THE WAYANG STORY IN MODERN INDONESIAN FICTIONS (Reviews on Mangunwijaya and Sindhunata’s Novels)

Burhan Nurgiyantoro, Scopus ID: 57194585402; Orcid ID: http://orcid.org/0000-0002-8343-0203; Sinta ID: 19043; Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


The wayang story is the traditional story which influences toward the writing of modern Indonesian literature. This study is aimed at describing the adoption of  aspects of stories in the wayang stories plays in modern Indonesian novels with a focus on Mangunwijaya and Sindhunata’s novels; i.e. Burung-burung Manyar, Durga Umayi, and Anak Bajang Menggiring Angin. The study uses the receptional, intertextual, and discourse-analysis approaches. Results show the following findings. Character referencing from shadow-wayang stories included naming and characterizing, viz. complete adoption of names and characters of wayang figures, hypogram of simultaneous naming and characterizing, and characterizing with no naming. The hypogramming of novel plots on the shadow wayang plots includes shadow-wayang show plots and shadow-wayang story plots. Every work has its own uniqueness and it is on this uniqueness that lies the values of a fiction work. This can be seen from the development of characterization of the figures and specific and unique plots. The value substances of the wayang story are related to personal, social, and religious life matters leading to perfect lives. Shadow-wayang values in novels are discharged through signification, comparison, symbolization, characters, life principles, and behaviours functioning more as cultural guidances. 

Keywords: shadow wayang, modern Indonesian novels, hypogram, characterization, plot, values 

WAYANG DALAM NOVEL INDONESIA MODERN

(Tinjauan Novel Mangunwijaya dan Sindhunata) 

Abstract

Cerita wayang adalah adalah cerita tradisional yang berpengaruh terhadap penulisan sastra Indonesia modern. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemunculan aspek cerita wayang dalam novel Indonesia modern dengan fokus pada novel Mangunwijaya dan Sindhunata, yaitu Burung-burung Manyar, Durga Umayi, dan Anak Bajang Menggiring Angin. Penelitian menggunakan pendekatan resepsi, intertekstual, dan analisis wacana. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Perujukan penokohan dari cerita wayang mencakup penamaan dan perwatakan, yaitu pengambilan lengkap nama dan karakter tokoh wayang, hipogram penamaan dengan perwatakan sekaligus, dan perwatakan tanpa disertai penamaan. Hipogram plot novel pada plot wayang mencakup plot pertunjukan wayang dan plot cerita wayang. Tiap karya memiliki keunikannya sendiri dan di situlah antara lain letak nilai sebuah karya fiksi. Hal itu terlihat pada pengembangan karakter tokoh, plot yang khas dan unik. Substansi nilai-nilai cerita wayang berkaitan dengan masalah kehidupan pribadi, sosial, dan religius yang bermuara untuk mencapai kesempurnaan hidup. Nilai-nilai wayang dalam novel disampaikan lewat pembandingan, pelambangan, simbolisasi, karakter, sikap hidup, dan perilaku tokoh yang lebih berfungsi sebagai acuan kultural. 

Kata Kunci: wayang, novel Indonesia modern, hipogram, penokohan, plot, nilai-nilai

Full Text:

PDF

References


Dwiyanto, Dj., Susantika, S., Widyawati, W. (2010). Ensiklopedi Wayang. Jogjakarta: Media Abadi.

Downes, M. (2012). Shadow on the Page: Javanese Wayang in Contemporary Indonesian Literarture. RIMA: Review of Indonesian and Malaysian Affairs, 46(1). (http://connection.ebscohost.com/c/articles/92582084/shadows-page-javanese-wayang-contemporary-indonesian-literature).

Figuueras-Lucero, A.A. (1997). The Wayang Kulit the Narrative Framework of Pramudya Ananta Tur’s Perburuan, Journal of English Studies and Comparative Literature, 2(1), 19-34. http: //journals.upd.edu.ph/index.php/jescl/ article/download/2479/2345.

Foley, K. (2005). Wayang and Gamelan as a Tool of Cultural Leaning: Indonesian Wayangs, Dance, and Music in the Classroom. Journal for Learning through the Arts, 1(1), 79-88. http://escholarship.org/uc/item/1pd7d6ss#page-1.

Groenendael, V.M.C. (1985). The Dalang behind the Wayang: The Role of the Surakarta and Yogyakarta Dalang in Indonesian-Javanese Society. Dordrecht: Foris.

Habib, M.A.R. (2005). A History of Modern Literay Criticism, from Plato to Present. Malden, Oxford: Blackwell Publishing.

