Pesan dan simbol identitas dibalik kematian: Lanskap linguistik pada area publik tempat pemakaman umum di kota Malang

Dany Ardhian, Universitas Brawijaya, Indonesia
Millatuz Zakiyah, Universitas Brawijaya, Indonesia
Nanang Bustanul Fauzi, Universitas Brawijaya, Indonesia

Abstract


Penggunaan bahasa pada nama TPU identik dengan karakteristik agama, budaya, sistem sosial, sejarah, lokalitas, dan intervensi pemerintah setempat. Penelitian ini bertujuan menginvestigasi hadirnya fungsi informasi dan simbolis dari sistem penamaan TPU di Kota Malang. Data diambil dari 102 teks papan nama pada 42 TPU yang tersebar di lima kecamatan di Kota Malang, yaitu Kecamatan Klojen, Lowokwaru, Blimbing, Sukun, dan Kedung Kandang dengan teknik dokumentasi (foto). Data diklasifikasikan berdasarkan Top-Down dan Bottom-Up guna melihat bentuk dan pola penggunaan bahasa keduanya. Analisis data menggunakan teori lanskap linguistik ancangan Landry dan Bourhis (1997). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola Bottom Up mendominasi kemunculan. Pada bentuk penggunaan bahasa, hasil analisis menunjukkan ada tiga bentuk yang muncul, yaitu monolingual, bilingual, dan multilingual dengan sembilan pola penggunaan bahasa. Bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Arab terlibat dalam semua pola. Ini mengindikasikan bahwa TPU di Kota Malang identik simbol kompetensi bahasa, dominasi masyarakat muslim, dan kehadiran simbol Jawa. Teks-teks tersebut juga memberi pesan informasi atas sistem penamaan pemakaman, perintah/larangan, nasihat, dan petunjuk arah/lokasi. Simbol-simbol yang terwujud dalam penggunaan bahasa: bahasa Indonesia sebagai simbol kompetensi bahasa dan kebijakan bahasa; bahasa Jawa menunjukkan simbol vitalitas kelompok dan sakralistik; bahasa Arab sebagai simbol entitas agama Islam; bahasa Inggris sebagai simbol industri wisata religi; bahasa Jepang membangun simbol masa lalu dalam dark tourism.

Kata Kunci: lanskap linguistik, Tempat Pemakaman Umum, Kota Malang, teks ruang publik 

Message and Identity Symbols Behind Death:

Linguistic Landscape in Public Areas of Public Cemetery in Malang City

 

Abstract

The language used in the name of PC is closely related to the characteristics of religion, culture, social systems, history, locality, and intervention of the local government. This research aims to investigate the presence of information and symbolic functions of the naming system of PC in Malang City. The data were collected from 102 name board texts in 42 PCs spread across five districts in Malang City, namely Klojen, Lowokwaru, Blimbing, Sukun, and Kedung Kandang, using documentation techniques (photos). The data was classified based on Top-Down and Bottom-Up to see the form and pattern of language usage. Data analysis used the linguistic landscape theory proposed by Landry and Bourhis (1997). The results showed that the Bottom-Up pattern dominated the appearances. Regarding language use, the analysis results showed that there were three forms that appeared, namely monolingual, bilingual, and multilingual, with nine language use patterns. Indonesian, Javanese, and Arabic were involved in all patterns. This indicates that PC in Malang City is synonymous with language competence symbols, Muslim community domination, and the presence of Javanese symbols. These texts also convey information messages regarding the naming system of burial sites, orders/prohibitions, advice, and direction/location guidance. Symbols embodied in language use are as follows: Indonesian language as a symbol of language competence and language policy; Javanese language indicates the symbol of group vitality and sacredness; Arabic language as a symbol of Islamic religious entity; English language as a symbol of the religious tourism industry; the Japanese language builds the symbol of the past in dark tourism.

Keywords: linguistic landscape, Public Cemetery, Malang City, public space texts.


Keywords


Lanskap Linguistik, Tempat Pemakaman Umum; Kota Malang; teks ruang publik

Full Text:

PDF

References


Amos, H. William. 2015. “Regional Language Vitality in the Linguistic Landscape: Hidden Hierarchies on Street Signs in Toulouse.” International Journal of Multilingualism 14(2):93–108.

