Mandala Bhakti Wanitatama: memori kolektif pergerakan perempuan dalam terciptanya kesetaraan gender

Diah Nadiatul Jannah, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Devita Eka Cahyani, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Arfaton Arfaton, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Yuhanida Milhani, Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah mengetahui latar belakang pergerakan laskar perempuan Indonesia untuk menunjang kesetaraan gender dan menghayati nilai-nilai yang terdapat dalam Mandala Bhakti Wanitatama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif historis dengan tahapan analisis data yaitu Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi. Penelitian ini dilakukan di Kompleks Mandala Bhakti Wanitatama Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mandala Bhakti Wanitatama dapat memenuhi konsep manusia, ruang, dan waktu dalam sejarah serta dapat merepresentasikan kesetaraan gender yang dilandasi tujuan-tujuan SDGs dan United Nations Development Programme. Mandala Bhakti Wanitatama juga memiliki potensi modal sosial, realitas sosial dan manajerial yang baik dalam proses terciptanya monument lewat kelembagaan.

Mandalabhakti Wanitatama: collective memories of women movement for gender equality 

The purpose of this study was to determine the collective memory of the Indonesian women's movement at the Mandala Bhakti Wanitatama Monument and to reconstruct the values of gender equality contained in the Mandala Bhakti Wanitatama monument. This research is a type of historical qualitative research. This research was conducted at the Mandala Bhakti Wanitatama complex in Yogyakarta for 3 months from July to September 2021. The data collection techniques used were observation, interviews, documentation, and literature studies. The data analysis technique was carried out by heuristics, verification, interpretation, and historiography stages. The results of this study indicate two main things. First, the Mandala Bhakti Wanitatama Monument contains a collective memory of the women's movement that can represent gender equality in line with the goals of the SDGs and the United Nations Development Programme. Second, Mandala Bhakti Wanitatama also has the potential for social capital which consists of the only women's movement museum in Indonesia with various social and managerial realities that are good in the process of creating monuments through institutions. 

 


Keywords


Kesetaraan Gender, Mandala Bhakti Wanitatama, Perempuan

Full Text:

PDF

References


Akbar, K. et al. (2021). Manajemen POAC pada masa pandemi Covid-19 (studi kasus BDR di SMP Negeri 2 Praya Barat Daya), Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 7(1), p. 167. doi: 10.33394/jk.v7i1.2959.

Alfirahmi and Ekasari, R. (2018). Kontruksi realitas sosial perempuan tentang gender dalam pembentukan karakteristik anak terhadap pemahaman gender, Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2), pp. 250–262. doi: 10.35760/mkm.2018.v2i2.1896.

Ariani, I. (2016). Feminisme dalam pergelaran wayang kulit purwa tokoh dewi shinta, dewi kunti, dewi srikandi, Jurnal Filsafat, 26(2), p. 272. doi: 10.22146/jf.12786.

Calvert, P. (2020). United Nations Development Programme (UNDP), a political and economic dictionary of Latin America, 304–304. doi: 10.4324/9780203403785-92.

Dasopang, M. D. and Lubis, A. H. (2021). Perempuan-perempuan tangguh penjaga nilai-nilai keislaman anak: Studi Daerah Minoritas Muslim, Kafa`ah: Journal of Gender Studies, 11(1), p. 83. doi: 10.15548/jk.v11i1.353.

Derana, S. (2021). Application of POAC on Community-Based Urban Groundwater Management, Journal of Management and Business Environment (JMBE), 2(2), p. 126. doi: 10.24167/jmbe.v2i2.2694.

Durkheim Emile. (2011). The Elementary Forms of The Religious Life, terj, Yogyakarta: IRCiSoD

Ferrer-Estévez, M. and Chalmeta, R. (2021). Integrating sustainable development goals in educational institutions, International Journal of Management Education, 19(2). doi: 10.1016/j.ijme.2021.100494.

Gunawan, R. and Toni, A. (2020). Manajemen Komunikasi Organisasi Pada Hubungan Masyarakat Dan Protokol Dalam Lembaga Negara Di Era Pandemi Covid-19, Public Relations Journal, 1(1), 1–21.

Hamid, H. (2012). Penentuan kewajiban kuota 30% perempuan dalam calon legislatif sebagai upaya affirmative action, Legislatif, 24–31. https://doi.org/10.20956/jl.v3i1.10203

Imadudin, Ii. (2018). Revolusi dalam revolusi”: Tentara, laskar, dan jago di wilayah Karawang 1945-1947’, Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 10(1), p. 35. doi: 10.30959/patanjala.v10i1.330.

Irhamsyah, F. (2019). Sustainable Development Goals (SDGs) dan dampaknya bagi ketahanan nasional dampaknya bagi ketahanan nasional, Jurnal Kajian LEMHANNAS RI, pp. 45–54.

Iva Ariani. (2016). Feminisme dalam pergelaran wayang kulit Purwa Dewi Shinta, Dewi Kunthi, Dewi Srikandi, Jurnal Filsafat, 26(2), hlm.280.

