasional. (2005). SNI 03-7065-2005 Tata Cara Pelaksanaan Sistem Plambing. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

[15] Ulfa, A., Wigati, R., & Kusuma, R. I. (2021). Perencanaan Rainwater Harvesting System sebagai Implementasi Konsep Smart & Green Campus (Studi Kasus: Gedung Fakultas Ilmu Sosial Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kampus Sindangsari). Fondasi: Jurnal Teknik Sipil, 10(2), 123-133.

[16] Badan Standardisasi Nasional. (2017). SNI 8456:2017 Tata Cara Perencanaan Drainase Perkotaan. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Downloads

Published

2025-09-01

How to Cite

Padlan, M., & Fajriani, Q. R. (2025). Pengelolaan Air Hujan dengan Sumur Resapan dan Rainwater Harvesting sebagai Upaya Konservasi dan Pengendalian Runoff (Studi Kasus: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta). Journal of Civil Engineering and Sustainable Infrastructure (CENTER), 2(2), 103–115. https://doi.org/10.21831/center.v2i2.2048