ETNIS TIONGHOA DI SURABAYA: KEPASAN SEBAGAI KAWASAN PECINAN ABAD KE-19-20

Alif Akbar Zakariya, Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Abstrak

Kedatangan etnis Tionghoa ke Surabaya menambah keberagaman etnis yang singgah di kota ini. Kedatangan etnis ini di pengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yakni berhentinya pertanian di akhir masa pemerintahan dinasti Qing dan juga habisnya masa kontrak kerja orang-orang Tionghoa di luar Jawa. Sejak sebelum datangnya VOC ataupun Pemerintahan Kolonial Belanda di Surabaya telah singgah beberapa etnis asing seperti Tionghoa dan Arab, dimana sebagaian besar dari mereka adalah pedagang. Demi memudahkan untuk mengkoordinasi beragam etnis tersebut pemerintah Kolonial Hindia Belanda memberlakukan kebijakan wijkenstelsel, dimana setiap etnis akan dibagikan wilayah berdasarkan ras, diantaranya seperti Arab, Eropa, Tionghoa dan dalam hal ini para bumiputra tidak memiliki pemukiman khusus, para pribumi melebur di wilayah-wilayah tersebut. Salah satu wilayah yang dikhususkan untuk etnis Tionghoa adalah Kapasan. Penelitian ini akan membahas proses masuknya etnis Tionghoa ke Indonesia hingga singgahnya di Surabaya. Juga akan menganalisis juga meneliti proses bagaimana kawasan yang sebelumnya merupakan hutan randu besar berubah menjadi wilayah dagang dan berkebudayaan yang cukup besar di Surabaya setelah di singgahi oleh etnis Tionghoa. Selain itu penelitian ini akan membahas aktivitas dan bentuk interaksi sosial dan bentuk akulturasi budaya antara etnis Tionghoa dan pribumi di Kapasan dengan bantuan disiplin ilmu sosial lain seperti geografi, sosiologi. Disiplin ilmu-ilmu tersebut Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode peneltian historiografi. Metode ini di awali dengan tahap heuristik atau pengumpulan sumber yakni berasal dari arsip, buku, jurnal atau artikel ilmiah, kemudian kritik ekstern dan kritik intern, setelah itu sumber-sumber terpilih akan di tafsirkan di tahap interpretasi, dan tahap akhir yeitu penulisan sejarah atau historiografi.

Kata kunci: Surabaya, Sosial Budaya, Tionghoa, Kapasan  


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/mozaik.v14i1.56721

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter

 Web Analytics

View My Stats Mozaik