EXPRESSION OF PROHIBITION AS A REPRESENTATIF OF TABOO IN BADUY SOCIETY

Dase Erwin Juansah, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia

Abstract


EXPRESSION OF PROHIBITION AS A REPRESENTATIF OF TABOO
IN BADUY SOCIETY

Abstract
The use of prohibited expressions as a taboo representation is a linguistic and cult¬ural fact that is always present in every society. The taboo expression is considered to have a moral message for people who believe in it. This study aims to describe the expression of prohibition (pamali) as a taboo representation in the Baduy community. The study used a qualitative approach with ethnographic methods with anthropolinguistic design. The source of the research data is the informant's oral utterances in natural speech situations and what they are. Data collection with involved participation techniques, observations, and interviews. Analysis is carried out during collection, reduction, presenta-tion, and drawing conclusions/verification. Data analysis is inductive-qualitative. The study found that the prohibition expression in the Baduy community was classified into three categories. First, prohibited expressions relating to the management of agricultural land, including: (a) the time to start farming, (b) the process of farming, and (c) the time of harvesting rice in the fields. Secondly, the prohibition is related to the rules of community life, including: (a) the rules of life are personal, and (b) the rules of life are general. Third, the prohibition expressions related to the use of forest resources and the environment include: (a) rules relating to entrusted forests, and (b) rules for tillage. In general, the expression prohibition uses imperative forms, both orders and prohibitions.

Keywords: expressions of prohibitions, taboos, imperatives of prohibitions and orders, Baduy community

UNGKAPAN LARANGAN SEBAGAI REPRESENTASI TABU

PADA MASYARAKAT BADUY

Abstrak

Penggunaan ungkapan larangan sebagai representasi tabu merupakan fakta linguistik dan budaya yang selalu ada dalam setiap masyarakat. Ungkapan tabu dianggap memiliki pesan moral bagi masyarakat yang meyakininya. Pene­litian ini bertujuan mendeskripsikan ungkapan larangan (pamali) sebagai representasi tabu di masyarakat Baduy. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografis berancangan antropo­linguistik. Sum­ber data penelitian adalah tuturan lisan informan dalam situasi tutur yang alamiah dan apa adanya. Pengumpulan data dengan teknik partisipasi terlibat, pengamatan, dan wawancara. Analisis dilakukan selama pengumpulan, reduksi, penyajian, dan pena­rikan simpulan/verifikasi. Analisis data bersifat induktif-kualitatif. Penelitian menemukan bahwa ungkapan larangan pada masyarakat Baduy diklasifikasikan menjadi tiga kategori. Pertama, ungkapan larangan berkaitan dengan pengelolaan lahan pertanian, mencakup: (a) waktu mulai berladang, (b) proses berladang, dan (c) waktu panen padi di ladang. Kedua, ungkapan larangan berkaitan dengan aturan hidup bermasyarakat,  mencakup: (a) aturan hidup bersifat pribadi, dan (b) aturan hidup bersifat umum. Ketiga, ungkapan larangan berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya hutan dan lingkungan, mecakup: (a) aturan berkaitan dengan hutan titipan, dan (b) aturan pengolahan tanah. Secara umum, ungkapan larangan mengguna­kan bentuk imperatif, baik perintah maupun larangan.

Kata Kunci: ungkapan larangan, tabu, imperatif larangan dan perintah, masyarakat Baduy


Full Text:

PDF

References


Bakhtiar, M. (2011). Assesinhg The Offensiveness Level of Tabo Words in Persian. The Journal of Internasional Social Research. 4 (19), 15-23.

Burridge, K. dan Allan, K. (2006). Forbidden Words. New York: Cambridge Univer¬sity Press.

Chaer, A. (2009). Sosilinguitik. Jakarta: Rine¬ka Cipta.

Emzir. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Press.

Fallo, JD dan Rokhman, F. (2016). Tuturan Ritual Natoni Adat Masyarakat Etnis Timor dalam penyambutan Tamu di Sekolah. Seloka: Jurnal Pendidikan Baha¬sa dan Sastra Indonesia. 5 (2),105-114.

Frazer, Sir JG. (1980). Taboo and The Perils Of The Soul. Hongkong: The Macmillan Press Ltd.

Freud, S. (1950). Totem and Taboo. Char¬leston : Bibliolife

Garna, Y K. (1985). Orang Baduy. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Gay, M dan Susanti, PA. (2017). Taboo Language Within Ternate Society: A Study on Its Formation and Reference. Journal of Intensive Studies on Language, Arts, and Culture. 1 (1), 170-183.

Hakim, L. (2012). Baduy dalam Selubung Rahasia. Banten: Biro Humas dan Protokol Setda Banten.

Hinnels, JR. (1984). The Dictionary of Religious. London: Penhuin Books

Humaeni, A. (2015). Mitos dan Taboo dalam Budaya Masyarakat Banten. Banten: LP2M IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.

Humaeni, A. (2015). Tabu Perempuan dalam Budaya Masyarakat Banten. Jurnal Humaniora. 27 (2), 174-185.

Kemendikbud. (2011). Pemberdayaan Bahasa Indonesia Memperkukuh Budaya Bang¬sa dalam Era Globalisasi. Ja¬kar¬ta: Badan Pengembangan dan Pembi¬naan Bahasa Kemendikbud.

Koentjaraningrat. (2009). Ilmu antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kridalaksana, H. (2007). “Bahasa dan Linguistik” dalam Pesona Bahasa. Edit oleh Kushartanti. Jakarta: Grame¬dia.

Mardikantoro, HB. (2016). Pemertahanan Ba¬hasa Jawa dalam Pertunjukan Kese¬nian Tradisional di Jawa Tengah. Litera: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. 15 (2), 269-280.

Mondolalo, D. (2015). Kajian Hermeneutik Nilai-Nilai Kearfian Lokal Kata-Kata Falia (Tabu) Masyarakat Muna. Jurnal Riksa Bahasa, 1 (2), 170-176.

Pilotii, M, et. all. (2012). Taboo Words in Expresive Language: Do Sex and Primary Language Matter. American International Journal of Contemporary Reseacrh. 2 (2).17-16.

Rodman, R. (1988). An Introduction to Language USA: The Dryden Press.

Satjadibrata, R. (2005). Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat.

Smith, F. A. (2007). The Taboos Of Leadership. San Francisco: Wiley.

Sumarsono. (2012). Sosiolinguistik. Yogya¬kar¬ta: Pustaka Pelajar.

Webster, H. (1942). Taboo. A Sociology Study. California: Stanford University Press.

Zare, D. and Tayyebi, G. (2014). Iranian EFL Learners’ Perception of English Taboo Words: A Case of Gender Differences. Spectrum: A Juornal of Multidisciplinary Research. 3 (12), 7-13.




DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v18i1.21066

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________

 

                                 

 

__________________________________________________________________________________________________

 

 

RJI Main logo

 

      

The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 __________________________________________________________________________________________________ 

 

Flag Counter