HIKAYAT TANAH PAKEL: KONFLIK AGRARIA PETANI PAKEL DENGAN PERKEBUNAN PAKUDA 1925-1943
Abstract
Abstrak
Sejarah Desa Sumberejo Pakel sarat dengan konflik perebutan kuasa atas tanah. Hal tersebut, sejarah desa dan sengketa tanah, tidak dapat dipisahkan. Bahkan dapat dikatakan, sejarah Desa Sumberejo Pakel ialah sejarah konflik agraria. Demi memahami konflik agraria berkepanjangan yang berlangsung nyaris satu abad lamanya, penting untuk mengurai sejarah konflik agraria antara para petani Pakel dan Perkebunan Pakuda yang terjadi pada tahun 1925 hingga 1943. Lantas, bagaimana awal mula Desa Sumberejo Pakel terbentuk?; bagaimana konflik agraria petani Pakel dengan Perkebunan Pakuda terjadi?; dan bagaimana dampaknya? Penelitian ini menggunakan metode sejarah untuk menjawab rumusan yang telah diungkap. Dengan tahapan: heuristik, kritik, interpretasi, dan terakhir, historiografi. Penelitian ini menunjukkan beberapa bagian penting. Sejarah kolonialisme di Banyuwangi yang penuh dengan peperangan telah membuat wilayah tersebut nyaris kehilangan penduduk. Dengan berakhirnya peperangan, perlahan pertumbuhan penduduk kembali terjadi, termasuk permukiman di sekitar Alas Pakel. Namun di saat yang sama, berkuasanya kolonialisme Belanda menghendaki eksploitasi tanah jajahan, salah satunya melalui perkebunan, yang berarti menuntut lebih banyak perampasan lahan. Di masa ini, pertentangan antara petani dan perkebunan kolonial terjadi di Desa Sumberejo Pakel. Konflik agraria tersebut merupakan konflik skala lokal, yang muncul seiring dengan perkembangan gerakan nasional, dan dipengaruhi situasi ekonomi dan politik internasional awal abad ke-20.
Kata Kunci: Hikayat Tanah Pakel, Konflik Agraria, Petani Pakel, Perkebunan Pakuda.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/mozaik.v14i1.59381
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.