KAIN TENUN IKAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Heronimus Delu Pingge, STKIP Weetebula, Indonesia
Rahel Maga Haingu, STKIP Weetebula, Indonesia

Abstract


Kain tenun ikat merupakan warisan budaya, Sumba yang memiliki motif beragam serta memiliki nilai-nilai budaya sehingga urgen untuk dilakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan, 1) Mengidentifikasi fauna dan flora pada motif kain tenun Sumba Timur sebagai media belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD). Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ditemukan 1) Bahwa pada motif kain ikat Sumba Timur terdapat motif fauna dan flora yang ada disekitar masyarakat. 2) Motif kain ikat Sumba Timur mengambarkan hasil pemikiran, pengalaman, pandangan hidup, ataupun benda-benda yang ada di sekitar para penenun. Dengan motif yang bercorak fauna dan flora dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang kontektual dalam mengajarkan materi fauna dan flora pada matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah.

WOVEN CLOTH  AS A SOCIAL STUDIES LEARNING MEDIA IN PRIMARY SCHOOLS IN SUMBA

The woven cloth is a cultural heritage, Sumba which has various motifs and has cultural values so it is urgent to do research. This study aims, 1) To identify the fauna and flora on the woven fabric motifs of East Sumba as a medium for learning Social Sciences (IPS) in Elementary Schools (SD). This research is descriptive qualitative research. The results of the study were found 1) That the motifs of the cloth of East Sumba were found in the motifs of fauna and flora around the community. 2) The motif of the Ikat cloth in East Sumba depicts the results of thoughts, experiences, views of life, or objects around the weavers. With motifs that are fauna and flora patterns, it can be used as a contextual learning medium in teaching material on fauna and flora in Social Sciences subjects in schools.


Keywords


Kain tenun ikat, Media pembelajaran, Social studies, Sekolah Dasar

Full Text:

PDF

References


Alwasilah, Suryadi, & Karyono. (2009). Etnopedagogi: Landasan praktek dan pendidikan guru. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.

Apa pengertian dari pakaian adat. Dari https://brainly.co.id/tugas/32327. diakses 14 Februari 2020

Bili., F. M.; Sujadi. A., & Arigiyati. T.A. (2019). Identifikasi etno-matematika pada motif kain tenun Sumba Barat Daya. UNION: Jurnal Pendidikan Matematika. 7, (1), 115-124.

Burger, H. G. (1968). Ethno-pedagogy: A manual in cultural sensitivity with techniques for improving cross teaching by fitting ethnic patterns. New Mexico: Soouthwestern Cooperative Educational Laboratory INC.

Depdikbud. (1990). Pakaian adat tradisonal daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Jakarta: Depertemen P dan K

Fanpula, T, S. (2014). Penjelasan Pasal 32 UUD 1945 dari https://www.limc4u.com/blog/penjelasan-pasal-32-uud-1945-3/ diakses 14 Februari 2020

Hebi, F. (2014). Motif dan makna pada kain ikat Sumba Timur. Tersedia pada laman: maxfmwaingapu.com/2014/11/semiotik-motif-dan-makna-pada-kain-ikat-sumba-timur/ diakses 11 Desember 2019

Mamulak, N. R. (2015). Rancang bangun sitem informasi motif-motif tenunan daerah Nusa Tenggara Timur menggunakan pendekatan unified proces. Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) ISSN: 2089-9815 Yogyakarta, 28 Maret 2015.

Ndima, P. P. (2007). Kajian budaya kain tenun ikat Sumba Timur. Salatiga: Nuansa Sukses.

Pakaian adat dari https://id.wikipedia.org/wiki/Pakaian_adat. diakses 14 Februari 2020.

Pingge, H. D. (2017). Kearifan lokal dan penerapannya di sekolah. Jurnal Edukasi Sumba, 1, (2), 28-136.

Pingge, H.D. (2019). Learning materials based on local wisdom of Sumbanese as the source of learning in elementary school. Proceedings the 4th International Seminar on Social Studies and History Education (ISSSHE). Bandung: UPI

Sari, R.N. (2018). Batik Gedhog desa Kedungrejo, Tuban, sebagai sumber belajar berbasis etnopedagogi di sekolah dasar. JPGSD, 06 (10 ), 1769-1780.

Soelarto, B. (1979) Budaya Sumba. Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan DITJEN Kebudayaan Departemen P & K Republik Indonesia.

Spradley, P.J. (2007). Metode etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sudrajat, (2014) Pendidikan multikultural untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah dasar, JIPSINDO, 1, (1), 1-19.

Sudrajat, Wulandari, T; & Wijayanti, A.T. (2015). Muatan nilai karakter melalui permainan tradisional di PAUD Amongsiwi, Panggungharjo, Sewon, Bantul, JIPSINDO, 2, (1), 44-65.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Supardi, Widiastuti, A., & Saliman (2015) Pengembangan media pembelajaran IPS Terpadu berbasis Audio-visual. JIPSINDO, 2, (1), 1-21.




DOI: https://doi.org/10.21831/jipsindo.v7i1.30845

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)

ISSN: 2355-0139 (Print) | 2615-7594 (Online)

Published by: Universitas Negeri Yogyakarta

Website: https://journal.uny.ac.id/index.php/jipsindo

Email: jipsindo@uny.ac.id


Visitor Statistic


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.