REKONTEKSTUALISASI PRAKTIK SOSIAL MEREJUNG DALAM NASKAH ULU PADA KELOMPOK ETNIK SERAWAI DI BENGKULU

Sarwit Sarwono, Jurusan Pendidikan dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu, Indonesia
Ngudining Rahayu, Jurusan Pendidikan dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu, Indonesia
Agus Joko Purwadi, Jurusan Pendidikan dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu, Indonesia

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengetahuan budaya dan praktik sosial merejung dalam tari adat pada kelompok etnik Serawai di Bengkulu. Sumber data penelitian adalah naskah-naskah Ulu, yakni MNB 07.18, MNB 07.30, dan MNB 07.70 (koleksi Museum Negeri Bengkulu). Penelitian ini berbasis filologi dan analisisnya didukung analisis wacana, khususnya discourse and practice. Ketiga teks dalam naskah ditransliterasi dengan menggunakan edisi kritis. Adapun data pengetahuan budaya dan praktik merejung dalam tari adat dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara di desa Ujung Padang dan Nanjungan di Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, dalam ketiga naskah Ulu tertulis teks rejung (sejenis pantun) sebagaimana yang ditemukan dalam tradisi lisan yang biasa dibawakan secara berbalasan antara bujang dan gadis dalam tari adat pada bimbang (pesta) pernikahan. Kedua, sebagai wacana, ketiga teks Ulu merepresentasikan pengetahuan budaya dan praktik sosial merejung. Ketiga, sebagai wacana, ketiga teks merupakan transformasi dan rekontekstualisasi praktik sosial merejung dari kelompok etnik yang bersangkutan.

Kata kunci: teks Ulu, rekontekstualisasi, transformasi, praktik sosial

 

RECONTEXTUALIZATION OF THE SOCIAL PRACTICE OF MEREJUNG IN THE ULU MANUSCRIPT IN THE SERAWAI ETHNIC GROUP IN BENGKULU

Abstract

This study aims to describe the cultural knowledge and social practice of merejung in the traditional dance in the Serawai ethnic group in Bengkulu. The data sources were Ulu texts, namely MNB 07.18, MNB 07.30, and MNB 07.70 (a collection of the State Museum of Bengkulu). The study was based on philology and the analysis was supported by discourse analysis, especially discourse and practice. The three texts in the manuscripts were transliterated using a critical edition. The data of the cultural knowledge and practice of merejung in the traditional dance were collected through observations and interviews in Ujung Padang and Nanjungan villages, Semidang Alas District, Seluma Regency. The findings are as follows. First, in the three Ulu manuscripts, rejung (a kind of pantun) texts are written as they are found in the oral tradition which is usually performed in an exchange between a boy and a girl in a traditional dance in a wedding bimbang (party). Second, as a discourse, all the three Ulu texts represent the cultural knowledge and social practice of merejung. Third, as a discourse, the three texts are the transformation and recontextualization of the social practice of merejung in the ethnic group concerned.

Keywords: Ulu texts, recontextualization, transformation, social practice


Keywords


teks Ulu, rekontekstualisasi, transformasi, praktik sosial, bengkulu Ulu texts, recontekstualization, transformation, social practice, bengkulu

Full Text:

PDF

References


Allen, Graham. 2000. Intertextuality. New York: Routledge.

Bhatia, Vijay K., John Flowerdew, dan Rodney H. Jones, 2008(1-18), “Ap-proach to Discourse Analysis”, dalam Vijay K. Bhatia, John Flowerdew, dan Rodney H. Jones, Advances in Discourse Studies, London: Routledge.

Braginski, V.I., 1976, “Some remarks on the structure of the ‘Syair Perahu’ Hamzah Fansuri”, BKI (131/4), 407-442.

Braginski, V.I., 1988, “A Preliminary Re-construction of the Rencong Version of Poem of the Boat”, BEFEO (77), 263-301.

