CYBERBULLYING ON TEENAGE ARTISTS AND ITS IMPLICATIONS ON INCREASING AWARENESS OF BULLYING

Sheira Ayu Indrayani,
Citra Aulia Johansari,

Abstract


The cyberbullying in the comment section on social media tends to be a common phenomenon nowadays. Negative comments lead to bully being the dark side of social media, Instagram in particular, which is clearly visible in the comment section. Moreover, in uploaded photos of teen artists that have many followers on their Instagram. This study has three objectives. First, obtaining the lexical meaning of cyberbullying from negative comments in the comment section of some Indonesian teen artists uploaded photos on their personal Instagram. Second, describing the phenomenon of cyberbullying happened. Third, providing implications for increasing awareness of bullying based on findings. Purposive sampling was used to collect data by reading every single comment to get negative comments in the comment section. Semantic components were used to have the lexical meaning of cyberbullying, whereupon the result was classified into Willard (2007)’s cyberbullying types. The result reveals three things. First, the lexical component of cyberbullying consists of negative, rude, and not decent. Second, there are two types of cyberbullying occurred: harassment and cyberstalking. Third, the implication of this study is a tangible, sustainable, and comprehensive character building and sex education at all levels of society could be a solution to reduce cyberbullying. 

Keywords: cyberbullying, semantic components, social media

PEMAKNAAN CYBERBULLYING PADA ARTIS REMAJA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KESADARAN AKAN PERUNDUNGAN 

Abstrak

Cyberbullying pada kolom komentar di media sosial cenderung menjadi fenomena yang biasa terjadi kini. Komentar negatif mengarah kepada perundungan menjadi sisi kelam media sosial, Instagram khususnya, yang terlihat jelas pada kolom komentar. Terlebih, pada berbagai unggahan foto para artis remaja dimana mereka memiliki banyak pengikut di laman Instagramnya. Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaiu untuk memperoleh makna leksikal cyberbullying dari komentar-komentar negatif pada kolom komentar beberapa foto artis remaja Indonesia yang diunggah di Instagram pribadi mereka; untuk menggambarkan fenomena cyberbullying yang terjadi; dan untuk memberikan implikasi terhadap peningkatan kesadaran akan perundungan berdasarkan temuan. Purposive sampling digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan membaca satu per satu komentar guna menemukan komentar-komentar negatif pada kolom komentar artis-artis remaja. Analisis komponen makna digunakan untuk mengetahui makna leksikal cyberbullying, hasilnya diklasifikasikan ke dalam jenis cyberbullying Willard (2007). Hasil penelitian menemukan tiga hal. Pertama, komponen makna leksikal cyberbullying yang ditemukan adalah asusila, tidak baik, dan umpatan. Kedua, ada dua jenis cyberbullying yang terjadi: harassment dan flaming. Ketiga, implikasi dari penelitian ini adalah adanya pendidikan karakter dan pendidikan seks yang nyata, berkesinambungan, dan menyeluruh di seluruh lapisan masyarakat menjadi solusi untuk mengurangi cyberbullying

Kata kunci: cyberbullying, komponen makna, media sosial

Full Text:

PDF

References


Adam, S. (2017). Perkembangan Bahasa Indonesia Pada Era Teknologi Informasi dan Komunikasi. http://gramatika.kemdikbud.go.id/index.php/gramatika/article/download/30/17/.

Allan, K. (2001). Natural Language Semantics. Oxford: Blackwell Publishers Ltd.

Armalita, R., Helmi, A.F. (2018). Iri di Situs Jejaring Sosial:Studi tentang Teori Deservingness. Jurnal Psikologi, 45(3), 218-230. https://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/33313.

Arofa, I.Z., Hudainah, & Zulfiana, U. (2018). Pengaruh Perilaku Bullying terhadap Empati Ditinjau dari Tipe Sekolah. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 6(1), 74-92. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/view/5435.

Aune, N.M. (2009). Cyberbullying. Thesis. The Graduate School University of Wisconsin-Stout. http://www2.uwstout.edu/content/lib/thesis/2009/2009aunen.pdf (diakses tanggal 8 Juli 2019).

Dwiyanti, F. (2014). Pelecehan Seksual pada Perempuan di Tempat Kerja (Studi Kasus Kantor Satpol PP Provinsi DKI Jakarta). Jurnal Kriminologi Indonesia, 10(1), 29-36. http://journal.ui.ac.id/index.php/jki/article/viewFile/7515/3817.

Gonzales, R. H. (2014). Social Media as A Channel and Its Implications on Cyber Bullying. Makalah disajikan pada DLSU Research Congress 2014, De La Salle University, Manila, Filipina, pp. 1-7. https://docplayer.net/22587680-Social-media-as-a-channel-and-its-implications-on-cyber-bullying.html.

Hidajat (2015). Dampak Media Sosial dalam Cyber Bullying. ComTech, vol. 6(1), 72-81. https://journal.binus.ac.id/index.php/comtech/article/view/2289/1708.

