HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS DAN KOMPOSISI TUBUH DENGAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU PADA MAHASISWA NON KEOLAHRAGAAN

Krisnanda Dwi Apriyanto, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Bernadeta M Wara Kushartanti, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Rachmah Laksmi Ambardini, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Luis Carrasco Páez, Department of Physical Education and Sport, University of Seville., Spain

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fleksibilitas dan komposisi tubuh dengan kemampuan daya tahan jantung paru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini 52 mahasiswa. Teknik pengampilan sampel menggunakan total sampling. Instumen tes untuk mengukur fleksibilitas menggunakan sit and reach, komposisi tubuh yang diukur adalah (1) indeks massa tubuh, (2) lingkar pinggang dengan menggunakan pita ukur dalam cm, dan (3) Rasio Lingkar Pinggang Panggul. Kemampuan daya tahan jantung diukur menggunakan instumen Rockport Test untuk memprediksi VO2maks. Penelitian ini menggunakan uji deskriptif untuk menggambarkan nilai minimal, maksimal, rerata dan standar deviasi variabel, uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk dan uji korelasi menggunakan Pearson. Hasil uji normalitas menunjukkan semua variabel memiliki sebaran data yang normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi p>0.05 (fleksibilitas p = 0.054, lingkar pinggang p = 0.877, RLPP p = 0.074, dan VO2maks p = 0.054). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan antara fleksibilitas dengan VO2maks (p = 0.008); (2) Terdapat hubungan antara IMT dengan VO2maks(p = 0.046); (3) Tidak terdapat hubungan antara lingkar pinggang dengan VO2maks (p = 0.123); dan (4) Tidak terdapat hubungan antara RLPP dengan VO2maks (p = 0.377). Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan pada setiap individu untuk menjaga health related fitness, utamanya daya tahan jantung apru, komposisi tubuh dan fleksibilitas.

This study aims to determine the relationship between flexibility and body composition with cardiovascular endurance. This research is quantitative research with a correlational descriptive method using a cross sectional approach. The subjects of this research were 52 students. The sampling technique uses total sampling. The test instrument for measuring flexibility uses sit and reach, body composition measured were: (1) body mass index, (2) waist circumference using a measuring tape in cm, and (3) waist-to-hip ratio. Cardiovascular endurance is measured using the Rockport Test instrument to predict VO2max. This research uses descriptive tests to describe the minimum, maximum, mean and standard deviation values of variables, normality tests using Shapiro-Wilk and correlation tests using Pearson. The results of the normality test show that all variables have a normal data distribution, indicated by a significance value of p>0.05 (flexibility p = 0.054, waist circumference p = 0.877, waist-to-hip ratio p = 0.074, and VO2max p = 0.054). The results of this study show that: (1) there is a relationship between flexibility and VO2max (p = 0.008); (2) There is a relationship between BMI and VO2max (p = 0.046); (3) There is no relationship between waist circumference and VO2max (p = 0.123); and (4) There is no relationship between waist-to-hip ratio and VO2max (p = 0.377). The results of this research can be a reference for each individual to maintain health related fitness, especially cardiovascular endurance, body composition and flexibility.


Keywords


flexibility, BMI, waist circumference, waist-to-hip ratio and VO2max

Full Text:

PDF

References


Abrian, M.G.O., Sulistiawati, D., & Dinangsit, D. (2021). Hubungan speed, fleksibilitas, dan power tungkai terhadap kemampuan renang gaya dada. MEDIKORA: Jurnal Ilmiah Kesehatan Olahraga, 20(2), 183-193.

Afriwardi. (2010). Ilmu Kedokteran Olahraga. Jakarta: EGC.

Alimardani, A., Beni, M.A., Deheshti. (2012). Relationship between physical fitness and anthropometric indicators in non-athlete students. Annals of Biological Research; 3 (9): 4617–4621.

Andriani R. 2016. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh dan Aktivitas Fisik dengan Volume Oksigen Maksimum.[skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Apriyanto, K.D. (2020). Profil Daya Tahan Jantung Paru, Fleksibiltas, Kelincahan dan Keseimbangan Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FIK UNY. MEDIKORA: Jurnal Ilmiah Kesehatan Olahraga, 19(1), 17-23.

Aras Djohan (2017). Hubungan antara Fleksibiltas dan Kekuatan Otot Lengan dengan Kecepatan Renang. Jurnal MKMI.

Bakhtiar, S. (2023). Tes Kesamaptaan dan Penilaian Keterampilan Beladiri. Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI).

Cieśla, E., Mleczko, E., Bergier, J., Markowska, M., NowakStarz, G. (2014). Healthrelated physical fitness, BMI, physical activity and time spent at a computer screen in 6 and 7year-old children from rural areas in Poland. Annals Agricultural and Environmental Medicine; 21 (3): 617–621.

De Araujo, S.S., Miguel-Dos-Santos, R., Silva, R.J.S., Cabral-De-Oliveira, A.C. (2015). Association between body mass index and cardiorespiratory fitness as predictor of health status in schoolchildren. Rev Andaluza Med del Deport; 8 (2): 73–78. Tersedia di: http://dx.doi.org/10.1016/j. ramd.2014.02.003.

Dharma, I. G. P. A. D., Permadi, A. W., & Yasa, I. M. A. (2022). Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Daya Tahan VO2Max pada Pemain Bulu Tangkis. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(4), 6523-6530.

Firdaus, K. (2011). Fisiologi Olahraga dan Aplikasinya. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang Press. Padang

Gantarialdha, N. (2021). Hubungan Indeks Massa Tubuh Terhadap Ketahanan Kardiorespirasi Dinyatakan Dalam Vo2Max. Jurnal Medika Hutama, 2(04 Juli), 1162-1167.

Irianto, J.P. (2004). Pedoman Praktis Berolahraga untuk Kebugaran dan Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Kravitz, L. (2001). Panduan Lengkap: Bugar Total. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Nieman DC. (2004). Kebugaran dan Kesehatan Anda, alih bahasa Syahrastani, M.Kes. Padang: Universitas Negeri Padang.

Nursalam. 2017. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan?: Pendekatan Praktis (4th ed.). Jakarta: Salemba Medika.

So, W., Choi, D. 2010. Difference in Physical Fitness and Cardiovascular Function Depend on BMI in Korean Men. Journal of Sport Science and Medicine 9:239-244

Sumintarsih. (2007). Kebugaran Jasmani untuk Lanjut Usia. Olahraga. Vol. 13, Th. XIII, No.1. Hlm. 26-40.

Swasta EB. (2010). Kebugaran jasmani dan indeks massa tubuh mahasiswa program studi IKORA FIK UNY.

Wardana ING, Widianti IGA, Wirata G. (2018). Testosterone increases corpus cavernous smooth muscle cells in oxidative stress-induced rodents (Sprague-Dawley). Bali Medical Journal; 7(2): 313-322.

Werner W.K. Hoeger, Sharon A. Hoeger. (2010). Principles and Labs for Physical Fitness, Seventh Edition. Wadsworth, Cengage Learning. USA: Yolanda Cossio Publisher.




DOI: https://doi.org/10.21831/medikora.v23i1.72203

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Krisnanda Dwi Apriyanto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by:

             


In Collaboration with:

   

Flag Counter

 View Journal Visitor Stats