DEKONSTRUKSI PRANATA ERTURANG PADA PERKAWINAN SEMARGA (Studi Kasus Masyarakat Karo Di Berastagi)
Abstract
Modernisasi dan globalisasi telah menyentuk seluruh aspek kehidupan sosial budaya masyarakat termasuk masyarakat Suku Karo di Berastagi.Salah satu budaya karo yang mengalami perubahan adalah pranata erturang.Pranata ini dipahami oleh kaum muda sebagai pranata yang kuno dan cenderung mengikat, sehingga saat ini kaum muda mengaplikasikan pranata tersebut sesuai dengan keinginannya yang dianggap sesuai dengan keadaan sekarang.Akibatnya secara tidak langsung kaum muda telah mendekonstruksi makna dari erturang tersebut sesuai dengan kapasitasnya saat ini.Akibatnya pranata tersebut sebagai sebuah struktur telah mengalami perubahan makna dan konsep.Perubahan ini juga akhirnya memunculkan perkawinan yang dianggap menyimpang bagi Suku Karo. Perkawinan semarga ini tentunya tidak dapat diterima oleh berbagai kalangan, oleh karena itu pelakunya berusaha untuk mensahkan hubungannya dengan berbagai cara.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan etnografi, selain itu untuk mendapatkan data dilakukan observasi, wawancara, serta studi dokumen tertulis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana kaum muda memahami pranata erturang saat ini dan bagaimana proses serta implikasi perkawinan semarga bagi para pelakunya. Penelitian ini menggunakan teori dekonstruksi dan strukturasi untuk membantu menjabarkan haasil penelitian.
Kata kunci: Erturang-Generasi Muda-Perkawinan Semarga-Dekonstruksi-Karo
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/socia.v13i2.12258
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 JURNAL SOCIA
SOCIA is published by Faculty of Social Sciences, Yogyakarta State University in collaboration with HISPISI.
eISSN : 2549-9475 | pISSN : 18295797
SOCIA is abstracting, indexing, and listing in the following databases:
Suported by:
View My Stats