Caldas-Coulthard, Carmen Rosa, 2003 (272-296), “Cross-Cultural Repre-sentation of ‘Otherness’ in Media Discourse”, dalam Gilbert Weiss and Ruth Wodak (eds.), Critical Discourse Analysis Theory and Interdisciplinarity. Palgrave Macmillan Ltd.

de Sturler, W.L. 1843. Proeve eener be-schrijving van het gebied van Palembang (Zuid ooste-leijk gedeelte van Sumatra). Groningen: J. Oomkens.

de Sturler, W.L. 1855. Bijdrage tot de kennis en rigtige beoordeeling van den staatkun-digen toestand van het Palembang gebied. Groningen: J. Oomkens.

Fairclough, Norman. 1995. Critical Dis-course Analysis. The critical study of language. London and New York: Longman.

Fairclough, Norman. 2004. Analysing Discourse. Textual Analysis for Social Research. New York: Routledge.

Gonda, J. 1973. Sanskrit in Indonesia. Se-cond Edition. New Delhi: Internatio-nal Academy of Indian Culture.

Helfrich, O.L., 1904, “Bijdragen tot de kennis van het Midden-Maleisch (Besemahsch en Serawajsch dialect)”, VBG LIII.

Herman, Luc and Bart Vervaeck. 2005. Handbook of Narrative Analysis. Lincoln and London: University of Nebraska Press.

Holle, K.F. 1882. Tabel van Oud en Nieuwe Indische Alphabetten. ‘s-Gravenhage: Martinus Nijhoff.

Jaspan, M.A. 1964. South Sumatra Lite-rature. Redjang Ka-Ga-Nga Texts. Can-berra: The AustralianNational Uni-versity.

Jones, Rodney H. dan Sigrid Norris, 2005 (3-15), “ Discourse as action/discourse in action”, dalam Sigrid Norris dan Rodney H. Jones (eds.), Discourse in Action. Introducing mediated discourse analysis. London and New York: Rout-ledge Publication.

Kratz, E. Ulrich, 1981, “The editing of Ma-lay manuscripts and textual criticism”, BKI (137), 229-240.

Lekkerkerker, C. 1916. Land en Volk van Sumatra. Leiden: E.J. Brill.

Mass, Paul. 1967. Textual Criticism. Diter-jemahkan dari bahasa Jerman oleh Barbara Flower, edisi ketiga, Oxford: Oxford University Press.

Marsden, William. 1975. The History of Sumatera. A reprint of the third edition, introduced by John Bastin. Kuala Lumpur: Oxford University Press.

McGann, J.J. 1985. A Critique of Modern Textual Criticism, paperback edition, Chicago: The University of Chicago Press.

Plett, Heinrich F., 1991 (3-29), “Intertextu-alities”, dalam Heinrich F. Plett (ed.), Intertextuality, Berlin-New York: Wal-ter de Guyter.

Reynolds, L.D. dan N.G. Wilson. 1991. Scribes & Scholars: A Guide to the Transmission of Greek and Latin Litera-ture, edisi ketiga, Oxford: Clarendon Press.

Robson, S.O. 1988. Principles of Indonesian Philology. Dordrecht-Holland: Foris Publication.

Sarwono, Sarwit. 1993. Juarian Beringin: suntingan naskah dan tinjauan bentuk. Tesis S-2 Ilmu Susastra Fakultas Pas-casarjana Universitas Indonesia.

Sarwono, Sarwit. 1998. Silsilah Marga Bermani berdasarkan Naskah MNB 4239 Koleksi Museum Negeri Bengkulu. Mu-seum Negeri Bengkulu.

Sarwono, Sarwit. 2000a (259-276), “Kajian Pendahuluan terhadap Tiga Naskah Pengobatan Tradisional Masyarakat Serawai”, dalam Titik Pujiastuti (penyunting), Naskah sebagai Sum-ber Pengetahuan Budaya. Jakarta: Masyarakat Pernaskahan Nusantara.

