Tepa salira (tenggang rasa) dalam konteks perdamaian dunia

Erna Istikomah, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Hardiyanto Hardiyanto, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Penelitian ini bermaksud mengungkap tepa salira dalam konteks perdamaian dunia melalui analisis resepsi. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini yaitu  Serat Wedhatama, kebudayaan Jawa, dan referensi  terkait tepa salira serta perdamaian dunia. Analisis data menggunakan flow model of analysis. Flow model of analysis merupakan teknik analisis yang mengkaitkan empat komponen: data collection, data display, data reduction, dan conclusion drawing/varivication. Hasil penelitian menunjukkan Serat Wedhatama mengajarkan konsep tepa salira yang terdapat pada: Pangkur bait ke 3-8,10,11 dan Kinanthi bait ke 95-98, melalui petuah yang sebaiknya dilakukan dan dihindari dalam berinteraksi sosial. Konsep tersebut dapat diterapkan dalam berbagai level interaksi sosial, termasuk dalam kehidupan bermasyarakat dunia. Nilai tepa salira melekat kepada setiap individu, maka yang pertama diharapkan sebagai teladan adalah pemimpin negara. Jika setiap pemimpin negara menjadikan humanisasi tepa salira dalam dimensi konsepsi moralitas negaranya maka cepat atau lambat perdamaian dunia akan terwujud. Dengan kata lain, mengedepankan tepa salira dalam interaksi global maupun perpolitikan dunia akan mampu mewujudkan perdamaian dunia.


Keywords


Serat Wedhatama; tepa salira; perdamaian dunia

Full Text:

PDF

References


Andayani, T.R. (2013). Peningkatan Toleransi Melalui Budaya “Tepa Sarira” (Pengembangan Model Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal). Prosiding Seminar Nasional Parenting, 397-406. Diunduh dari: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3957/D2.pdf;sequence=1.

Anjar Any. (n.d). Menyingkap Serat Wedotomo. Semarang: CV Aneka Imu.

Anonim. (1993). Wedhatama Winardi. Surabaya: Penerbit Citra Jaya Murti.

CNN Indonesia. (2021). Netizen Tak Sopan di Medsos akan Disentil Komite Etik Kominfo. Diunduh dari: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210226182359-185-611485/netizen-tak-sopan-di-medsos-akan-disentil-komite-etik-kominfo.

Endraswara, S. (2006). Falsafah Hidup Jawa. Yogyakarta: Cakrawala.

Iser, W. (1987). The Act of Reading, a Theory of Aesthetic Response. London: The John Hopkins University Press.

Junus, U. (1985). Resepsi Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia.

Kalsum. (2013). Rasa Kebersamaan dan Konsep Kesejahteraan Bersama dengan Pemuliaan terhadap Padi dalam Wawacan Sulanjana. Prosiding Seminar Kuno Nusantara Pangan dalam Naskah Kuno Nusantara.

Koentjaraningrat. (2000). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kompas.com. (2018). Berita tentang Amerika Serikat dan China bersitegang.

Liputan6. (2021). Kronologi Bentrok Israel dan Palestina di Masjid Al-Aqsa, Terparah Sejak 2017. Diunduh dari: https://www.kompas.com/global/read/2021/05/11/110346470/kronologi-bentrok-israel-dan-palestina-di-masjid-al-aqsa-terparah-sejak?page=all

Liputan6. (2021). Polisi Usut 7 Akun Medsos Komentar Negatif terhadap KRI Nanggala 402. Diunduh dari: https://www.liputan6.com/news/read/4542655/polisi-usut-7-akun-medsos-komentar-negatif-terhadap-kri-nanggala-402

Maskur, N.A. (2014). Sinkretisasi Islam dan Jawa: Tranformasi Bentuk Etika Tepa Selira dalam Budaya Jawa. Tesis Prodi Magister Sosiologi Pascasarjana UNS. Surakarta: Pascasarjana UNS. Diunduh dari: https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/40340/Sinkretisasi-Islam-Dan-Jawa-Tranformasi-Bentuk-Etika-Tepa-Selira-Dalam-Budaya-Jawa.

Moleong, A.J.S. (1999). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pendit, N.S. (2003). Mahabharata. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Poerwadaminta. (1939). Bausastra Djawa. Groningen Batavia

Prajayanti, D.U. (2012). Berkaca dari Filosofi Tepa Salira “Sang Juragan Kayu” Sebuah Konstruksi Sosial Kepemimpinan Joko Widada. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Ratna, N.K. (2018). Ensiklopedia; 2.000 Entri istilah, Biografi, Karya, Metode, dan Teori Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sanggar Cemara. (2021). Live Rec. Pagelaran Wayang Kulit Dalang Ki Anom Suroto dan Ki MPP Bayu Aji Lakon Babat Alas Wonomato. Diunduh dari: https://www.youtube.com/watch?v=wvuZS69Mas0.

Sumodiningrat, G. & Wulandari, A. (2014). Pitutur Luhur Budaya Jawa. Yogyakarta:Narasi.

Sutopo, HB. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

Suwarna & Endraswara, S. (2013). Kandungan Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Serat Wedhatama. Penelitian UNY.

Suwarna. (2008). Sekar Macapat (Bahan Diklat Profesi Guru). Yogyakarta: UNY.

Suyata. (2011). Pendidikan Karakter: Dimensi filosofis. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press.

Wijaya, H. (2003). Kamus Idiom Jawa. Jakarta. Seska Media.

Wulandari, L.A.D. (2020). Membangun Damai Berbasis Kearifan Lokal (Bag. III): Mendalami Konsep Tepa Salira. Diunduh dari: https://www.aida.or.id/2020/06/7138/membangun-damai-berbasis-kearifan-lokal-bag-iii-mendalami-konsep-tepa-salira.

Zoetmulder, P.J. (1983). Kalangwan: Sastra Jawa Kuna Selayang Pandang. Jakarta: Djambatan.

Zuchdi, D. (2008). Humanisasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.




DOI: https://doi.org/10.21831/kejawen.v1i2.43127

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Kejawen

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by: