WANITA JEPANG DALAM PERSPEKTIF HISTORIS

Mudji - Hartono, , Indonesia

Abstract


Abstrak

Dalam sejarah Jepang yang panjang dapat diketahui proses perubahan tentang kedudukan dan fungsi wanita dalam kehidupan sosial dan politik. Semula wanita memiliki peranan yang sangat besar. Bentuk masyarakat pada awal perkembangan bangsa Jepang adalah berdasar matriarkal, kemudian dasar itu digantikan oleh patriarkal. Status wanita merosot tajam hingga pada derajat pelayan dalam masa feodalisme. Keadaan ini berubah lagi pada pasca Perang Dunia II seiring dengan kemajuan industri yang sangat cepat, kaum wanita senantiasa telah mendapatkan persamaan  hak dengan kaum pria sehingga berani mengabaikan adat lama. Tradisi masyarakat yang dibentuk oleh ajaran Confusianisme asal Cina dan budaya feodal Jepang menyebabkan kedudukan dan fungsi wanita menjadi sangat lemah. Kebiasaan-kebiasaan lama lambat-laun mengalami erosi akibat kemajuan pendidikan pada kaum wanita.

Secara umum kondisi kaum wanita Jepang pada tahun 1970-an sudah banyak mengalami perubahan. Memang, sisa-sisa kebiasaan lama masih ada hingga kini dan masih menjadi ganjalan bagi peningkatan peranan wanita. Pembatasan-pembatasan terhadap kaum wanita belum hilang sepenuhnya, dan masih dapat dijumpai dalam kehidupan masyarakat. Tirai penyekat itu diyakini akan hilang dengan sendirinya.  Sehingga pada waktunya kaum wanita juga memiliki kedudukan yang sejajar dengan kaum pria  dalam bingkai budaya Jepang modern.


Full Text:

PDF PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/moz.v2i1.5535

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter

 Web Analytics

View My Stats Mozaik