PENGARUH INDUSTRI GULA MASA KRISIS MALAISE TERHADAP MASYARAKAT DI KARESIDENAN JEPARA TAHUN 1930 – 1940

Agnes Petrus, Fakultas Ilmu sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Abstrak

Pada tahun 1929 perekonomian dunia mengalami kelesuan yang disebabkan oleh anjloknya bursa saham di New York. Krisis ekonomi menyebabkan industri gula di Hindia – Belanda kehilangan negara tujuan ekspor, yang kemudian diikuti dengan pembatasan produksi gula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi industri gula masa krisis malaise, dan dampaknya terhadap masyarakat di Karesidenan Jepara tahun 1930 – 1940. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode sejarah kritis yang meliputi 4 langkah diantaranya; heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode tahun 1930 – 1940, di wilayah Karesidenan Jepara terjadi penurunan industri gula. Hal tersebut dilihat dari menurunnya luas areal perkebunan dan pabrik gula yang awalnya berjumlah 11 pabrik, pada masa krisis tersisa 8 pabrik yang masih beroprasi. Penurunan tersebut berdampak pada banyaknya tanah yang telah disewa dikembalikan ke tuan tanah, beralihnya alat pembayaran kembali menggunakan barang (barter), munculnya permasalahan sosial, pengurangan tenaga kerja dan upah buruh mengalami pemangkasan.

Kata Kunci: Industri Gula, Krisis Malaise, Karesidenan Jepara

 


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/moz.v12i2.45619

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter

 Web Analytics

View My Stats Mozaik