Ivena. (2019). “Benarkah Penyedap Rasa (MSG) Bisa Bikin Otak Jadi ‘Lemot’?” https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/benarkah-penyedap-rasa-msg-bisa-bikin-otak-jadi-lemot/.

Kraft, E.M. Wang, J. (2009). Effective of Cyber bullying Prevention Strategies: A Study on Students’ Perspectives. International of Cyber Criminology, 3(2), 514-535. https://www.cybercrimejournal.com/kraftandwangdec2009.htm.

Lestari, W. (2015). Peran Orang Tua dalam Pendidikan Seks pada Remaja. Magister Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/41910/25/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf.

Li, Q. (2007). Bullying in The New Playground: Research Into Cyberbullying and Cyber Victimisation. Australasian Journal of Educational Technology, 23(4), 435-454. https://pdfs.semanticscholar.org/4903/48dcd182d2f3e9d59e5fa375f2aeb6482343.pdf

Maya, N. (2015). Fenomena Cyberbullying di Kalangan Pelajar. JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 4(3), 443-450. https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fisip/article/view/125/160.

Modecki, K.L. (2014). Bullying Prevalence Across Context: A Meta-analysis Measuring Cyber and Traditional Bullying. Journal of Adolescnet Health, 55(5), 602-611. https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2014.06.007.

Notar, C.E., Padgett, S. & Roden, J. (2013). Cyberbullying: A Review of The Literature. Universal Journal of Educational Research, 1(1), 1-9. http://www.hrpub.org/download/201306/ujer.2013.010101.pdf.

O’Dea, B., Campbell, A.J. (2012). Online Social Networking and The Experience of Cyber-Bullying. Studies in Health Technology and Informatics, 181, 212-217. http://ebooks.iospress.nl/publication/22074.

Pratiwi, M.D. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cyberbullying pada Remaja. Makalah disajikan pada seminar dan lokakarya APSIFOR Indonesia, Semarang, Indonesia. https://www.scribd.com/doc/106227383/Faktor-Faktor-Yang-Mempengaruhi-Cyberbullying.

Rachmatan, R., Rayyan. (2017). Harga Diri dan Perundungan Siber pada Remaja. INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, 2(2), 111-117. DOI: http://dx.doi.org/10.20473/jpkm.V2I22017.120-126.

Rahayu, A.P. (2015). Menumbuhkan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam Pendidikan dan Pengajaran. Jurnal Paradigma, 2(1). http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/paradigma/article/view/886.

Ratnasari, R.F. (2016). Pentingnya Pendidikan Seks Untuk Anak Usia Dini. Tarbawi Khatulistiwa, 2(2), 55-59. http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/TaK/article/download/251/197.

Rifauddin, M. (2016). Fenomena Cyberbullying Pada Remaja. Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, 4(1), 35-44. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/viewFile/1068/1030.

Rohman, F. (2016). Analisis Meningkatnya kejahatan Cyberbullying dan Hate Speech Menggunakan Berbagai Media Sosial dan Metode Pencegahannya. Makalah disajikan pada Seminar nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri 2016, STMIK Nusa Mandiri, Jakarta, Indonesia, pp. 383-388. https://konferensi.nusamandiri.ac.id/proceeding/index.php/sniptek/article/view/124.

Roqib, M. (2008). Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini. INSANIA, 3(2), 271-286. http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/insania/article/view/298.

Saaed, J.I. (2003). Semantics -2nd Ed. Oxford: Blackwell Publishers Ltd.

Sartana., Afriyeni, N. (2017). Perundungan Maya (Cyber Bullyng) pada Remaja Awal. Jurnal Psikologi Insight, 1(1), 25-39. http://ejournal.upi.edu/index.php/insight/article/download/8442/5299.

Satalina, D. (2014). Kecenderungan Perilaku Cyberbullying Ditinjau dari Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(2), 294-310. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/view/2003.

Utami, Y. C. (2013). Cyberbullying di Kalangan Remaja. Skripsi. FISIP Airlangga. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmnts73d7a00d3dfull.pdf. (diakses tanggal 11 Juni 2018).

Utami, A.S.F., Baiti, N. (2018). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Cyber Bullying Pada Kalangan Remaja. Cakrawala, 18(2), 257-262. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala/article/view/3680.

Willard, N. 2007. “Cyberbullying and Cyberthreats: Effectively Managing Internet Use Risks in Schools”. Center for Safe and Responsible Use of the Internet. https://www.cforks.org/Downloads/cyber_bullying.pdf (diakses tanggal 6 Juni 2018).

World Internet Users Statistics and 2018 World Population Stats. https://www.internetworldstats.com/stats.htm (diakses tanggal 30 Mei 2018).




DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v18i2.21670

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________

 

                                 

 

__________________________________________________________________________________________________

 

 

RJI Main logo

 

      

The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 __________________________________________________________________________________________________ 

 

Flag Counter