Tuna satak bathi sanak: integrasi kearifan lokal budaya Jawa dalam pembelajaran ilmu sosial

Yuliyanto Yuliyanto, MAN 4 Sleman Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Tuna satak bathi sanak merupakan kearifan lokal masyarakat Jawa yang mencerminkan nilai-nilai luhur kerja sama dan gotong royong pada masyarakat Jawa. Konsep tersebut dipakai oleh para pedagang untuk menarik para pembeli, rugi sedikit tidak mengapa asalkan bertambah saudara. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka pada dokumen-dokumen tertulis berupa buku, artikel, hasil penelitian, jurnal dan artikel media yang terkait dengan konsep tuna sathak bathi sanak serta relevansinya dengan pembelajaran ilmu sosial di sekolah. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa integrasi nilai kearifan lokal tuna satak bathi sanak dapat dilakukan dengan strategi mengajak siswa mengobservasi penerapan nilai tersebut di tengah masyarakat, kemudian siswa mendiskusikan di kelas, dan menggali potensi-potensi kearifan lokal lain yang bisa dikembangkan.

Tuna satak bathi sanak: integration of local wisdom of Javanese culture in social science learning

Tuna satak bathi sanak is a Javanese local wisdom reflects the noble values of cooperation and mutual cooperation in Javanese society, especially used by traders to attract buyers, a little loss is tolerable as long as you get more relatives. The research method used is descriptive research with a qualitative approach. Data collection was carried out by using the literature study method on written documents in the form of books, articles, research results, journals and media articles related to mental disabilities and their relationship with social studies learning. The explanation of the results of the study was carried out descriptively. Data were analyzed using descriptive methods with a theoretical approach and concepts in accordance with social studies learning. The results obtained are if the integration of local wisdom values of tuna satak bathi sanak can be done with a strategy of inviting students to observe the application of these values in the community, then students discuss in class, and explore other potential local wisdom that can be developed.


Keywords


tuna sathak bathi sanak, ilmu pengetahuan sosial, local wisdom

Full Text:

PDF

References


Benedict, R. (1934). Patterns of culture. Boston: Houghton Mifflin Company.

Rusli, A. & Talibo, I. (2020). Muslim Jawa: masjid, keraton, dan pasar. Potret pemikiran, 24 (1). 114-131. http://dx.doi.org/10.30984/pp.v24i1.1055

Daniah. (2016). Kearifan lokal (local wisdom) sebagai basis pendidikan karakter. PIONIR: jurnal pendidikan. 5(2), http://dx.doi.org/10.22373/pjp.v5i2.3356

Dewantara, K., H. (1967). Kebudayaan (Bagian IIA). Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.

Hadi, E. S. (2017). Penerapan nilai-nilai kearifn lokal dalam budaya masyarakat desa Pakisrejo Tulungagung sebagai sumber pembelajaran IPS. INSPIRASI jurnal ilmu-ilmu sosial, 17(01). 254-250. http://dx.doi.org/10.29100/insp.v17i1.1570

Karsiwan, Pujiati, Rufaidah. (2017). Pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai kearifan lokal pada siswa SMK farmasi cendikia farma husada. Jurnal Penelitian Humano. 8 (1), 1-13. http://dx.doi.org/10.33387/hjp.v8i1.482

Kemendiknas. (2011). Panduan pendidikan karakter. Pusat Kurikulum dan kebukuan Kemendiknas

Nawawi. (2012). Dakwah keluarga: internalisasi nilai-nilai budi pekerti dalam keluarga Jawa. Ilmu dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies. 6(2), 285-311. https://doi.org/10.15575/idajhs.v6i2.339

Pitoyo, D. (2008). Tuna satak bathi sanak (kearifan Jawa dalam etika bisnis). Jurnal Filsafat, 18 (2), 131-155. https://doi.org/10.22146/jf.3521

Poesponegoro, M. D & Notosusanto, N. (2010). Sejarah Nasional Indonesia jilid III. Balai Pustaka

Sibarani, R. (2012). Kearifan lokal: hakikat, peran, dan metode tradisi lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan (ATL)

Sumodiningrat, G. & Wulandari, A. (2017). Pitutur luhur budaya Jawa. Penerbit Narasi

Supardan. (2015). Pembelajaran IPS, filosofi, konsep, dan aplikasi. Penerbit Alfabeta

Supardi, Anik, W. (2014). Pemanfaatan laboratorium IPS SMP. JIPSINDO Jurnal pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial Indonesia, 1 (2), 141-160. https://doi.org/10.21831/jipsindo.v2i1.2886

Supardi, Saliman, Anik, A. (2016). Perbedaan kesiapan guru IPS SMP Kabupaten Sleman dalam implementasi pembelajaran IPS berbasis kurikulum 2013. JIPSINDO jurnal pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia, 3 (2), 101-121. https://doi.org/10.21831/jipsindo.v3i2.11694

Suranto, A. (2015).Implementasi teori komunikasi sosial budaya dalam pembangunan. INFORMASI kajian ilmu komunikasi. 45 (1), 65-72. https://doi.org/10.21831/informasi.v45i1.7771

Widyanti, T. (2015). Penerapan nilai-nilai kearifan lokal dalam budaya masyarakat kampung adat Cireundeu sebagai sumber pembelajaran IPS. Jurnal pendidikan Ilmu Sosial. 24 (2), 161-166. https://doi.org/10.17509/jpis.v24i2.1452

Zed, M. (2003). Metode penelitian kepustakaan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Zulfikar. (2008). Menguak akuntabilitas dibalik tabir nilai kearifan budaya Jawa. Riset akuntansi dan keuangan Indonesia (REAKSI). 7 (2), 144-150. https://doi.org/10.23917//reaksi.v7i2.2613




DOI: https://doi.org/10.21831/jipsindo.v8i1.37448

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)

ISSN: 2355-0139 (Print) | 2615-7594 (Online)

Published by: Universitas Negeri Yogyakarta

Website: https://journal.uny.ac.id/index.php/jipsindo

Email: jipsindo@uny.ac.id


Visitor Statistic


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.