Evaluasi manajemen program Sekolah Siaga Bencana (SSB)

Rizki Arumning Tyas, Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Pujianto Pujianto, Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta
Suyanta Suyanta, Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen sekolah siaga bencana (SSB) di SMP N 2 Cangkringan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru mata pelajaran IPA, guru mata pelajaran IPS, serta kepala tata usaha selaku koordinator pelaksana program SSB. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interactive Miles dan Huberman, yang meliputi kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan program SSB di SMP N 2 Cangkringan diawali dengan penyamaan persepsi dan komitmen antar warga sekolah, dilanjutkan dengan pembuatan rencana kontinjensi bersama warga sekolah dengan komite sekolah dan instansi terkait. Perencanaan diikuti kajian tingkat kesiapsiagaan sekolah serta peningkatan kapasitas dalam bentuk pelatihan untuk semua stakeholder sekolah. Sekolah telah melaksanakan simulasi atau drill pelatihan menghadapi bencana. Namun, belum dilaksanakan evaluasi keterlaksanaan program SSB secara menyeluruh sehingga demi tercapainya tujuan SSB secara maksimal masih diperlukan banyak peningkatan dan dukungan dari berbagai pihak.

 

Abstract

This research aimed to describe the management of a disaster preparedness programs in SMP N 2 Cangkringan. This research was a qualitative case study approach. The research subjects were the school principal, science subject teacher, social studies teacher, and head of administration as program coordinator. Data collected by interviews, observation, and documentation. Miles and Huberman's model, which included data condensation, data presentation, and conclusion drawing was applied to analyze the data. The results show that the planning of the program began to make an equal perception and commitment among school residents, followed by making contingency plans together with the school community, school committee, and related agencies. Planning is followed by a study of school preparedness levels and capacity building in the form of training for all school stakeholders. The school has carried out a disaster training drill or simulation. However, a comprehensive evaluation of the program has not yet been carried out, so that in order to achieve the program’s objectives, many improvements and support from various parties are still needed.


Keywords


Evaluasi; manajemen; pelaksanaan; perencanaan; Sekolah Siaga Bencana; evaluation management; implementation; planning; disaster preparadness school

Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rhinekka Cipta.

Arikunto, S., & Jabar, C. S. A. (2014). Evaluasi program pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Astuti, S. I., & Sudaryono. (2010). Peran sekolah dalam pembelajaran mitigasi bencana. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 1(1), 30–42.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2011). Rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana erupsi Gunung Merapi. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Cadag, J. R. D., & Gaillard, J. (2012). Integrating knowledge and actions in disaster risk reduction: The contribution of participatory mapping. AREA Royal Geographical Society, 44(1), 100–109. doi:https://doi.org/10.1111/j.1475-4762.2011.01065.x

Desfandi, M. (2014). Urgensi kurikulum pendidikan kebencanaan berbasis kearifan lokal di Indonesia. Sosio Didaktika: Social Science Education Journal, 1(2), 191-198. doi:https://doi.org/10.15408/sd.v1i2.1261

Emzir, E. (2012). Metodologi penelitian pendidikan kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Raja Grafindo Persada.

Fauzan, A., & Djunaidi, G. (2012). Metodologi penelitian kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Herdiansyah, H. (2011). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Hidayati, D. (2012). Striving to Reduce Disaster Risk: Vulnerable Communities with Low Levels of Preparedness in Indonesia. Journal of Disaster Research, 7(1), 75-82.

Huberman, A. M., Miles, M. B., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis: A method sourcebook (3rd Edition). USA: Sage Publication.

Kenny, C. (2012). Disaster Risk Reduction in Developing Countries: Cost, Benefits and Institutions. Journal Compilation of Disasters, 36(4), 559–588.

Koswara, A., & Triyono, T. (2011). Panduan monitoring dan evaluasi Sekolah Siaga Bencana. Jakarta: LIPI Press.

Mulyasa, E. (2002). Manajemen berbasis sekolah: Konsep, strategi, dan implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. (2010). Peraturan Daerah Provinsi DIY Pasal 51 ayat 2 Nomor 8/2010, tentang Penanggulangan Bencana.

Presiden Republik Indonesia. (1945). Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, Tahun 1945, Pasal 3, tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara.

Presiden Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24, Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana.

Presiden Republik Indonesia. (2008). Peraturan Pemerintah Nomor 21, Tahun 2008, tentang Penanggulangan Bencana.

Selby, D., & Kagawa, F. (2012). Disaster risk reduction in school curricula: Case studies from thirty countries. Barcelona, Spain: Novoprint SA.

Suarmika, P. E., & Utama, E. G. (2017). Pendidikan mitigasi bencana di Sekolah Dasar (Sebuah Kajian Analisis Etnopedagogi). Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 2(2), 18–24. doi:http://dx.doi.org/10.26737/jpdi.v2i2.327

Sugiyono, S. (2012). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, S. (2015). Metode penelitian dan pengembangan (Suryandari, Ed.). Bandung: Alfabeta.

Suharwoto, G., Amri, A., Pantjastuti, S. R., Praptono, P., & Wihdiyanto, A. (2015). Modul 3 pilar 3: Pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana. Jakarta: Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Kemendikbud.

Suharwoto, G., Amri, A., Pantjastuti, S. R., Praptono, P., & Wihdiyanto, A. (2015). Roadmap sekolah dan madrasah aman. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Verstappen, H. T. (2010). Indonesian landforms and plate tectonics. Jurnal Geologi Indonesia, 5(3), 197-207.

Verstappen, H. T. (2013). Garis besar geomorfologi indonesia (Suratman, Ed.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.




DOI: https://doi.org/10.21831/jamp.v8i1.28850

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Our journal indexed by:



ISSN 2461-0550 (online) || ISSN 2337-7895 (print)

 

RJI Main logo

Creative Commons LicenseJurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan by http://journal.uny.ac.id/index.php/jamp is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats