Optimalisasi Prestasi Atlet Melalui Konsep Manusia Seutuhnya (Sebuah Kajian Filosofis)

Nur Indah Pangastuti, Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Teori dualisme tentang tubuh dan jiwa menegaskan bahwa keduanya merupakan dua hal yang berbeda dan terpisah. Perbedaan tersebut terletak pada pengertian dan objeknya. Tubuh dikatakan objek yang dapat dilihat, diraba, dan nyata, sedangkan jiwa bersifat abstrak, tidak dapat diraba, dan tidak nyata. Meskipun dikatakan berbeda dan terpisah tetapi mereka saling berkaitan erat. Descartes dalam tulisannya yang berjudul meditation mengutarakan gagasannya mengenai dualisme interaksionisme. Interaksionisme meyakini bahwa adanya hubungan timbal balik antara badan (tubuh) dengan jiwa. Keadaan jiwa atau pikiran seperti keyakinan dan keinginan akan berinteraksi dengan tubuh. Disini dikatakan bahwa tubuh dan jiwa memiliki hubungan timbal balik. Segala sesuatu yang berhubungan dengan tubuh akan memengaruhi jiwa begitu juga sebaliknya, apa yang dirasakan oleh jiwa akan mempengaruhi badan. Dalam olahraga prestasi, tubuh dan jiwa memiliki peran yang penting bagi atlet untuk mencapai prestasi. Jiwa yang kuat akan menentukan arah dan tujuan, kemudian dikembangakan oleh pikiran untuk mencari cara dan membuat suatu perintah yang dilanjutkan oleh raga. Raga yang telah terlatih akan melaksanakan perintah yaitu serangkaian performa gerak. Pemberian program latihan untuk atlet sebaiknya dapat mengena pada jiwa dan raganya. Satu kesatuan jiwa dan raga dapat mengoptimalkan prestasi atlet, yang disini akan dikhususkan dalam cabang olahraga renang.

 

Optimizing Athlete Achievement Through Whole Human Concepts

(A Philosophical Study)


The dualism theory of body and soul asserts that they are two distinct and separate things. The difference lies in the meaning and object. The body is said to be an object that can be seen, touched, and real, while the soul is abstract, intangible, and unreal. Descartes in his writing entitled Meditation expresses his ideas about the dualism of interactionism. Interactionism believes that there is a reciprocal relationship between body and soul. The state of soul or mind such as beliefs and desires will interact with the body. Here it is said that the body and soul have a reciprocal relationship. Everything related to the body will affect the soul and vice versa, what is felt by the soul will affect the body. In achievement sports, the body and soul have an important role for athletes in achieving achievement. Where when the soul is strong it will be able to determine the direction and purpose, then it is developed by the mind to find ways and make an order which is continued by the body. The body that has been trained will carry out the command, namely the performance of motion. Giving an exercise program for athletes should be able to hit the soul and body. So that unity of body and soul can optimize the athlete's achievement, especially in swimming.


Keywords


Dualisme, Interaksionisme, Jiwa dan Raga, Olahraga Prestasi, Renang

Full Text:

PDF

References


Anugrahbayu, Y. D. (2013). PErsona dan PErsonisasi, Driyarkara tentang Manusia dan Kontekstualisasinya. Jurnal Filsafat Driyarkara, 2.

Apollaro, G., Rodríguez, Y. Q., Herrera-Valenzuela, T., Hernández-Mendo, A., & Falcó, C. (2022). Relative and Chronological Age in Successful Athletes at the World Taekwondo Championships (1997–2019): A Focus on the Behaviour of Multiple Medallists. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(3). https://doi.org/10.3390/ijerph19031425

Aryati, A. (2018). MEMAHAMI MANUSIA MELALUI DIMENSI FILSAFAT (Upaya Memahami Eksistensi Manusia). EL-AFKAR : Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Tafsir Hadis, 7(2), 79. https://doi.org/10.29300/jpkth.v7i2.1602

Drever, James. (1971). A Dictionary of Psychology. New Jersey: Great Brain: Penguin Reference Books Ltd

Hadiwijono, Harun, 2005. Sari Sejarah Filsafat Barat 1. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Hardiman, F. Budi. (2016). Filsafat untuk Para Profesional. Jakarta: Kompas Media Nusantara

Hardiman, F. B. (2019). Pemikiran Modern. Dari Machiavelli sampai Nietzsche (Victi (ed.)). Penerbit Kanisius.

Juhriahn & Tahki, K. (2017). Peran Pelatihan Mental Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Atlet. Jurnal Of Sport Science and Education (Jossae) , 2(1), 9–14

Katni. (2016). Hubungan Jiwa-Raga Dan Kurikulum Pendidikan Islam Menurut Ibnu Sina. Al-Idarah Jurnal kependidikan Islam Vol 2 no 1. https://doi.org/10.24042/alidarah.v6i1.788

Latief, J.A. (2006). Manusia, Filsafat, dan Sejarah. Jakarta: PT Bumi Aksara

Lavine, T.Z., 2003. Plato, Kebajikan adalah Pengetahuan. Diterjemahkan oleh Andi Iswanto dari buku From Socrates to Sartre: Philosophic Quest. Yogyakarta: Penerbit Jendela

Mujika, I., Orbañanos, J., & Salazar, H. (2015). Physiology and training of a world-champion paratriathlete. International Journal of Sports Physiology and Performance, 10(7), 927–930. https://doi.org/10.1123/ijspp.2014-0487

Murtadha Muthahhari Saihu. (2019). Konsep Manusia dan Implementasinya dalam Perumusan Tujuan Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam, Vol 1, No. 2 Tahun 2019 Magister Manajemen Pendidikan Islam Institut Ptiq Jakarta Hal 197-217

Mitchell R. Smith dkk, Mental Fatigue Impairs Soccer-Specific Physical and Technical Performance. American College of Sports Medicine, 2016. hh 267-276

Rushall, B.S. (2008). Mental skills training for sports. Fourth edition. California : Spring Valley

Saihu, S. (2019). KONSEP MANUSIA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PERUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam Dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 197–217. https://doi.org/10.36671/andragogi.v1i2.54

Sihotang, K. (2009). Filsafat Manusia. Upaya Membangkitkan Humanisme. Penerbit Kanisiu

Tjaya, T. H. (2016). Merleau-Ponty untuk Para Perawat Tubuh (B. F. Hardiman (ed.); 1st ed.). Kompas.

Tumanggor, R. O., & Sudaryanto, C. (2017). pengantar filsafat untuk psikologi (G. Sudibyo (ed.)). PT kanisius.

Wibowo, Agustinus Setyo. (2010). Arete: Hidup Sukses Menurut Platon. Penerbit Kanisius. https://doi.org/978-979-21-2663-1

Wulf, C., & Zirfas, P. (2014). Homo educandus (pp. 9–26). https://doi.org/10.1007/978-3- 531-18970-3_1

Yogiswari, K. S. (2020). Keraguan Kritis; Descartes. Sanjiwani: Jurnal Filsafat, 10(1), 45. https://doi.org/10.25078/sjf.v10i1.1631

Yohanes Sevi Dohut (2013). Persona dan Personisasi Driyarkara tentang Manusia dan Kontekstualisasinya. Jurnal Filsafat Driyarkara. Th XXXIV No2/2013. Sekolah Tinggi Ilmu Filsafat: Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.21831/jorpres.v18i2.49005

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

   

Jorpres Stats