ISLAM MENGHADAPI JUNTA MILITER DI MYANMAR

Danar Widiyanta,
Ririn Darini,
Mudji Hartono,

Abstract


Islam mengalami pasang surut perkembangannya di Myanmar. Pada abad ke-1 Pedagang Arab sudah menempati wilayah sekitar Arakan. Pelaut Muslim telah datang ke Myanmar pada abad ke-9. Orang Arab muslim telah berperan dalam pemerintahan di Myanmar. Raja Sawlu (1077-1088), dididik oleh seorang guru muslim berkebangsaan Arab. Negara Islam didirikan di Arakan ketika Sultan Bengal yang beragama Islam Naseeuruddeen Mahmud Syah (1442-1459, membantu Raja Sulayman Naramitha membangun Negara Islam. Muslim di Myanmar juga melakukan perlawanan terhadap tindakan kesewenang-wenangan  yang dilakukan oleh Junta Militer. Salah satu bentuk perlawanan mereka adalah membentuk organisasi, salah satunya adalah Oganisasi Nasional Arakan Rohingya (ARNO). Organisasi ini merupakan gabungan dari Front Islam Rohingya (ARIF) yang dipimpin oleh Nurul Islam, Organisasi Solidaritas untuk Rohingya (RSO) yang dipimpin oleh Dr. Yunus dan RSO pimpinan Prof. Muhamma Zakaria. Tahun 1996 terjadi intensitas yang tinggi perlakuan sewenang-wenang dari pemerintahan militer Myanmar. Puncaknya pasca peristiwa 11 September 2001 di Amerika Serikat mengakibatkan tekanan terhadap muslim Myanmar bertambah keras. Tercatat sekitar 1.500.000 muslim Myanmar harus mengungsi ke Malaysia, Bangladesh, Thailand dan lain-lain.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/moz.v10i1.28766

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter

 Web Analytics

View My Stats Mozaik