Andriyanti, Erna. 2019. “Linguistic Landscape at Yogyakarta’s Senior High Schools in Multilingual Context: Patterns and Representation.” Indonesian Journal of Applied Linguistics 9(1):85–97.

Ardhian, D., Purnanto, D., & Yustanto, H. (2021). “Religious performance in Malang, Indonesia: Linguistic landscape on worship sign”. Journal of Language and Linguistic Studies, 17(2), 983-1000.

Awalin, F. R. N. (2017). Dunia Batin Jawa: Aksara Jawa Sebagai Filosofi dalam Memahami Konsep Ketuhanan. Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 5(2), 289-309.

Backhaus, Peter. 2008. “Multilingualism in Tokyo: A Look into the Linguistic Landscape.” International Journal of Multilingualism 3(1):52–66.

Blommaert, Jan, and Ico Maly. 2014. “Paper Ethnographic Linguistic Landscape Analysis and Social Change : A Case Study.” (June).

BPS Kota Malang (2022) Jumlah Penduduk (De Jure) Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di Kota Malang (Jiwa), 2020-2022. diakses 12 April 2023.

Bruyèl-Olmedo, Antonio, and Maria Juan-Garau. 2015. “Shaping Tourist LL: Language Display and the Sociolinguistic Background of an International Multilingual Readership.” International Journal of Multilingualism 12(1):51–67.

Cenoz, Jasone, and Durk Gorter. 2008a. “Linguistic Landscape and Minority Languages Linguistic Landscape and Minority Languages.” 0718(2006).

Cenoz, Jasone, and Durk Gorter. 2008b. “The Linguistic Landscape as an Additional Source of Input in Second Language Acquisition.” IRAL - International Review of Applied Linguistics in Language Teaching 46(3):267–87.

Coluzzi, Paolo. 2017. “Italian in the Linguistic Landscape of Kuala Lumpur (Malaysia).” International Journal of Multilingualism 14(2):109–23.

Edelman, B. (2009). Markets: Red light states: Who buys online adult entertainment?. Journal of Economic Perspectives, 23(1), 209-220.

Erikha, Fajar. 2018. “Konsep lanskap linguistik Pada Papan Nama Jalan Kerajaan (Râjamârga): Studi Kasus Di Kota Yogyakarta.” Paradigma, Jurnal Kajian Budaya 8(1):38.

Fakhiroh, Zakiyatul, and Zuliati Rohmah. 2018. “Linguistic Landscape in Sidoarjo City.” NOBEL: Journal of Literature and Language Teaching 9(2):96–116.

Ferdiyanti, I. N. (2016). Multilingualisme dalam lanskap linguistik di wilayah kota Surabaya (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Gorter, Durk. 2006. “Introduction : The Study of the Linguistic Landscape as a New Approach to Multilingualism.” 3(1):1–6.

Gorter, Durk. 2013. “Linguistic Landscapes in a Multilingual World.” Annual Review of Applied Linguistics 33:190–212.

Gorter, Durk. 2018. “Methods and Techniques for Linguistic Landscape Research: About Definitions, Core Issues and Technological Innovations.” Expanding the Linguistic Landscape: Linguistic Diversity, Multimodality and the Use of Space as a Semiotic Resource 38–55.

Hasan, N. H. (2019). Keterkendalian Penggunaan Bahasa Indonesia pada “Media Luar Ruang” di Kota Ambon [The Controlling Of Using Bahasa In Outdoor Media At Ambon City]. Totobuang, 7(2).

Indonesia, P. R. (2020). Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 63 tahun 2020. Kementerian Sekretariat Negara, (018390), 1-8.

Jahdiah, J. (2018). Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Media Luar Ruang Di Kalimantan Selatan. GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan Dan Kesastraan, 4(2), 115-128.

Karim, K., Mando, L., & Iye, R. (2022). Tingkat Terkendali Bahasa Indonesia pada Media Luar Ruang di Kota Kendari. Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton, 8(3), 824-840.

Kumar, A. (1976). Surapati: Man and Legend: A study of three babad traditions (No. 20). Brill Archive.

Landry, Rodrigue, and Richard Bourhis. 1997. “Linguistic Landscape and Ethnolinguistic VitalityAn Empirical Study.” (December 2013).

Lanza, E., & Woldemariam, H. (2014). Indexing modernity: English and branding in the linguistic landscape of Addis Ababa. International Journal of Bilingualism, 18(5), 491-506.

