A PORTRAIT OF SUNDANESE MAINTENANCE IN MULTILINGUAL LEARNING IN BOGOR

Krishandini Krishandini, Bogor Agricultural University, Indonesia
Defina Defina, Bogor Agricultural University, Indonesia
Endang Sri Wahyuni, Bogor Agricultural University, Indonesia

Abstract


Elementary pupils who used to be multilingual speakers began to change into monolingual. Giving Indonesian language as a language of unity to the elementary students does not mean hoping regional languages to become extinct, especially with the Sundanese language which is the top five in the number of speakers in Indonesia. Therefore, the researchers conducted research in several schools in Bogor with the aim of 1) knowing the level of institutional and government support in maintaining the use of Sundanese language in Bogor; 2) knowing the implementation of Sundanese language learning in Bogor; 3) knowing the process of multilingual learning. A quantitative method was used by distributing questionnaires to several primary schools in Bogor with a total of 47 teachers and doing observations of elementary students. Findings indicate that negative attitudes toward the Sundanese language are shown by elementary students with occasional use of Sundanese language in interacting with their friends. Institutions and governments are less supportive by not requiring each elementary to have a special Sundanese-speaking day school within a week and not allowing teachers to improve their abilities. The ability of Sundanese language teachers in elementary schools in Bogor is still low in scientific writing using Sundanese language.

Keywords: Sundanese language, language maintenance, multilingual learning

POTRET PELESTARIAN BAHASA SUNDA DALAM PENBELAJARAN MULTI-BAHASA DI BOGOR


Abstrak
Siswa sekolah dasar yang dulunya bermulti-bahasa sudah mulai berbahasa tunggal. Penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan tidak harus mematikan bahasa daerah, termasuk bahasa Sunda yang memiliki jumlah pembicara terbesar ke lima di Indonesia. Peneliti melakukan penelitian dengan tujuan 1) mengetahui tingkat dukungan lembaga dan pemerintah dalam pelestarian bahasa Sunda di Bogor; 2) mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Sunda di Bogor; 3) mengetahui proses pembelajaran multi-lingual. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan membagikan angket ke beberapa sekolah dasar di Bogor dengan total 47 guru dan melakukan observasi terhadap siswa sekolah dasar. Temuan penelitian menunjukkan adanya sikap negatif terhadap bahasa Sunda pada siswa sekolah dasar dengan kadang-kadang menggunakan bahasa Sunda ketika berinteraksi dengan teman-temannya. Lembaga dan pemerintah kurang mendukung dengan tidak mewajibkan sekolah dasar untuk menggunakan bahasa Sunda sehari dalam seminggu dan tidak mengusahakan peningkatan guru dalam berbahasa Sunda. Keterampilan guru masih rendah dalam keterampilan menulis ilmiah dalam bahasa Sunda.

Kata kunci: bahasa Sunda, pelestarian bahasa, pembelajaran multibahasa


Keywords


Multikultural

Full Text:

PDF

References


Beardsmore, H.B. (1982). Bilingualism: Basic Principles. Vrije Universiteit Brussel.

Chair, A. & Leonie, A. (2010). Sosiolinguistik Pengenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Dasripin, P. (2009). Permetahanan bahasa Sunda pada masyarakat di Kabupaten Serang, Provinsi Banten: studi sosiolinguistik. Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa.

http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/search.html?act=tampil&id=57156&idc=6.

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda. http://dokumen.tips/documents/2-standar-kompetensi1.html.

Grenoble, L.A., & Whaley, L.J. (2006). Saving Languages: an Introduction to Language Revitalization. New York: Cambridge University Press.

Jendra, M. I, (2010). Sociolinguistics: The Study of Societies’ Languages. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Purwo, B.K. (2003). Pengajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.Makalh. Seminar Nasional dan Temu Alumni dalam 457 Pembelajaran Sastra Berbasis Kompetensi di Sekolah Menengah dalam Rangka Dies XXXIX, 2003 Mei 12.

Saragih A. (2012). Pemertahanan dan Revitalisasi Bahasa Simalungun. http://imas-usu.blogspot.com/2012/01/pemertahanan-dan-revitalisasi-bahasa.html.

Selvia, A.P. (2014). Permetahan bahasa Sunda dalam Ranah Pendidikan Anak Usia Dini: Kajian Sosiolinguistik di Desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang. Jurnal Bahtera Bahasa: Antologi Bahasa dan Sastra Indonesia. 1. http://www. ejournal.upi.edu/index.php/BS_Antologi_ Ind/article/view/461.

[SIL]. (2013). Multilingual Education Programs. http:/ /www. sil.org/ literacy /multi .htm.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cetakan ke-20.

UNESCO.(2005). Pendidikan dalam Dunia yang Multibahasa. Jakarta.

Wahya. (2011). Perencanaan Bahasa Sunda ke Depan untuk Mendukung Bahasa Sunda sebagai Media Transformasi Budaya Sunda. Makalah dalam Seminar Internasional Reformasi dan Transformasi Kebudayaan Sunda di Jatinangor, Sumedang pada 9—10 Februari. http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2013/12/Pustaka_Unpad_Perencanaan_-Bahasa_-Sunda.pdf.pdf.

Wardhaugh, R. (2006). An Introduction to Sociolinguistics. Fifth Edition. Australia: Blackwell Publishing.




DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v18i2.19077

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________

 

                                 

 

__________________________________________________________________________________________________

 

 

RJI Main logo

 

      

The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 __________________________________________________________________________________________________ 

 

Flag Counter