Metafora bentuk manusia dalam sastra lisan mantra Sinding Badan masyarakat Melayu Sambas

Ahadi Sulissusiawan, Universitas Tanjungpura Pontianak, Indonesia
Dedy Ari Asfar, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Indonesia
Mariyadi Mariyadi, lembaga Indonesia Melestarikan Bahasa Ibu (ILBI), Indonesia
Agus Syahrani, Universitas Tanjungpura Pontianak, Indonesia

Abstract


Mantra sebagai bentuk puisi tradisional merupakan warisan dari kehidupan primitif  zaman purba atau prasejarah yang berkembang sampai hari ini. Selain itu, mantra mengandung bahasa sugestif dan magis bagi para pengamalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan metafora bentuk manusia (human) pada  mantra Sinding Badan masyarakat Melayu Sambas. Metode dipahami dengan sudut pandang pendekatan linguistik fungsional sistemik dan kajian semiotik sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan metode wawancara. Sumber data penelitian  delapan judul mantra Penyinding Badan yang didapatkan dari narasumber yang berasal dari masyarakat Melayu Sambas. Penelitian ini berhasil mengungkap bahwa pada mantra Sinding Badan ditemukan bentuk-bentuk manusia yang direalisasikan dengan sapaan manusia, pronomina persona pertama tunggal dan pronomina persona kedua tunggal, pronomina posesif pertama tunggal dan pronomina posesif kedua tunggal, dan substitusi nama manusia. Penggunaan bentuk manusia yang dominan dalam mantra adalah metafora bentuk manusia dengan realisasi pronomina posesif “-ku” dan beberapa penggunaan “-mu”. Hal ini menandakan bahwa tingkat “keakuan” atau tujuan mantra digunakan sesuai untuk memberikan pengaruh kepada pemantra sebagai “aku” dalam mantra. Di samping itu,  banyak juga digunakan metafora bentuk manusia yang direalisasikan dengan nama manusia, yakni manusia-manusia yang telah dipercaya oleh Allah SWT untuk memimpin dan terkenal mempunyai kekuatan tertentu. 

Kata kunci: metafora, manusia, mantra, semiotik sosial

The metaphor of the human form in the oral literature of the Sinding Badan mantra of the

Sambas Malay community 

Abstract

Mantra, as a form of traditional poetry, is a legacy from ancient or prehistoric primitive life that has developed to this day. In addition, mantras contain suggestive and magical language for practitioners. This study aims to describe the use of the metaphor of the human form in the Sinding Badan mantra of the Sambas Malay community. The method is understood from a systemic functional linguistic approach and social semiotic studies standpoint. This study uses a qualitative descriptive research method with the interview method. The research data source for the eight titles of the Penyinding Badan mantra was obtained from informants from the Sambas Malay community. This study revealed that in the Sinding Badan mantra, human forms are found which are realized with human greetings, the first singular personal pronoun, and the second single personal pronoun, the first single possessive pronoun and the second singular possessive pronoun, and the substitution of human names. The predominant use of the human form in mantras is the metaphor of the human form with the realization of the possessive pronoun "-ku" and some uses of "-mu." This indicates that the level of "I" or the purpose of the mantra is used accordingly to give effect to the caster as the "I" in the mantra. In addition, many human-form metaphors are also used, which are realized by the name of humans, namely humans who have been trusted by Allah SWT to lead and are known to have certain powers. 

Keywords: metaphor, human, mantra, social semiotics

Full Text:

PDF

References


Al-Ghazali, I. (1976). Ihya’ ulumuddin. Ed. Ismail Yakub. Jakarta: C.V. Faizan.

Ali, M.. 1989. Himpunan puisi klasik. Selangor: Marwilis Pubhlisher & Distributors SDN. BHD.

Asfar, D. A. (2016). Kalimat syahadat dalam mantra Melayu di Ketapang: Strategi Islamisasi Penduduk Lokal. Jurnal Kandai 12(1): 51–68.

Halliday, M.A.K. & Christian, M.I.M. (2014). Halliday's introduction to functional grammar. Fourth edi. UK: Routledge.

Hermansyah. (2010). Ilmu gaib di Kalimantan Barat. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Junus, U. (1989). Stilistika: satu pengantar. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia.

Lakoff, G, and Johnson, M. (1980). Metaphors, we life by. London: The University of Chicago, Ltd.

Majelis Peperiksaan Malaysia. (2003). Mutiara sastera Melayu Tradisional. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Mariyadi. (2020). Metafora dalam mantra tawar masyarakat Melayu Sambas: Pendekatan Linguistik Fungsional Sistemik. Kalantika: Jurnal Kebudayaan, Kebahasaan, dan Kependidikan 1(1): 44–50.

Mariyadi, Amir, A., and Syahrani, A. (2017). Metafora dalam mntra masyarakat Melayu Galing Sambas: Kajian Semantik. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa 6(1): 1–12. Https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/18109.

Moleong, L. (2007). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Parera, J. D. (2004). Teori Semantik. Edisi kedu. Jakarata: Penerbit Erlangga.

Pawito. (2007). Penelitian komunikasi kualitatif. Yogyakarta: Pelangi Aksara Yogyakarta.

Piah, H. M. (1989). Puisi Melayu tradisional: suatu pembicaraan genre dan fungsi. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia.

Piah, H. M. (2000). Kesusasteraan Melayu tradisional. Edisi Kedu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Pitwanto. (2020). Ingin jadi penulis belajar dari penulis best seller. Yogyakarta: Deepublish.

Pradopo, R. D. (2012). Pengkajian puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ratna, N. K. (20129. Teori, metode, dan teknik penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sulissusiawan, A. (2015). Makna simbolik pantun dalam tradisi mulang-mulangkan pada masyarakat Melayu Sambas. Jurnal Litera 14 (1):134-147.

Usman, F. (2005). Metafora dalam mantra Minangkabau. Universitas Udayana.

Wahab, A. (1990). Sepotong model studi tentang metafor. Surabaya: Arilangga University Press.

Wellek, R, and Warren, A. (1989). Teori kesusasteraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wiratno, T. (2018). Pengantar ringkas linguistik sistemik fungsional. Yogyakarta: Pustaka Belajar.




DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v21i3.55509

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________

 

                               

 

__________________________________________________________________________________________________

 

Litera Journal is published by the Faculty of Languages, Arts, and Culture Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI)

 

RJI Main logo

 

      

The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 __________________________________________________________________________________________________ 

 

Flag Counter