KAJIAN POTENSI ANTIOKSIDAN ALAMI BERBAGAI LIMBAH TANAMAN
Nur Hidayah, Fakultas Pertanian, Univeristas Tidar
Nopriyeni Nopriyeni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Abstract
Tu
juan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan antioksidan (antosianin, vitamin A, C, dan E) dari limbah kulit buah senduduk (Melastoma malabathricum L.), jantung pisang, jengkol. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan. Analisa antosianin dan vitamin A, C, dan E dilakukan di Balai Besar Industri Agro, Bogor. Bahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari kulit buah senduduk, jantung pisang, dan jengkol. Analisis kandungan vitamin A dilakukan pada sampel mengunakan alat High Performance Liquid Cromatography (HPLC). Penentuan kadar antosianin dihitung menggunakan metode perbedaan pH. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan alami yang paling tinggi menurut analisis kandungan vitamin A, C, E dan antosianin dari ketiga limbah tanaman (buah senduduk, jantung pisang, kulit jengkol), terdapat pada kulit buah senduduk dan kulit jantung pisang yaitu kandungan vitamin C (111.33 mg/kg dan 263.33 mg/kg) dan kandungan antosianin (684.008 mg/100g dan 174.289 mg/100g). Dapat disimpulkan bahwa buah senduduk dan jantung pisang bisa dijadikan sebagai antioksidan alami yang baik berdasarkan hasil analisis kandungan vitamin A, C, E, dan kandungan antosianin.
THE STUDY OF POTENTIAL NATURAL ANTIOXIDANTS FROM PLANT WASTE
This study was aimed at analyzing the content of antioxidants (anthocyanins, vitamins A, C, and E) from the rind of sanduduk’s fruit (Melastoma malabathricum L.), Blossom of the banana plant (Musa acuminata Colla), jengkol (Archidendron pauciflorum) fruit. The research was conducted for six months. Analysis of anthocyanins and vitamins A, C, and E was performed at Balai Besar Industri Agro, Bogor. The materials used in this research consisted of sanduduk rind, banana blossom, and jengkol fruit. Vitamin A content analysis was performed on the samples using High Performance Liquid Chromatography (HPLC). The determination of anthocyanin levels was calculated using the pH difference method. The data obtained were analyzed descriptively. The results showed that the highest natural antioxidant activity according to the analysis of vitamin A, C, E and anthocyanin content from the three wastes, found in sanduduk rind and banana blossom which contain vitamin C ( 111.33 mg/kg and 263.33 mg/kg) and anthocyanin (684.008 mg/100g and 174.289 mg/100g). It can be concluded that sanduduk fruit and banana blossom can be used as a good natural antioxidant based on the results of analysis of vitamin A, C, E, and anthocyanin content.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Azrimaidaliza, A. (2007). Vitamin A, imunitas dan kaitannya dengan penyakit infeksi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 1(2), 90-96.
Kemal, N., & Karim, A. (2013). Indonesia Chimica Acta Analisis Kandungan Β -Karoten Dan Vitamin C Dari Berbagai Varietas Ubi Jalar ( Ipomoea batatas). Indonesia Chimica Acta, 1-8.
Kumaran, A., & Karunakaran, R. (2006). Antioxidant and free radical scavenging activity of an aqueous extract of Coleus aromaticus. Food Chemistry, 97(1), 109-114. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2005.03.032.
Lamid, A. (2012). Vitamin E Sebagai Antioksidan. Media of Health Research and Development, 5. https://doi.org/10.22435/mpk.v5i01Mar.701.
Lung, J. K. S., & Destiani, D. P. (2017). Uji aktivitas antioksidan vitamin A, C, E dengan metode DPPH. Farmaka, 15(1), 53-62.
Najwa, R. F. & Azlan, A. (2017). Comparison of vitamin C content in citrus fruits by titration and high performance liquid chromatography (HPLC) methods. International Food Research Journal, 24(2), 726-733.
Okezone. (2018). WHO prediksi penderita kanker di Indonesia naik 7 kali lipat pada 2030. Diunduh dari https://lifestyle.okezone.com/.
Padang, S. A., & Maliku, R. M. (2019). Penetapan kadar vitamin C pada buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dengan metode titrasi Na-2,6 Dichlorophenol Indophenol (DCIP). Media Farmasi, 13(2), 30-35. https://doi.org/10.32382/mf.v13i2.879.
Pamungkas, W. (2013). Aplikasi vitamin E dalam pakan: Kebutuhan dan peranan untuk meningkatkan reproduksi, sistem imun, dan kualitas daging pada ikan. Media Akuakultur, 8(2), 145. https://doi.org/10.15578/ma.8.2.2013.145-150.
Purba, S. R. (2018). Pemanfaatan zat pe-warna alami dari buah senduduk bulu (clidemia hirta) sebagai pengganti zat pewarna sintetik pada pembuatan es krim serta uji daya terimanya (Skripsi tidak diterbitkan). Fakultas Kesehatan Masyarakat Unviersitas Sumatera Utara, Medan.
Rosmalina, Y., & Permaesih, D. (1997). Hasil analisis vitamin a dan β-karoten bahan makanan sumber vitamin A dan karoten dengan metode HPLC. Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research), 20.
Sulasono, J. T., Martono, A., Ratnawati, D. (2014). Pemanfaatan ekstrak buah senduduk ungu (Melastoma malabathricum L.) sebagai pewarna dan pengawet pada tahu (Tesis tidak diterbitkan). Universitas Bengkulu.
Veratamala, A. (2017). 6 buah yang paling tinggi vitamin C, selain jeruk. Hellosehat.com. https://hellosehat.com/.
Wardani, L. A. (2012). Validasi metode analisis dan penentuan kadar vitamin C pada minuman buah kemasan dengan spektrofotometri UV-visible (Skripsi tidak diterbitkan). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok.
DOI: https://doi.org/10.21831/jps.v26i1.39527
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Penelitian Saintek
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
p-ISSN: 1412-3991 || e-ISSN: 2528-7036
Indexed by:
View My Stats