TERAPI LATIHAN PASCACEDERA BAHU

BM. Wara Kushartanti,

Abstract


Cedem merupakan masalah yang sulit dihindari oleh olahragawan, baikdi dalam kompetisi maupun di saat latihan. Beberapa kasus, cedera membuatseorang olahragawan terpaksa harus pensiun dini dari dunia olahraga prestasi.Cedera diakibatkan oleh kekuatan luar yang menimpa tubuh, melebihidaya tahan jaringan tubuh. Cedera bisa mengenai otot dan tendon, sendidan ligamen, tulang, serta saraf.Berbagai model terapi latihan unmk rehabilitasi cedera sudah diteliti.Model Terapi Larihan untuk cedera bahu dan lengan telah banyak ditelitidan terbukd bermanfaat dalam memulihkan cedera, baik secara subjektifmaupun objektif komponen dasar terapi latihan melipuri latihan fleksibiiitasdan ROM, latihan kekuatan dan daya tahan otot, serta latihan proprioseptif,koordinasi, dan kelincahan.Hasil Latihan dapat diketahui adanya peningkatan fleksibiiitas atauRange of Movement (ROiVI), kekuatan, dan daya tahan otot. Untuk unsur kekuatandapat dinilai dari kemampuannya melawan beban, baik mendorong,menarik, mengangkat, maupun menekan. Untuk daya tahan otot dapat dinilaidari kemampuannya melakukan usaha secara berulang-ulang, sedangkanuntuk fleksibiiitas dinilai dari kemampuannya menusuri kisaran gerak sendi.Besarnya kisaran gerak sendi pada saat tidak cedera dapat menjadi targethasil latihan, dan secara rinci tersaji sebagai berikut: (1) fleksi ke depan: 0 -180 derajat, (2) ekstensi: 0 - 7 0 derajat, dan (3) adduksi: 0 - 4 5 derajatKata kunci: Cedera, Terapi Latihan

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/medikora.v0i2.4685

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



Indexed by:

             


In Collaboration with:

   

Flag Counter

 View Journal Visitor Stats