Pendidikan karakter jujur melalui metode bercerita di sekolah dasar di Yogyakarta

St. Nurbaya, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Rukiyati Rukiyati, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Sri Agustin Sutrisnowati, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Pendidikan karakter jujur terintegrasi ke dalam tema-tema pelajaran dengan  metode bercerita  penting dilakukan sebagai upaya mendidik siswa agar menjadi orang yang jujur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik pendidikan karakter jujur melalui metode bercerita bagi siswa kelas 4 pada tujuh sekolah dasar di Yogyakarta. Buku panduan untuk guru dan buku cerita telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya dan telah dinyatakan valid serta  layak digunakan, menurut para ahli maupun guru.Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan model interaktif dari Miles, Huberman dan Saldana (2014).Teknik  pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dan diskusi grup terfokus, didukung dengan penggunaan skala Likert untuk mengukur sikap siswa terhadap kejujuran. Teknik analisis data dilakukan secara interaktif meliputi kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menyimpulkan praktik pendidikan karakter jujur melalui metode bercerita untuk siswa kelas IV sekolah dasar telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Guru telah dapat melaksanakan pembelajaran sesuai buku panduan dan siswa telah memahami arti penting kejujuran dalam berbicara dan bertindak. Siswa menyatakan sikap setuju terhadap pernyataan dan tindakan yang jujur. Oleh karena itu, pendidikan karakter jujur melalui metode bercerita dapat digunakan secara luas sebagai upaya menanamkan nilai kejujuran dalam diri siswa sekolah dasar. 

 

Kata kunci:  nilai, karakter, jujur, dan metode bercerita


Full Text:

PDF

References


Abdul Azis Wahab. (2012). Pengelolaan Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Pendidikan. Program Studi Ilmu Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.

Berkowitz, Martin W & Melinda C. Bier (2005). What works in character education – A research-driven guide for educators. Character Education Partnership – John Templeton Foundation – John E & Frances G. Pepper. Diambil pada tanggal 20 Februari 2008 dari www.character.org

Chamalah, Evi. (2019). “Folklore Bibliotherapy Method for Early Childhood”. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 2nd Social and Humaniora Research Symposium (SoRes 2019). Atlantic Press. Vol. 409.

Davidson, Matthew, et.al. (2007). Smart and good schools. Education Week, November 2007. Diambil pada tanggal 3 Maret 2008 dari: http://www.edweek.org/ew/articles/2007

Dewantara, Ki Hajdar. (1977). Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa.

Dindin Jamaluddin ( 2013). “Character Education In Islamic Perspective”. International Journal of Scientific & Technology Research. 2 (2). http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.300.3289&rep=rep1&type=pdf

Dilworth Elementary Character Education. Diambil pada tanggal tanggal 29 Juni 2018 dari:

(http://schools.cms.k12.nc.us/dilworthES/Documents/Character%20Education/Honesty.pdf)

Dovre, Paul J. (2007). From Aristotle to Angelou: best practice in character education. Education Next, vol. 7, No. 2, September 2007, 38-45.

Goodman, Joan. 2018. Searching for Character and the Role of Schools. Ethics and Education Journal. October2018. DOI.10.1080/17449642.2018.1537989.

Kagan,S.,Kagan,M.(2007).Kagan Cooperative Learning.San Clemente:Kagan Publishing.

Kirschenbaum. 1995. 100 Ways to Enhance Values and Morality in School and Yout Setting. Boston: Allys and Bacon.

Lickona, Thomas. (1991). Educating for character – How our schools can teach respect and responsibility. New York: Bantam Books.

Lickona, Thomas. (2014). Character Matters. Jakarta: Bumi Aksara.

Nur Rahmatul Azkiya dan Iswinarti. 2016. Pengaruh Mendengarkan Dongeng terhadap Kemampuan Bahasa Anak Prasekolah. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. 04. No. 02. Agustus 2016. Hal. 123-139. Diambil pada 27 Agustus 2017 dari http://www.tappdf.com/download/77680-pengaruh-mendengarkan-dongeng-terhadap-ejournal-umm.

Shea, Kathleen & Katherine Bray Murphy. (2009). A perfect match: living values educational program and Aventura city of excellence school, USA. [versi elektronik]. Diambil pada tanggal 15 Januari 2010 dari www.springer.com

Sonnentag, Tammy L.et al. (2019). “Prioritizing morality in the self and consistent moral responses despite encouragement to behave immorally”. Journal of Moral Education. December 2019. Vol. 48, No. 4, 412-422.

Wolfgang Althof, Berkowitz dan Marvin. (2006). “Moral education and character education: Their relationship and roles in citizenship education”.Journal of Moral Education. Desember 2006. Vol. 35.

Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter, Jakarta: Kharisma Putra Utama.




DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v21i3.51226

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________

 

                                 

 

__________________________________________________________________________________________________

 

 

RJI Main logo

 

      

The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 __________________________________________________________________________________________________ 

 

Flag Counter