ETOS KERJA : KETELADANAN MASYARAKAT BANYUMAS AWAL ABAD XX
Abstract
Abstrak
Daerah Banyumas bagian selatan dikenal sebagai daerah yang subur penghasil padi, dan mempunyai kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Kesuburan tanah ini kemudian menarik para investor untuk menanamkan modalnya di daerah ini dengan membuka perkebunan tebu, dan pabrik gula. Masuknya usaha tersebut pada akhirnya menyerobot lahan tanaman pangan, karena syarat penanaman tebu kurang lebih sama dengan syarat penanaman padi. Usaha perkebunan dan berdirinya pabrik gula, telah menjadi daya tarik bagi penduduk dari luar untuk turut mengais rejeki di Banyumas. Dengan demikian beban daerah ini semakin berat karena meningkatnya jumlah penduduk pada setiap tahunnya. Penggusuran lahan pertanian tentu mengurangi produksi pangan per tahun, yang pada akhirnya mengancam kesejahteraan penduduk. Walaupun tekanan semakin menghimpit, tetapi hidup harus tetap berlangsung, dan bagaimana usaha penduduk Karesidenan Banyumas menanggapi perkembangan situasi itu, dan dapat bertahan bahkan keluar dari tekanan ekonomi.
Untuk merunut bagaimana penduduk Banyumas dapat bertahan hidup, dan bahkan keluar dari tekanan ekonomi, maka digunakan metode sejarah kritis, dengan mengkaji dokumen-dokumen yang berhasil dikumpulkan, ditunjang pula dengan bahan pustaka yang berhubungan dengan persoalan yang dikaji. Pengkajian terhadap persoalan yang hendak dipecahkan dilakukan dengan pendekatan ekologis, seperti yang dilakukan oleh Geertz, dan menggali akar budaya Banyumas dengan pendekatan etnografis.
Hasil kajian menunjukan bahwa Masyarakat Banyumas mampu bertahan dari tekanan ekonomi karena masyarakat Banyumas memiliki etos kerja yang tinggi. Kerja bagi masyarakat Banyumas bukan semata-mata untuk memperoleh penghasilan, tetapi kerja dilandasi dengan falsafah yang justru muncul dari stereotype orang Banyumas, yaitu terus terang dan apa adanya yang dalam dialek banyumas disebut dengan “cablaka”, Hal ini pantas dikembangkan dalam rangka membangkitkan etos kerja yang dilandasi semangat nasionalisme, demi meraih Indonesia yang makmur dan sejahtera.
DOI: https://doi.org/10.21831/moz.v5i1.4339
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.