STUDENTS’ PEACEFUL MENTALITY AND PESANTREN-BASED SCHOOL RULES

Ade Hidayat, Universitas Mathla'ul Anwar Banten, Indonesia
Ilfiandra Ilfiandra, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
Sunaryo Kartadinata, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia

Abstract


This study was aimed at eliciting facts of peaceful conditions experienced by students in the environment of Pesantren-based schools, positively and negatively, and revealing the students’ mentality in the face of the school rules. The study was done in Madrasah Aliyah (Mualimin) Pesantren Persatuan Islam (PPI) 76 Tarogong, Garut. The study used the narrative method based on the data collected by questionnaires, interviews, observation, and literature study using interactive analyses. Findings show that the synergy of school rules, curriculum contents, teachers, facilities and infrastructures, and other internal elements of the pesantren-based school actualized a unified peaceful life atmosphere which is significant for students, individually or communally. The spiritual and religious foundation of the education has a solid structure in building pillars of peacefulness within the students. Internalization of awareness towards human roles and duties and life guidelines taught by Islamic teaching scaffolds the formation of the strong harmony between students’ attitudes and school rules, preventing students from discipline mentality that is weak and superficial

MENTALITAS DAMAI SISWA DAN PERATURAN SEKOLAH
BERBASIS PESANTREN

Penelitian ini bertujuan untuk menggali fakta-fakta kondisi damai yang dialami para siswa dalam lingkungan sekolah berbasis pesantren, baik positif maupun negatif dan mengungkapkan mentalitas mereka dihadapkan dengan peraturan sekolah. Penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah (Mualimin) Pesantren Persatuan Islam (PPI) 76 Tarogong Garut. Metode yang digunakan adalah metode naratif berdasarkan data-data yang dikumpulkan dengan teknik kuesioner, wawancara, dan studi literatur yang menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinergitas peraturan sekolah, muatan kurikulum, para pendidik, sarana dan prasarana, serta elemen internal lain dari sekolah berbasis pesantren tersebut membangun satu keutuhan kondisi atmosfer kehidupan sarat damai yang cukup signifikan bagi para siswa, baik individual maupun komunal. Fondasi spiritual dan keagamaan dalam pendidikan memiliki struktur yang kokoh dalam menyusun pilar kedamaian dalam diri siswa. Internalisasi kesadaran fungsi dan tugas manusia serta pedoman berkehidupan yang diajarkan agama (Islam) sangat menopang terbentuknya harmoni sikap siswa terhadap peraturan sekolah yang kokoh, yaitu terhindar dari mental disiplin yang rapuh dan ragawi semata


Keywords


Mentalitas Damai; Pesantren; Peraturan Sekolah.

Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. New York: W. H. Freeman and Company.

Bettencourt, B. A. & Miller, N. (1996). Gender differences in aggression as a function of provocation: A meta-analysis. Psychological Bulletin, 119, 422-447.

Bruinessen, M. V. (1995). Kitab kuning, tradisi-tradisi Islam di Indonesia. Bandung: Mizan.

Christie, D. J., Wagner, R. V., & Winter, D. D. (2001). Introduction to peace psychology. Dalam D. J. Christie, R. V. Wagner, & D. D. Winter (Eds.), Peace, conflict, and violence: Peace psychology for the 21st century (1-14). New Jersey: Englewood Cliffs.

Daerobi, A. (2010). Direktori pesantren persatuan Islam. Bandung: PP Persis No 1 & 2.

Dhofier, Z. (1983). Tradisi pesantren studi tentang pandangan hidup kyai. Jakarta: LP3S.

Gottfredson, M. R., & Hirschi, T. (1990). A general theory of crime. Stanford, CA: Stanford University Press.

Hidayati, N. (2012). Bullying pada anak: Analisis dan alternatif solusi. Insan 14(1), 41-48.

Kartadinata, S. (2014). Pendidikan untuk kedamaian dan pendidikan kedamaian. Bandung: UPI Press.

Lincoln, E. & Amalee, I. (2008). Peace generation: 12 nilai dasar perdamaian. Bandung: Pelangi Mizan.

Marzuki, Murdiono, M., & Samsuri. (2014). Pembinaan karakter siswa berbasis pendidikan agama. Jurnal Kependidikan, 41(1), 45-53.

McGregor, I., & Little, B. R. (1998). Personal projects, happiness, and meaning: On doing well and being yourself. Journal of Personality and Social Psychology, 74, 494-512.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.

Mujidin. (2005). Garis besar psikologi trans-personal: Pandangan tentang manusia dan metode penggalian transpersonal serta aplikasinya dalam dunia pendidikan. Humanitas: Indonesian Psychological Journal, 2(1), 54-64.

Munib, A. (2004). Pengantar ilmu pen-didikan. Semarang: UPT MKK Unnes.

Notosoedirjo, M. (2001). Kesehatan mental: konsep dan penerapan. Malang: UMM Press.

Relawati, R. (2011). Konsep dan aplikasi penelitian gender. Bandung: Muara Indah.

Sarbiran, S. (2004). Kajian artikel: A com-parative study of guru kula and pondok pesantren educational system. Jurnal Kependidikan, 34(1), 91-102.

Shekarkhar, Z., & Gibson, C. L. (2011). Gender, self-control, and offending behaviors among latino youth. Journal of Contemporary Criminal Justice, 27(1), 63-80.

Sudrajat, A. (2008). Perkembangan kognitif. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutopo, H. B. (2002). Metode penelitian kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2005). Social psychology (12th ed.). New York: Pearson Education.

Wahab, R. (2011). Pembelajaran pendidikan agama Islam dalam mewarnai kualitas pendidikan di sekolah. Jurnal Ke-pendidikan, 41(2), 144-150.

Webel, C. (2007). Toward a philo-sophy and metapsychology of peace. Handbook of peace and con-flict studies, 3-13.

Webster, L., & Mertova, P. (2007). Using narrative inquiry as a research method: An introduction to using critical event narrative analysis in research on learning and teaching. New York: Routledge.

Winslade, J., & Monk, G. (2008). Practicing narrative mediation: loosening the grip of conflict. San Francisco, CA: Jossey-Bass.

Winslade, J., & Williams, M. (2012). Safe and peaceful school: Addressing conflict and eliminating violence. Thousand Oaks, CA: Corwin.

Wulandari, T. (2010). Menciptakan perdamaian melalui pendidikan perdamaian di sekolah. Mozaik, 5(1), 68-83.




DOI: https://doi.org/10.21831/jk.v1i1.10440

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 JURNAL KEPENDIDIKAN



p-ISSN: 2580-5525 || e-ISSN: 2580-5533

Indexed by:

          


Creative Commons License

Jurnal Kependidikan by http://journal.uny.ac.id/index.php/jk is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View Journal Stats