Irwansyah, D., Nurgiyantoro, B., & Sugirin. (2019). A Literature-Based Reading Instructional Model for Islam-Affiliated University in Indonesia, International Journal of Instruction, 12(3), 577-594. https://doi.org/10.29333/iji.2019.12335a.

Kasnowihardjo, H.G. (2012). Wayang Purwa: within a Study of Archaeology, Art, and Identity of a Nation. Paper was presented for the International Seminar for Sharing Art Ocean Mountain, Samudraraksa Ship Museum, Candi Borobudur, Central Java. http://www.academia.edu/3247508/ Wayang_Purwa_ A_Study_of_Archaeology_Art_and _Nation_Identity.

Kuntowijoyo. (1984). “Penokohan dan Perwatakan dalam Sastra Indonesia”, dalam Andy Zoeltom (ed). Budaya Sastra. Jakarta: Rajawali, pp. 127-136.

Lal, P. (1992). Mahabrata. Jakarta: Pustaka Jaya (Penerjemah Hariadi S. Hartawardaya).

Lal, P. (1995). Ramayana. Jakarta: Pustaka Jaya (Penerjemah Djokolelono).

Mulyono, Sri. (1989). Wayang, Asal-usul, Filsafat, dan Masa Depannya. Jakarta: CV Haji Masagung.

Mustikasari, D.; Aldrin, A., & Nuriyah, L. (2012). Stories of Wayang Di Batas Angin by Yanusa Nugroho: Indonesia Wayang in Modern Literature. International Proceedings of Economics Development & Research, 51, p.17. http://connection. ebscohost.com/c/articles/87742914/stories-wayang-di-batas-angin-by-yanusa-nugroho-indonesia-wayang-modern-literature).

O’Neill, M. (2017). Transformative Tales for Recessionary Times: Emma Donoghue ’s Room and Marian Keyes ’ The Brightest Star in the Sky. Lit: Literature Interpretation Theory, 28(1), 55-74. http://tandfonline.com/doi/full/10.1080/10436928.2017.1275331.

Padmosoekotjo, S. (1992). Silsilah Wayang Purwa Mawa Carita, jilid IVII, Surabaya: Citra Jaya Murti.

Rajagopalachari, C. (2008). Mahabharata, Yogyakarta: IRCiSod.

Riffaterre, M. (1980). Semiotic of Poetry. London: Metheun & CoLtd.

Rochmat, S. (2018). Transformative Education as a Dialectic of Indonesian Culture and Modern Culture, Cakrawala Pendidikan, 37(3), 366-377. https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/21513.

Sucipto, M. (2010). Ensiklopedi Tokoh-tokoh Wayang dan Silsilahnya. Yogyakarta: Narasi.

Sudjarwo, H.S., Sumari, & Wiyono, U. (2010). Rupa & Karakter Wayang Purwa. Jakarta: Kakilangit Kencana Prenada Media Group.

Sugiarti & Putra, C.R.W. (2019). Representation of Culture Ecology in Wisran Hadi’s Persiden, Litera, Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 18(1), 17-35. https://journal.uny.ac.id/index.php/litera/article/view/20579.

Sunardi, DM. (1994). Ramayana. Jakarta: Balai Pustaka.

Sutrisno, M. (2010). “Sukma di Balik Wayang”, “Pengantar” untuk Sudjarwo dkk, Rupa & Karakter Wayang Purwa. Jakarta: Kaki Langit Kencana Prenada Media Group, pp.6-9.

Suwandono, Dhaniswara, & Mujiyono. (1993). Ensiklopedi Wayang Purwa. Jakarta: Balai Pustaka.

Thomsen, M.R. (2017). “Changing Spaces: Canonization of Anglophone World Literature”. Anglia, Journal of English Philology, 135(1), 51-66. https://www.degruyter.com/view/j/angl.2017.135.issue-1/ang-2017-0004/ang-2017-0004.xml?format=INT.

Wibisono, S. (2009). Wayang, Karya Agung Dunia (http://www.Sastra-Indonesia.com/ 2009/12/Wayang, Karya Agung Dunia/).

Varela, M.E. (2014). Wayang Kontemporer: Innovations in Javanese Wayang. National University of Singapura: Dissertation, http://www.scholarbank. nus.edu.sg/bitstream/handle/10635/119799/MiguelEscobar2014.pdf?sequence=1.




DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v18i2.24997

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________

 

                                 

 

__________________________________________________________________________________________________

 

 

RJI Main logo

 

      

The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 __________________________________________________________________________________________________ 

 

Flag Counter