Pengaruh Latihan Basic Movement Berpindah Tempat Terhadap Kelincahan Atlet Bulu Tangkis

Tri Hadi Karyono, Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Dwiki Sapto Paluris, Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Kelincahan merupakan kemampuan fisik yang harus dimiliki seorang atlet bulu tangkis dalam performanya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan basic movement berpindah tempat terhadap kelincahan atlet bulu tangkis. Penelitian menggunakan eksperimen dengan desain pretest and posttest group experiment. Subjek berjumlah 9 atlet. Selama 24 kali pertemuan dengan latihan 90 menit setiap kali pertemuan, subjek diberi pelakuan basic movement berpindah tempat berupa lunges berpindah tempat, ingkling satu kaki berpindah tempat, loncat dua kaki berpindah tempat, dan sprint. Setelah diberikan perlakuan, subjek akan menjalani tes kelincahan menggunakan instrumen Illinois agility run test. T-test digunakan untuk analisis data dengan signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh latihan basic movement berpindah tempat terhadap kelincahan atlet bulu tangkis dengan nilai thitung (26.870) > ttabel (2.306). Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan pada pelatih maupun pembina bulu tangkis untuk menggunakan latihan basic movement berpindah tempat untuk mendukung pencapaian kelincahan atlet bulu tangkis.

 

The Effect of Basic Movement Training on Changing Places on Badminton Athletes' Agility

 

Abstract
Agility is a physical ability that must be possessed by a badminton athlete in his performance. This study aims to determine the effect of basic movement-moving places training on the agility of badminton athletes. The study used an experiment with a pretest and posttest group experiment design. Subjects amounted to 9 athletes. For 24 meetings with 90 minutes of practice for each meeting, the subjects were given basic movements of moving places in the form of lunges moving places, ingkling one leg moving places, jumping two feet moving places, and sprinting. After being given treatment, the subject will undergo an agility test using the Illinois agility run test instrument. T-test was used for data analysis with a significance of 5%. The results showed that there was an effect of basic movement-moving places training on the agility of badminton athletes with a value of tcount (26.870) > ttable (2.306). Based on the results of this study, it is recommended for badminton coaches to use basic movement-moving places training to support the achievement of badminton athletes' agility.


Keywords


Basic Movement Moving Places Training, Agility, Latihan Basic Movement Berpindah Tempat, Kelincahan, Bulu tangkis

Full Text:

PDF

References


Alica, D. R., & Afrizal, S. (2019). Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai Dan Kelincahan Terhadap Kemampuan Footwork Atlet Bulutangkis. Jurnal Patriot, 1(2), 493-507.

Amar, I. Y., Subarkah, A., & Wardoyo, H. (2017). Pengaruh Latihan Saq (Speed, Agility, Quickness) Terhadap Peningkatan Kelincahan Atlet Bulutangkis Kelompok Umur Ganda Remaja Puteri Pb. Djarum. Jurnal Ilmiah Sport Coaching and Education, 1(1), 59-70.

Ardi, D. M., & Rosmaneli, R. (2020). Tinjauan Kondisi Fisik Atlet Bulutangkis Klub PBSI Kota Payakumbuh. Jurnal JPDO, 3(10), 25-32.

Bakhtiar, S. (2015). Merancang Pembelajaran Gerak Dasar Anak. Padang: UNP Preess.

Bimantara, A. W., Permadi, A. G., & Akhmad, N. (2022). Analisis Keterampilan Dasar Bulutangkis Pb Gemilang Mataram Tahun 2021. Gelora: Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Mataram, 8(2), 7-19.

Imam, K., Untung, M., Nyiring, P., & Ramadhan, R. (2021). Hubungan Kejadian Flat Foot Terhadap Agility Pada Atlet Bulutangkis Pb Metla Raya Di Sleman, Yogyakarta. In Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu (Vol. 3, No. 1, pp. 332-337).

Karyono, T. H. (2016). Pengaruh Metode Latihan Dan Power Otot Tungkai Terhadap Kelincahan Bulu tangkis, Jurnal Olahraga Prestasi, Vol 12 No 1: 146161.

Lomboan, E. B., Mumekh, M., & Mamahit, J. (2020). Pengaruh Latihan Kelincahan Terhadap Kemampuan Foot Work Dalam Permainan Bulutangkis. Jurnal Olympus, 1(02), 18-22.

Maryati, S., & Sugiawardana, R. (2017). Model Pengembangan Alat Footwork Trainer Berbasis Micro-Controler Pada Keterampilan Cabang Olahraga Bulutangkis. Jurnal Kepelatihan Olahraga, 9(1), 43-51.

Muthiarani, A., & Lismadiana, L. (2021). Pengaruh latihan shadow menggunakan langkah berurutan dan langkah bersilangan terhadap kelincahan footwork atlet bulutangkis. Jurnal Keolahragaan, 9(1).

Nando, M. A. (2018). Pengaruh Latihan Ledder Drill (Agility) terhadap Kemampuan Footwork Bulutangkis Mahasiswa Unit Kegiatan Olahraga Universitas Negri Padang. Jurnal Performa Olahraga, 3(02), 109-109.

Rifai, A., Bustomi, D., & Hambali, S. (2020). Perbandingan Latihan Footwork dan Shadow Terhadap Kelincahan Atlet TIM Bulutangkis PB. Setia Putra. Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani Dan Olah Raga), 5(1), 25-31.

Rismaryanthi. (2013). Mengembangkan Keterampilan Gerak Dasar Sebagai Stimulasi Motorik bagi Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Aktivitas Jasmani. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 9(1).

Saputra, T. W., & Sepdanius, E. (2019). Pengaruh Latihan Shadow Terhadap Peningkatan Kelincahan Atlet Bulutangkis PB. Lima Puluh Kota. Jurnal Stamina, 2(9), 171-177.

Setyoningrum, R. S. (2013). Upaya Meningkatkan Gerak Dasar Lokomotor (Kelincahan Dan Kecepatan) Melalui Pendekatan Bermain (Studi pada Siswa Kelas X-4 SMAN 2 Sidoarjo). Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 1(2).

Simahate, Salpina dan Munip, Abdul. (2020). Latihan Gerak Lokomotor Sebagai Upaya Mengembangkan Motorik Kasar Anak Down Syndrome. Jurnal Pendidikan Anak. Vol. 9, No. 2.

Sudirjo, E., & Alif, M. N. (2018). Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik: Konsep Perkembangan dan Pertumbuhan Fisik dan Gerak Manusia. UPI Sumedang Press.

Vanagosi, K. D. (2016). Konsep gerak dasar untuk anak usia dini. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 2(1), 72-79.

Yuliawan, D., & Sugiyanto, F. X. (2014). Pengaruh metode latihan pukulan dan kelincahan terhadap keterampilan bermain bulutangkis atlet tingkat pemula. Jurnal Keolahragaan, 2(2), 145-154.

Zhannisa, U. H., & Sugiyanto, F. (2015). Model Tes Fisik Pencarian Bakat Olahraga Bulutangkis Usia Di Bawah 11 Tahun Di Diy. Jurnal Keolahragaan, 3(1), 117–126.




DOI: https://doi.org/10.21831/jorpres.v18i1.48381

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

   

Jorpres Stats