TATUNG: PEREKAT BUDAYA DI SINGKAWANG

Yulita Dewi Purmintasari dan Hera Yulita *,

Abstract


Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam budaya, etnis, agama, bahasa, namun dapat bersatu dalam kemajemukannya. Hal ini merupakan kekayaan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Kalimantan Barat merupakan  salah satu daerah rawan konflik yang sifatnya massif. Terlihat bahwa keberagaman etnis dan budaya di Kalimantan Barat selain merupakan kekayaan budaya juga menjadi salah satu sumbu pemicu konflik. Kota Singkawang merupakan daerah yang multi etnis. Etnis yang ada di kota Singkawang di antaranya adalah : etnis Cina, Melayu, Dayak, Jawa, Madura dan lain-lain. Meskipun terdiri dari berbagai etnis, namun kehidupan di kota Singkawang tidak pernah terjadi keributan antaretnis. Ruang budaya perlu dimanfaatkan lebih serius guna terciptanya keharmonisan antar-etnis dalam upaya meredam konflik. Wadah akulturasi Tionghoa dengan Dayak untuk berkolaborasi sebagai sarana nyata dalam rangka mewujudkan kerukunan yakni melalui Pawai Tatung yang merupakan upacara tahunan dalam merayakan Cap Go Meh di kota Singkawang, Kalimantan Barat.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/socia.v14i1.15886

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 JURNAL SOCIA



SOCIA is published by Faculty of Social Sciences, Yogyakarta State University in collaboration with HISPISI.

eISSN : 2549-9475    |     pISSN : 18295797

SOCIA is abstracting, indexing, and listing  in the following databases: 

                                


Suported by:

RJI Main logo


View My Stats