Sarwono, Sarwit. 2000b (66-96), “Naskah E 4 Peti 91 dan Tradisi Nedo Suting pada Masyarakat Rejang”, dalam Titik Pujiastuti (penyunting), Tradisi Tulis Nusantara Menjelang Milenium III, Jakarta: Masyarakat Pernaskahan Nusantara.

Sarwono, Sarwit. 2001. Transkripsi dan Transliterasi Naskah MNB 07.69, Men-anam Padi pada Masyarakat Serawai. Museum Negeri Bengkulu.

Sarwono, Sarwit. 2002. Transkripsi dan Suntingan Naskah MNB 07.32 Cerita Kancil. Museum Negeri Bengkulu.

Sarwono, Sarwit. 2006. Nandai sang Bi-yawak Nebat Berdasarkan Naskah Ulu Museum Negeri Bengkulu. Museum Negeri Bengkulu.

Sarwono, Sarwit dan Nunuk Juli Astuti. 2007. Pemetaan Penulis dan Pusat Penulisan Naskah-Naskah Ulu Melalui Penelusuran Naskah-Naskah Ulu pada Masyarakat di Provinsi Bengkulu. Lapo-ran Penelitian Hibah Pekerti, DP2M Ditjen Dikti, Depdiknas.

Sedyawati, Edi, dkk., (editor). 2004. Sastra Melayu Lintas Daerah. Jakarta: Pusat Bahasa.

Sebeok, Thomas A. 2001. Signs: An In-troduction to Semiotics. Second Edi-tion. Toronto: University of Toronto Press.

Siddik, Abdullah. 1980. Hukum Adat Re-jang. Jakarta: Balai Pustaka.

Teubert, Wolfgang. 2010. Meaning, Dis-course and Society. Cambridge: Cam-bridge University Press.

Susanti, Ninie, Titik Pudjiastuti, Trig-angga (ed.). 2015. Inscribing Identity. The Development of Indonesian Writing Systems. Jakarta: The National Mu-seum of Indonesia.

Titscher, Stefan, et.al. 2009. Metode Anali-sis Teks dan Wacana, cetakan pertama, terjemahan Gazali dkk., Jogjakarta: Pusaka Pelajar.

van Dijk, Teun A., 1997 (1-34), “The Study of Discourse”, dalam Teun A. van Dijk (ed.), Discourse as Structure and Process: Discourse Studies: A Multidiciplinary Introduction Volume I, London: SAGE Publication.

van Dijk, Teun A. 2008. Discourse and Context. A sociocognitive approach. Cambridge: Cambridge University Press. van Haselt, A.L. 1881. De Talen en Let-terkunde van Midden-Sumatra. Leiden: E.J. Brill.

van Leeuwen, Theo. 2005. Introducing So-cial Semiotics. London and New York: Routledge Taylor & Francis Group.

van Leeuwen, Theo. 2008. Discourse and Practice. New Tools for Critical Discourse Analysis. Oxford-New York: Oxfrod University Press.

Voorhoeve, Petrus. 1971. Südsumatranische Handschriften. Wiesbaden: Frauz Stei-ner Verlag GMBH.

West, M.L. 1973. Textual Criticism and Editorial Technique. Stuttgart: B.G. Teubner.

Westenenk, L.C., 1919, “Aanteekeningen omtrent het hoornopschrift van Loe-boek Blimbing in de marga Sindang Bliti, onderafdeeling Redjang, afdee-ling Lebong, residentie Benkoelen”, TBG (LVIII), 448 – 459.

Wink, P. 1926. “De Onderafdeeling Lais in de Residentie Bengkoeloe”, VBG LXVI/2.




DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v16i2.15607

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________

 

                               

 

__________________________________________________________________________________________________

 

Litera Journal is published by the Faculty of Languages, Arts, and Culture Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI)

 

RJI Main logo

 

      

The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 __________________________________________________________________________________________________ 

 

Flag Counter