Representasi Sosok Cut Nyak Dien Sebagai Agensi Feminisme Alternatif dalam Film Tjoet Nja’Dhien

Cut Novita Srikandi, Universitas Indonesia, Indonesia

Abstract


Sosok Cut Nyak Dien sangat penting dalam konstelasi sejarah panjang perjuangan rakyat Indonesia, khususnya dalam perang melawan Belanda. Sebagai seorang perempuan Aceh, keberanian dan kecerdasan yang ia miliki selama hidupnya meruntuhkan persepsi masyarakat berbudaya patriarki yang masih melihat perempuan sebagai makhluk yang lemah tidak berdaya dan hanya diposisikan sebagai pelengkap. Perjalanan hidup sosok Cut Nyak Dien yang penuh keberanian telah banyak dijadikan tema dalam berbagai karya, salah satunya adalah film. Film Tjoet NjaDhien yang rilis pada tahun 1988 merupakan salah satu karya terbaik yang mengangkat kisah hidupnya. Film ini cukup sukses di masanya karena telah berhasil membawa dunia perfilman Indonesia pada festival film Cannes pada tahun 1989. Walaupun film ini diproduksi di era Orde Baru yang diwarnai dengan nilai-nilai patriarki, tetapi film ini justru berhasil mengusung nilai-nilai feminisme alternatif melalui representasi Cut Nyak Dien sebagai tokoh utama. Dengan demikian, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana representasi sosok Cut Nyak Dien dalam mengusung nilai-nilai feminisme alternatif sebagai perempuan yang terikat pada adat istiadat dan nilai-nilai keislaman dalam film Tjoet NjaDhien. Melalui konsep agensi perempuan yang diusung Saba Mahmood, penelitian ini akan menemukan tujuan penelitian tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Cut Nyak Dien telah berhasil mengusung nilai-nilai feminisme Islami alternatif melalui Representasi Cut Nyak Dien.

 


Keywords


wacana feminisme alternatif, tokoh Cut Nyak Dien dalam film, pahlawan perempuan

Full Text:

PDF

References


Alfian, I. (1992). Sastra Perang: Sebuah Pembicaraan Mengenai Hikayat Prang Sabil. Jakarta: Balai Pustaka.

Andaya, B. W. (2018). Gender Legacies and Modern Transitions dalam Routledge Handbook of Contemporary Indonesia, ed. Hafner, R. W. London: Routledge.

Blackwood, E. (2005). Gender Transgression in Colonial and Postcolonial Indonesia dalam The Journal of Asian Studies, Vol. 64, No. 4 (November 2005), pp. 849-879.

Cláve. (2018, September). Silenced Fighters: An insight into Women Combatants’ History in Aceh (17th-20th c.). Archipel, volume 87, 2014. Regards croisés sur Aceh. pp.273-306.https://doi.org/10.3406/arch.2014.4465.

Endaswara, Suwardi. 2013. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.

Feener, R. M. dalam Feener, R.M., Daly, P dan Reid, A. (2011). Memetakan Masa Lalu Aceh. Jakarta: KITLV

Hanan, D. (2010, January). Innovation and Tradition in Indonesian Cinema. Third Text, Vol. 24, Issue 1, pp. 107-121

Hekman, S. (1990). Gender and Knowledge: Elements of a Postmodern Feminism. Cambridge: Polity Press.

Kamayanti, Ari. (2013). Riset Akutansi Kritis: Pendekatan Non-Feminisme Tjoet Njak Dhien dalam Jurnal Akutansi Paradigma (JAMAL) Volume 4 No. 3, Desember 2013.

Luxemburg, Bal, dan Weststeijn (1989). Tentang Sastra. Jakarta: Intermasa. Luxemburg, Bal, dan Weststeijn (1989). Tentang Sastra. Jakarta: Intermasa.

Mahmood, S. (2005). Politics of piety: the Islamic revival and the feminist subject. Princeton: Princeton University Press.

Mahmood, S. (2006). Feminist Theory, Agency, and The Liberatory Subject: Some Reflections on The Islamic Revival in Egypt dalam Temenos: The Finnish Society for The Study of Religion Vol. 42 No. 1, pp. 31-71.

Mills, S. 2007. Diskursus: Sebuah Piranti Analisis dalam Kajian Ilmu Sosial (terj.). Jakarta: Qalam.

Reid, A. (2007). Asal Mula Konflik Aceh: Dari Perebutan Pantai Timur Sumatera hingga Akhir Kerajaan Aceh Abad ke-19. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Ramanazoglu, C. (2003). Up Againts Foucault: Exploration of Some Tensions between Foucault and Feminism. New York: Taylor and Francis E-Library.

Taylor, R. W. (2012). A Postcolonial Inquiry of Women’s Political Agency in Aceh, Indonesia: Towards a Muslim Feminist Approach? (Dissertation). The Virginia Polytechnic Institute and State University.

Wood, Michael. (2005). Heroes and Golden Ages – The Hindu-Buddhist, Islamic, and Colonial Past Remembered dalam Official History in Modern Indonesia : New Order Perceptions and Counterviews, BRILL. ProQuest Ebook Central, https://remote-lib.ui.ac.id:2195/lib/indonesiau-ebooks/detail.action?docID=280696




DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v20i3.41648

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________

 

                                 

 

__________________________________________________________________________________________________

 

 

RJI Main logo

 

      

The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 __________________________________________________________________________________________________ 

 

Flag Counter