DINAMIKA PERKEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA
Abstract
Abstraks
Wawasan kebangsaan Indonesia seperti dikatakan oleh Roeslan Abdulgani lahir sebagai reaksi atas kolonialisme Belanda yang sangat mendominasi di bidang politik, eksploitasi ekonomi serta penetrasi budaya. Dalam aspek politik jelas bahwa wawasan kebangsaan Indonesia lahir dalam rangka menumbangkan dominasi politik Belanda untuk kemudian menggantikannya dengan system pemerintahan yang demokratis. Aspek sosial ekonomi menekankan pada penghentian eksploitasi ekonomi yang dilakukan Pemerintah Kolonial Belanda yang pada gilirannya akan membangun masysrakat baru yang bebas dari kemelaratan dan kesengsaraan. Dilihat dari aspek kultural adalah mencoba menghidupkan kembali kepribadian bangsa diselaraskan dengan perubahan zaman. Ketiga aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari kontek nasionalisme Indonesia[1].
Untuk melihat lebih jauh bagaimana dan permasalahan dari wawasan kebangsaan Indonesia, berturut-berturut akan kita bahas bagaimana perkembangan dari wawasan kebangsaan itu sendiri, kemudian dilanjutkan dengan permasalahan integrasi bangsa yang ada sekarang dengan pemikiran jalan keluarnya.
[1] Pidato Roeslan Abdulgani di depan sidang konstituante pada 3 Desember 1957.
DOI: https://doi.org/10.21831/moz.v4i1.4384
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.