POTRET SOSIAL DALAM SEPULUH SAJAK REMY SYLADO DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

Zuniar Kamaluddin Mabruri, SMP Negeri 2 Gemolong Sragen, Indonesia
Suminto A. Sayuti, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur puisi dan potret sosial sepuluh sajak Remy Sylado. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk merelevansikan potret sosial masyarakat Indonesia dalam sepuluh sajak Remy Sylado dengan pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kumpulan puisi Kerygma & Martyria karya Remy Sylado. Objek dalam penelitian ini adalah potret sosial dan relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA dalam sepuluh sajak Remy Sylado. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang termuat dalam sepuluh sajak Remy Sylado yang dipilih dengan menggunakan teknik sampel bertujuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pembacaan dan pencatatan. Teknik analisis data menggunakan pembacaan semiotika Michael Riffaterre dengan pendekatan sosiologi sastra Rene Wellek & Austin Warren. Berdasarkan pembacaan semiotika terhadap sepuluh sajak Remy Sylado disimpulkan beberapa potret sosial masyarakat Indonesia yang meliputi (1) Potret Modernitas di Negara Indonesia yang terdapat dalam sajak “Zaman Azab“, “Di Atas Azab Pena Berpihak”, “Asap Telah Menutup Kota Perkasa” (2) Potret Kolonialisme dan Ekspansi kapitalisme yang terdapat dalam sajak “Origo Mali“, “Cenderamata”, “Uang” (3) Potret kota, Pembangunan, dan Kapitalisme yang terdapat dalam sajak “Pena”, “Pemain Kambing Hitam”, “Si Miskin”, dan “Apakah Negerinya Masih”. Potret sosial dalam sepuluh sajak Remy Sylado relevan dengan pembelajaran sastra di SMA.

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

SOCIAL PORTRAIT IN TEN POEMS REMY SYLADO AND RELEVANCE TO LEARNING LITERATURE IN HIGH SCHOOL

 

Abstract

This study aimed to describe the structure of the poem and the social portrait in ten poems Remy Sylado. In addition, this study also aimed to relevance of the social portrait of Indonesian society in Remy Sylado’s ten poems with learning literature in high school. Sources of data in this study include the subject adn object. Subject in this study are a collection of poems Kerygma & Martyria written by Remy Sylado. Object in this study are a social potrait and relevance to learning literature in high school to ten poems Remy Sylado. The data in this study are words contained in Remy Sylado’s ten poems were selected using purposive sampling technique. Data collection techniques used in this study are reading and writing. Data analysis used Michael Riffaterre semiotic reading by using the sociological literature approach written by Rene Wellek & Austin Warren. Based on the semiotic reading of the ten poems Remy Sylado it was discovered portrait Indonesian society which includes (1) Images of modernity in Indonesia contained in the poem "Zaman Azab", "Di Atas Azab Pena Berpihak", and "Asap Telah Menutup Kota Perkasa" (2) Portrait of colonialism and the expansion of capitalism contained in the poem "Origo Mali", "Cenderamata", and "Uang" (3) Images of the city, development, and capitalism contained in the poem "Pena","Pemain Kambing Hitam", "Si Miskin", and "Apakah Negerinya Masih". Social potrait in ten poems Remy Sylado relevance to learning literature in high school.

Keywords: social portrait, ten poems Remy Sylado, semiotics, sociology of literature.

Keywords


potret sosial; sepuluh sajak Remy Sylado; semiotika; sosiologi sastra

Full Text:

PDF

References


Aminuddin. (2010). Pengantar apresiasi karya sastra. Malang: Sinar Baru Algensindo.

Damono, S. D. (2006). Pengarang, karya sastra dan pembaca. Lingua, 1 (1), pp.22-37.

Dietrich, R.F. (Ed). (1971). Realities of literature. Florida: University of South Florida.

Fakih, M. (2012). Analisis gender dan transformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Fromm, E. 1996. Revolusi Harapan. (Terjemahan Kamdani). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Buku asli diterbitkan tahun 1996).

Haryadi. (1994). Peran sastra dalam pembentukan karakter bangsa. Makalah Seminar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Jabrohim, A., C., & Sayuti, S.A. (2009). Cara menulis kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kuntowijoyo. (2006). Budaya dan masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Lambropoulos, V., & Miller,D (Eds.). (1987). Orientation of critical theories. Twentieth Century Literary Theory (3-31). New York: State University of New York Press.

Luxemburg, J. V, Bal, M., & Weststeijn, W. G. (1992). Pengantar ilmu sastra. (Terjemahan Dick Hartoko). Jakarta: Gramedia. (Buku asli diterbitkan tahun 1982).

Miller, J. H. (2011). On litertature: Aspek kajian sastra. (Terjemahan Bethari Anissa Ismayasari). Yogyakarta: Jalasutra. (Buku asli diterbitkan tahun 2002).

Pradopo, R. D. (2007). Prinsip-prinsip kritik sastra. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Selden, Raman. (1991). Panduan teori sastra masa kini. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Soemanto. (2010). Riwayat hidup Remy Sylado. Diakses tanggal 15 Maret 2013 dari http://sebuahcatatansastra.blogspot.com.

Sudaryani, R. R. S., Pradopo, R. D, & Soeratno, S. C. (2003). Makna Sajak-Sajak “Tembang” Karya D.Zawawi Imron dalam Kajian Semiotik. Sosiohumanika. 16b, pp.357-371.

Sumardjo, J. & Kosim, Saini. (1988). Apresiasi kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Sutopo, H.B. (2006). Metodologi penelitian kualiatif. Surakarta: UNS Press.

Syahriyani, A. (2010). Refleksi kemerdekaan dan potret buram pembangunan. (Online), (http: //www. bem.fib.ui.ac.id, diakses 11 Agustus 2012).

Sylado, Remy. (2004). Puisi-puisi Remy Sylado kerygma & martyria. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Teeuw. A. (1984). Sastra dan ilmu sastra: Pengantar teori sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan nasional. Jakarta: SL Media.

Wellek, R., & Waren, A. (1990). Teori kesusasteraan. (Terjemahan Melanie Budianta). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. (Buku asli diterbitkan tahun 1949).

Yandianto. (2004). Apresiasi karya sastra dan pujangga indonesia. Bandung: M2S.




DOI: https://doi.org/10.21831/lt.v2i1.5412

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Zuniar Kamaluddin Mabruri, Suminto A. Sayuti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Our Journal indexed by:

     


 Creative Commons License
LingTera is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/ljtp.

View My Stats