Luddy, A. P. (2020). Analisis Pengembangan Potensi Daya Tarik Dark Tourism Di Kota Malang (Studi Pada Makam Londo Sukun) (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).

Mauliddian, K., Nurhayani, I., & Hamamah, H. (2022). Penanda Publik Bahasa Kawi di Kota Probolinggo: Kajian Lanskap Linguistik. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 11(1), 130-140.

Octavia, D. A. (2019) Untung Suropati dalam Tradisi Lisan Masyarakat Pasuruan Tahun 1975–2018.

Peraturan Walikota Malangnomor 47 (2011)Tata Cara Penggunaan Tempat Pemakaman, Pemakaman Jenasah, dan Pemindahan Jenasah

Purnanto, D., Yustanto, H., Ginanjar, B., & Ardhian, D. (2022). English operation in public space: Linguistic landscape in culinary business of Surakarta, Indonesia. Journal of Language and Linguistic Studies, 18(1), 345-360.

Reh, M. (2004). Multilingual writing: A reader-oriented typology—with examples from Lira Municipality (Uganda).

Rohimi, R. (2019). Historis dan ritualisme tradisi ziarah makam Keleang di Dusun Kelambi Desa Pandan Indah: Studi terhadap pendekatan antropologi. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 16(2), 161-171

Sahril, S., Harahap, S. Z., & Hermanto, A. B. (2019). Lanskap linguistik Kota Medan: Kajian Onomastika, Semiotika, Dan Spasial. Medan Makna: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan, 17(2), 195-208.

Sari, R. N., & Savitri, A. D. (2021). Penamaan Toko di Sidoarjo Kota: Kajian Lanskap Linguistik. Surabaya: Unersitas Negeri Surabaya.

Savitri, A. D. (2021). Lanskap Linguistik Stasiun Jatinegara Jakarta Timur. Bapala, 8(6), 177-193.

Sirait, Z. (2021). Penggunaan Bahasa Indonesia Di Ruang Publik Yang Tidak Memenuhi Bahasa Baku. Linguistik: Jurnal Bahasa dan Sastra, 6(1), 1-9.

Siregar, P. (2017). Tradisi ziarah kubur pada makam keramat/kuno jakarta: pendekatan sejarah.UIN Jakarta

Solikhan, U. (2013). Bahasa Indonesia dalam informasi dan iklan di ruang publik kota Pangkalpinang. Sirok Bastra, 1(2), 123-129.

Spolsky, B., & Cooper, R. L. (1991). The languages of Jerusalem. Clarendon Press.

Spradley, James. 2007. Metode Etnografi. 2nd ed. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Wafa, A., & Wijayanti, S. (2018). Signs of multilingualism at religious places in Surabaya: A linguistic landscape study. In International conference on language phenomena in multimodal communication (KLUA 2018) (pp. 34-41). Atlantis Press.

Wibisono, B., & Haryono, A. (2020). Komunikasi Antarbudaya Di Tapal Kuda (Antisipasi Konflik Dalam Keluarga). Deepublish.

Widiyanto, G., & Kemdikbud, P. B. (2018). Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Lanskap Linguistik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. In Prosiding Seminar dan Lokakarya Pengutamaan Bahasa Negara Lanskap Bahasa Ruang Publik: Dimensi Bahasa, Sejarah, dan Hukum (pp. 71-83).

Widiyanto, G. (2019, November). lanskap linguistik di Museum Radya Pustaka Surakarta. In Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra (SEMANTIKS) (Vol. 1, pp. 255-262)..

Vajta, K. (2021). Identity beyond death: messages and meanings in Alsatian cemeteries. Mortality, 26(1), 17-35.

Wulansari, D. W. (2020). Linguistik lanskap di Bali: Tanda multilingual dalam papan nama ruang publik. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 3(2), 420-429.

Yoniartini, D. M. (2021). Lanskap linguistik kawasan pusat pendidikan di kota Mataram. Jurnal Ilmiah Telaah, 6(2), 162.




DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v22i1.54366

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________

 

                               

 

__________________________________________________________________________________________________

 

Litera Journal is published by the Faculty of Languages, Arts, and Culture Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI)

 

RJI Main logo

 

      

The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 __________________________________________________________________________________________________ 

 

Flag Counter