DIFERENSIASI KONSEP PEREMPUAN TIGA ZAMAN: KAJIAN DEKONSTRUKSI JACQUES DERRIDA

Muakibatul Hasanah, Universitas Negeri Malang, Indonesia
Robiatul Adawiyah, Universitas Negeri Malang, Indonesia

Abstract


Novel sebagai representasi dari kehidupan nyata banyak mengangkat tema-tema yang selama ini berkembang di masyarakat. Salah satu tema yang menarik dan banyak diangkat adalah tema yang berhubungan dengan perempuan. Setiap penulis mempunyai cara tersendiri untuk membuat pembaca tetap tertarik dengan kisah yang disajikan. Hal itu dilakukan tidak hanya dengan penyajian jalan cerita yang berbeda, namun juga melakukan konstruksi yang berbeda-beda pada sosok perempuan sehingga setiap cerita menggambarkan citra perempuan yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan konsep perempuan dan memaparkan unsur aporia dalam novel Siti Nurbaya, Belenggu, dan Di Balik Kerling Saatirah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan dekonstruksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Data penelitian berupa kutipan dialog, monolog, dan narasi yang sesuai dengan fokus serta tujuan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bentuk dekonstruksi konsep perempuan yang tergambar melalui penokohan Siti Nurbaya, Rohayah, dan Saatirah. Selain itu, melalui pembacaan dekonstruktif dapat ditemukan unsur aporia berupa paradoks, ironi, dan kontradiksi dalam ketiga novel tersebut.

Kata Kunci: diferensiasi, perempuan, dekonstruksi, aporia,


DIFFERENTIATION OF THREE-AGE WOMEN'S CONCEPTS: A STUDY OF THE DECONSTRUCTION OF JACQUES DERRIDA

Abstract
Novels as representations of real life carry many themes that have been developing in society. One of the interesting and widely discussed themes is related to women. Each writer has their own way of keeping readers interested in the story being presented. This is done not only by presenting a different storyline, but also by carrying out different constructions on the female figure so that each story depicts a different image of a woman. This study aims to identify differences in the concept of women and to explain the elements of aporia in the novels Siti Nurbaya, Belenggu, and Di Balik Kerling Saatirah. The study uses the deconstruction approach. This type of research is qualitative research. The research data are in the forms of dialogue quotations, monologues, and narratives that are in accordance with the focus and objectives of the study. Research results indicate that there are differences in the form of deconstruction of the concept of women as illustrated by the characterizations of Siti Nurbaya, Rohayah, and Saatirah. In addition, through deconstructive reading, elements of aporia can be found in the three novels in the forms of paradox, irony, and contradiction.

Keywords: differentiation, women, deconstruction, aporia


Full Text:

PDF

References


Afdholy, N. (2019). Dekonstruksi Makna Jihad dalam Novel Laskar Mawar Karya Barbara Victor. Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 3(1), 24-51. DOI: http://dx.doi.org/10.30651/lf.v3i1.2586.

Alfayyadl, M. (2012). Derrida. Yogyakarta: LKiS.

Andira, S. R. (2016). Unsur-Unsur Aporia dalam Novel Pulang Karya Leila S. Chudori (Suatu Pendekatan Dekonstruksi Jacques Derrida). Jurnal Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar, 1-23. Http://eprints.unm.ac.id/6470/.

Anisa , A. I,, dan Bambang I. (2017). Representasi Sistem Pernikahan Budaya Yogya dalam Novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(1), 74-84. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka/article/view/14768.

Arisandy, A. (2018). Anasis Dekonstruksi Tokoh Utama Satar dalam Novel Sabda dari Persemayaman Karya T.M. Dhani Iqbal: Perspektif Jacques Derrida. Jurnal Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar, 1-10. http://eprints.unm.ac.id/10496/.

Fatmawati, I. (2017). Dekonstruksi Tokoh Kunci Pada Novel Laskar Pelangi. Jurnal Pendidikan, 3, 31-49.

