DAMPAK AKTIVITAS PERTANIAN KENTANG TERHADAP KERUSAKAN LINGKUNGAN OBYEK WISATA DATARAN TINGGI DIENG

Rusiah, M. Nurhadi Satya, Ahmad Wahyudin,

Abstract


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terjadinya kerusakan lingkungan obyek wisataDataran Tinggi Dieng. Tujuan penelitian ini, yaitu : 1) Mengetahui kondisi lahan di DataranTinggi Dieng. 2) Mengetahui aktivitas pertanian kentang di Dataran Tinggi Dieng. 3)Mengetahui kerusakan lingkungan di obyek wisata Dataran Tinggi Dieng. 4) Mengetahuidampak aktivitas pertanian kentang terhadap kerusakan lingkungan di obyek wisataDataran Tinggi Dieng.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalahlahan di Dataran Tinggi Dieng dan petani kentang di Dataran Tinggi Dieng. Teknikpengambilan sampel lahan menggunakan purposive sampling dan teknik pengambilansampel petani menggunakan teknik simple random sampling yaitu dengan acak sederhana.Dari 345 petani diambil 86 petani kentang sebagai sampel. Pengumpulan data denganwawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.Berdasarkan hasil penelitian kondisi lahan di Dataran Tinggi Dieng kerusakannya sudahparah, kondisi hutan lindungnya sudah ditebang untuk dijadikan lahan pertanian terutamatanaman kentang, penanaman kentang dilakukan pada lahan yang kemiringan lerengnyatinggi tanpa dilengkapi dengan teknik konservasi yang memadai. Sebagian besar petanimenggunakan sistem tanam tegak lurus garis kontur. Berdasarkan analisis datamenunjukkan bahwa pertanian diusahakan pada lahan tegalan, petani yang memiliki luaslahan garapan 0,25-0,5 ha sebesar 37,2%, petani yang memiliki luas lahan garapan > 0,75 hasebesar 29,1%, petani yang memiliki luas lahan garapan < 0,25 ha sebesar 20,9%, dan petanimemiliki luas lahan garapan 0,51-0,75 ha sebesar 12,8%. Petani yang menggunakan air tanah(bor) sebanyak 58,1% dan yang menggunakan air telaga 34,9%. Petani yang menggunakanpupuk kandang dan pupuk buatan sebesar 95,3%. Pemberantasan hama menggunakanpestisida. Sebagian besar petani menggunakan sistem tanam tegak lurus garis kontur, petaniyang menggunakan pola tanam tunggal sebanyak 25,6% dan petani menggunakan polatanam tumpang sari sebesar 74,4%. Petani yang menanam kentang tiga kali dalam satutahun (tanpa rotasi) sebesar 83,1% dan petani yang menanam kentang dua kali dalam satutahun sebesar 16,9%. Kerusakan lingkungan obyek wisata Telaga Warna, Telaga Merdada,Kompleks Candi Pendawa Lima, Kawah Sikidang, dan Kawah Sileri cukup parah. Hutanlindung di sekitar obyek wisata yang masih ada dalam kondisi sangat kritis. Aktivitaspertanian kentang sekitar obyek wisata Dataran Tinggi Dieng merupakan faktor penyebabterjadinya kerusakan hutan lindung dan percepatan erosi. Aktivitas tersebut menimbulkankerusakan lingkungan obyek wisata sehingga menurunkan daya tarik obyek wisata DataranTinggi Dieng.Kata Kunci : Pertanian Kentang, Kerusakan Lingkungan, Dataran Tinggi Dieng

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
Flag Counter