Jalil, A. and Aminah, S. (2018). Gender dalam persfektif budaya dan bahasa, Al-MAIYYAH: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan, 11(2), pp. 278–300. doi: 10.35905/almaiyyah.v11i2.659.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. (2020). Pembangunan manusia berbasis gender.

Kowani. (1958). Peringatan 30 Tahun Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia 22 Desember 1928-22 Desember 1958. Percetakan Negara.

Kowani. (1986). Sejarah setengah abad kesatuan pergerakan wanita Indonesia. Balai Pustaka.

Kowani. (2009). 80 Tahun Kowani Derap Langkah Pergerakan Organisasi Perempuan Indonesia. PT Pusaka Sinar Harapan.

Lattu Y.M. Izak. (2019). Orality and ritual in collective memory: A Theoretical Discussion. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 6(2), 191–209.

Laurence, J. and Kim, H. H. (2021). Individual and community social capital, mobility restrictions, and psychological distress during the COVID-19 pandemic: a multilevel analysis of a representative US survey, Social Science and Medicine, 28, p. 114361. doi: 10.1016/j.socscimed.2021.114361.

Loisa, R., Sukendro, G. G., Yoedtadi, M. G., Savitri, L., & Oktavianti, R. (2020). Memori kolektif para kontributor berita wilayah pasca konflik dan peliputan keberagaman. Jurnal Kajian Komunikasi, 8(2), 240. https://doi.org/10.24198/jkk.v8i2.26190

Mahardhini, K. and Fatmiamzy, N. (2019). Desain Visual Karakter Tokoh Wayang Dewi Arimbi Dalam Buku Ilustrasi Arimbi Kebijaksanaan. Visual Heritage Jurnal Kreasi Seni dan Budaya. 2(01), pp. 27–33. https://doi.org/10.30998/vh.v2i01.111

Muklisin, M. & Utomo, K. B. (2019). Wayang sebagai inspirasi berkarya seni lukis pada media kayu, Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni.8(1), pp. 1–13. https://doi.org/10.15294/eduart.v8i1.34985

Munsi, H. (2016). Dari masa lalu ke masa kini: memori kolektif, konstruksi negara dan normalisasi anti-komunis. ETNOSIA: Jurnal Etnografi Indonesia, 1(1), 30–43. https://doi.org/10.31947/etnosia.v1i1.998

Mustam, A. (2017). Budaya gender dalam masyarakat perspektif temporal ekologi dan sosial ekonomi, Al-MAIYYAH: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan, 10(2), pp. 186–209. doi: 10.35905/almaiyyah.v10i2.512.

Nugroho, Riant. (2008). Gender dan Strategi Pengarus-utamaannya di Indonesia. Pustaka Belajar.

Rahman, A. (2020). Cagar Budaya Dan Memori Kolektif: Membangun Kesadaran Sejarah Masyarakat Lokal Berbasis Peninggalan Cagar Budaya Di Aceh Bagian Timur. Mozaik Humaniora, 20(1), 12. https://doi.org/10.20473/mozaik.v20i1.15346

Rofifah, D. (2020). Paper Knowledge: Toward a Media History of Documents. Journal of The Association for Information Science and Technology. 2(3), pp. 12–26 10.1002/asi.23492.

Rosadi, I. P. (2020). Peranan Sujatin Kartowijono dalam kongres perempuan di Yogyakarta Pada Tahun 1928-1938, 21(1), pp. 1–9.

Ruslaini, R. et al. (2021). Peningkatan manajemen dan teknologi pemasaran pada Umkm Ojesa (Ojek Sahabat Wanita) dalam mengatasi less contact ekonomi masa Covid-19’, Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), p. 139. doi: 10.31604/jpm.v4i1.139-144.

Rusy & Fathy. (2019). Modal Sosial: Konsep, Inklusivitas dan Pemberdayaan Masyarakat", Jurnal Pemikiran Sosiaologi, 6(1), 4.

S. Iman Sodiejat. (1996). Buku YHI-YHI KOWANI dan Gedung Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia (Mandala Bhakti Wanitatama) Selayang Pandang.

Santoso, T. (2020). Memahami modal sosial. CV Saga Jawadwipa.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Ombak.

Sri Rochana Widyastutieningrum. (2015). Interpretasi karakter kunthi oleh tiga penari pertunjukan wayang orang sriwedari, 13(1), 39-40.

Susan Blackburn. (2007). Kongres Perempuan Pertama Tinjauan. KITLV

Tjahjono L. T. (1988). Museum kebangkitan wanita di Yogyakarta. Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Petra.

Wijaya, I. (2021). Konstruksi realitas dalam pemberitaan mengenai virus corona (Covid-19) di media online, Universitas Sebelas Maret, p. 6.




DOI: https://doi.org/10.21831/jipsindo.v9i2.43915

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)

ISSN: 2355-0139 (Print) | 2615-7594 (Online)

Published by: Universitas Negeri Yogyakarta

Website: https://journal.uny.ac.id/index.php/jipsindo

Email: jipsindo@uny.ac.id


Visitor Statistic


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.