Fitrianingsih, R. (2015). Faktor-faktor Penyebab Pernikahan Usia Muda Perempuan Desa Sumberdanti Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember [Skripsi]. Jember (ID): Universitas Jember.

Hayati, Y. (2012). Representasi Ketidakadilan Gender dalam Cerita dari Blora Krya Pramoedya Ananta Toer: Kajian Feminisme. Jurnal Atavisme. 15(2):163-176. https://doi.org/10.24257/atavisme.v15i2.57.163-176.

Hadiansyah, D. (2018). Falsafah Keluarga. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Hariwijaya. (2004). Seks Jawa Klasik. Yogyakarta: Niagra.

Haslinda. (2017). Partisipasi Perempuan dalam Dunia Pariwisata. Jurnal An Nisa’, 10(1), 92-98. DOI: 10.30863/annisa.v10i1.387.

Hendrawansyah. (2018). Paradoks Budaya: Tinjauan Strukturalisme Genetik Goldman. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Hellwig, T. (2007). Citra Kaum Perempuan di Hindia-Belanda. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hidayat, W. N. (2009). Filsafat Bahasa. Yogyakarta: As Books.

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. (2018). Data Publikasi Gender dan Perjalanan Indonesia Menuju Kesetaraan. Jakarta.

Krisnalita, L. Y. (2018). Perempuan, HAM, dan Permasalahannya di Indonesia. Jurnal Binamulia Hukum, 7 (1), 71-81. https://doi.org/10.37893/jbh.v7i1.15.

Kurniawan. (2001). Semiologi Roland Barthes. Magelang: Penerbit Yayasan Indonesiatera.

Kusumawati, H. (2016). Dekonstruksi Konsep Cantik Perempuan Madura dalam Kumpulan Puisi Nemor Kara Karya Penyair Madura. Jurnal Gender dan Budaya Madura, 3: 223-227. https://lppm.trunojoyo.ac.id/budayamadura/wp-content/uploads/2016/10/2-33.-ARTIKEL.pdf.

Lechte, J. (2001). 50 FilsufKkontemporer: dari Strukturalisme sampai Postmodernitas. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Nasution, R. (2016). Ketertindasan Perempuan dalam Tradisi Kawin Anom: Subaltern Perempuan pada Suku Banjar dalam Perspektif Poskolonial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Nasution, N. T. W. (2016). Representasi Diskriminasi terhadap Perempuan dalam Film Khalifah [Skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Pane, A. (1940). Belenggu. Jakarta: Dian Rakyat.

Royle, N. (2003). Derrida. London: Routledge.

Rusli,.M. (1922). Siti Nurbaya: Kasih tak Sampai. Jakarta: Balai Pustaka.

Sakina, A. I, dan Dessy H. S. 2017. Menyoroti Budaya Patriarki di Indonesia. Social Work Joernal, 7(1), 71-80. DOI : https://doi.org/10.24198/share.v7i1.13820.

Sarup, M. (2011). Posstrukturalisme dan Posmodernisme: Sebuah Pengantar Kritis. Yogyakarta: Jendela.

Setyawati, I. (2020). Dekonstruksi Tokoh dalam Novel Setiyana Karya Cok Sawitri (Kajian Dekonstruksi Jacques Derrida). Jurnal Bapala, 7(1), 1-12. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/33423.

Sihite, R. (2007). Perempuan, Kesetaraan dan Keadilan: Suatu Tinjauan Berwawasan Gender. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiharto, B. (1996). Postmodernisme: tantangan bagi filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Warsiman. (2016). Membumikan Pembelajaran Sastra yang Humanis. Malang: UB Press.

Wellek, R dan Warren, A. (2014). Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Zuhriyah, L. (2018). Perempuan, Pendidikan, dan Arsitek Peradaban Bangsa. Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak, 2(2), 249-268. https://doi.org/10.21274/martabat.2018.2.2.249-268.




DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v20i1.39036

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________

 

                                 

 

__________________________________________________________________________________________________

 

 

RJI Main logo

 

      

The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 __________________________________________________________________________________________________ 

 

Flag Counter