BERBAGAI MACAM TES UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESTABILAN SENDI LUTUT

Bambang Priyonoadi,

Abstract


Lutut mudah sekali terserang cedera traumatik. Persendian ini kurang mampu  melawan kekuatan medial, lateral, tekanan, dan rotasi, karena lemahnya otot,  dan mudah mendapat luka memar. Mekanisme datangnya cedera sendi lutut "  yang berakibat serabut ligamen utama dari lutut bisa menjadi putus bergantung  pada aplikasi dan kekuatan, pukulan, tekanan, gerakan yang melebihi batas  keregangan. Cedera ini dapat terjadi karena suatu gaya pada garis lurus (straigth  line) langsung atau melalui bidang tunggal (single plane), atau karena suatu gaya  berputar mendadak.
Luka akut dan kronis pada lutut dapat mengakibatkan ketidakstabilan  sendi, lutut yang terluka dipenksa stabilitasnya secepat mungkin setelah cedera  dan dilakukan hanya oleh tenaga yang sudah terlatih dan profesional. Lutut yang  cedera dan lutut yang tidak cedera dites dan dikontraskan atau dibedakan  untuk  menentukan suatu perbedaan dalam tingkat stabilitasnya.
Tes tekanan valgus dan varus dimaksudkan untuk menampakkan  kelemahan kompleks kestabilan lateral dan medial, khususnya serabut ligamen  colateral. Tes untuk menentukan integntas dari ligamen cruciate dapat dilakukan  dengan menggunakan: 1) tes Drawer pada fleksi 90 derajat, (2) tes Drawer  Lachman, (3) tes pivot-shift, (4) tes Jerk, dan (4) tes Drawer fleksi-rotasi. Untuk  memastikan ketidakstabilan ligamen cruciate sebelah posterior dapat dilakukan  dengan: (1) tesDrawer posterior, (2) tes recurvatum rotasi eksternal, dan (3) tes  "Sag" Posterior. Adapun untuk menentukan meniscus yang robek dapat  menggunakan tiga cara yaitu dengan: (1) tes McMurray, (2) tes kompresi aplg,
dan (3) tes distraksi apley.


Kata kunci: tes stabilitas sendi lutut


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/medikora.v0i1.4731

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



Indexed by:

             


In Collaboration with:

   

Flag Counter

 View Journal Visitor Stats