Perbandingan Respons Struktur Dengan Perbedaan Elemen Penahan Gempa Pada Gedung Digital Economy, Innovation, And Business Laboratory

Authors

  • Muhammad Riki Wibowo Departemen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta 55281, Indonesia
  • Slamet Widodo Departemen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta 55281, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.21831/center.v1i1.1389

Keywords:

Respon spektrum, Dinding geser, Bracing, Sistem ganda

Abstract

Berdasasarkan letak Indonesia yang dilintasi oleh tiga lempeng besar besar dunia mengakibatkan meningkatnya potensi gempa bumi yang terjadi di beberapa titik di Indonesia. Gempa bumi dapat merusak suatu bangunan apabila bangunan tersebut tidak mampu menahan beban gempa yang bereaksi pada struktur bangunan. Hal ini dapat diminimalisir dengan metode perencanaan bangunan tahan gempa. Terdapat banyak metode untuk mendapatkan suatu bangunan tahan terhadap gempa salah satunya pemilihan sistem struktur berupa sistem ganda dengan diberi perkuatan berupa dinding geser atau bracing. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai perbandingan respon struktur berupa displacement, simpangan antar lantai, dan respon elemen struktur yang dihasilkan terhadap tipe struktur akibat beban kerja yang terjadi. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai displacement terkecil pada arah x dan y terjadi pada model 3 (dinding geser). Nilai simpangan antar lantai terkecil pada arah x dan y terdapat pada model 3 (dinding geser). Elemen struktur balok memiliki nilai momen terkecil pada model 3 (dinding geser). Sementara, gaya geser balok terkecil terdapat pada model 3 (dinding geser). Elemen struktur kolom memiliki nilai momen terkecil pada model 3 (dinding geser). Gaya aksial yang dihasilkan kolom memiliki nilai yang cenderung hampir sama pada 3 tipe struktur. Sedangkan, gaya geser pada kolom memiliki nilai terkecil pada model 3 (dinding geser).

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Aldo, A., &Pratama,G. N. I. (2019). Evaluasi Ketahanan Gempa Rumah Sedrhana Di Kelurahan Rum, Kota Tidore Kepulauan. INERSIA: INformasi Dan Ekspose Hasil Riset Teknik SIpil dan Arsitektur, 15(2), 1-9.

[2] Kumala, S. A., & Wahyudi. (2016). Analisis Nilai PGA (Peak Ground Acceleration) Untuk Seluruh Wilayah Kabupaten dan Kota di Jawa Timu. INERSIA: INformasi Dan Ekspose Hasil Riset Teknik SIpil Dan Arsitektur, 12(1), 37-43.

[3] H. C. Hardiyatmo, Rekayasa Gempa untuk Analisis Struktur dan Geoteknik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2022.

[4] A. Sunarto, “Perbandingan Respons Struktur Gedung Tidak Beraturan Horisontal Akibat Gempa dengan Analisis Statik dan Dinamik (The Comparison of Irregular Horizontal a Building Structure’s Response Effect of Earthquake With Static and Dinamic Analysis,” Universitas Islam Indonesia, 2018.

[5] Badan Standardisasi Nasional, “SNI 1726: 2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Nongedung,” no. 8. 2019.

[6] Badan Standardisasi Nasional, “SNI 1727: 2020 Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait untuk Bangunan Gedung dan Struktur Lain,” Standar Nasional Indonesia, no. 8. pp. 1–336, 2020.

[7] Guo, Z. (2014). Principles of reinforced concrete. Butterworth-Heinemann.

[8] McCormac, J. C., & Brown, R. H. (2015). Design of reinforced concrete. John Wiley & Sons.

[9] Moehle, J. (2015). Seismic design of reinforced concrete buildings. McGraw-Hill Education.

[10] Ghali, A., Favre, R., & Elbadry, M. (2018). Concrete structures: Stresses and deformations: Analysis and design for serviceability. CRC Press.

Downloads

Published

2024-03-01

How to Cite

Wibowo, M. R., & Widodo, S. (2024). Perbandingan Respons Struktur Dengan Perbedaan Elemen Penahan Gempa Pada Gedung Digital Economy, Innovation, And Business Laboratory. Journal of Civil Engineering and Sustainable Infrastructure (CENTER), 1(1), 13–22. https://doi.org/10.21831/center.v1i1.1389

Issue

Section

Articles