Quality Improvement and Self-Reliance Strategies Community Learning Center (CLC)
Herlina Siregar, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia
Ahmad Fauzi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia
Abstract
Abstract: The quality and independence standards of Community Learning Center (CLC) are defined as the minimum size that must be fulfilled by the program managers or service activities in planning and implementing the program. The lack of ability of the management of CLC in developing programs caused by differences in educational background, geographic, social and economic, resulted in the irregularity of the programmatic and the dissociation of Community Learning Center.This research aims to describe the quality improvement strategy and independence of CLC.This study uses a qualitative approach with a descriptive method. The data collection techniques used consist of documentation studies, interviews, and observations. The subjects of the research are maintainers, tutors, students as well as the community around CLC in Serang City-Banten. The validity technique of data uses the triangulation of sources, methods and theories. Data analysis techniques through data collection, reduction of data presentation and withdrawal of conclusions.The results of this research is a strategy to improve the quality and independence of CLC, among others, through: (a) to build community participation both physically and nonphysical, b) the usefulness of programs for the Community, (c) The relevance of the program, and (d) The sustainability of the CLC.
Strategi Peningkatan Mutu dan Kemandirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untukmendeskripsikanstrategi peningkatan mutu dan kemandirian PKBM. Standar mutu minimal dan kemandirian PKBM diartikan sebagai ukuran minimal yang harus dipenuhi oleh para pengelola program atau kegiatan layanan dalam merencanakan dan melaksanakan program kegiatan pendidikan nonformal di PKBM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri atas studi dokumentasi, wawancara, dan observasi. Subjek penelitiannya adalah pengelola, tutor, peserta didik serta masyarakat sekitar PKBM di Kota Serang-Banten. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, metode dan teori. Teknik analisis data melalui pengumpulan data, reduksi penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu berdasarkan standar mutu minimal PKBM, bidang layanan yang langsung dapat diterima oleh warga sasaran PKBM meliputi: a) jenis layanan pendidikan; b) pelayanan informasi; dan c) pelayanan kemitraan. Sedangkan strategi dalam meningkatkan mutu dan kemandirian PKBM antara lain melalui: a) membangun partisipasi masyarakat baik secara kualitas dan kuantitas di berbagai aspek kegiatan dan permasalahan PKBM, b) kebermanfaatan program bagi masyarakat, c) relevansi program, dan d) kemandirian serta keberlanjutan lembaga (sustainability) PKBM. Ketiga layanan dan keeempat strategi tersebut penting dilakukan agar penyelenggaraan program di PKBM lebih bermutu, mandiri, dan terarah dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Keywords
References
Almaidah, S., & Asri Laksmi Riani. (2013). Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat untuk Mendukung Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Karanganyar. Prosiding Seminar Nasional Kewirausahaan, 114-120
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Cohen, J.M, and N.T. Uphoff. (1980). Participation's place in rural development: Seeking clarity through specificity. New York: Ithaca
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal. (201I). Petunjuk Teknis Pengajuan dan pengelolaan Bantuan Pendampingan PKBM. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional
Hermawan, Y., & Yoyon Suryono. (2016). Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Program-Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Ngudi Kapinteran. JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat), 3, 97-108
Himayaturohmah, E., (2017). Strategi Pengembangan Manajemen Pengelolaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (CLC) di Provinsi Riau. Jurnal Penjaminan Mutu, 100-110
Hiryanto. (2009). Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (CLC). Makalah pada Pelatihan Tenaga Pendidik CLC Sejahtera
Istiqomah, N., Fakhruddin., &Utsman. (2017). Evaluasi Mutu Layanan Pendidikan Kesetaraan pada CLC Citra Ilmu di Semarang. Journal of Nonformal Education, 3, 149-157
Jalal, F.,& Dedi S. (2001). Reformasi Pendidikan dalam Konsteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adicita
Kamil, Mustofa. (2009). Pendidikan Nonformal. Bandung: Alfabetha
Khoirotul, Viyki., &Sjafi’atul Mardliyah. (2017). Pengelolaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Sanggar Anak Alam Yogyakarta dalam Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan. Jurnal Lentera Pendidikan, 1-10
Komar, Oong. (2017). Penguatan Kapasitas Kelembagaan PLS dalam memasuki Era Kompetitif MEA. Jurnal Empowerment, 6, 1-10
Nasdian, T.F. (2014). Pengembangan masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Mardikanto, T.& Purwoko Subiyanto. (2019). Pengembangan masyarakat dalam perspektif kebijakan publik. Bandung: Alfabeta
Milles & Huberman. (2009). Analisis Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: BPFE
Moleng, Lexy J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya
Mulyana, Deddy. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Ololube, N.P & Egbezor, D.E. (2012). A critical assessment of the role/ importance of nonformal education to human and national development in Nigeria: future trends. International journal of scientific research in education, 5, 71-93
Onyenemezu, C. E. (2014). The imperative of citizen’s participation in community development. Academic research internasional, 5, 1-22
Pidarta, Made (1999) Perencanaan pendidikan partisipatoris dengan pendekatan sistem. Jakarta: Rineka Cipta
Samah, A. A & Aref, F. (2009). People’s participation in community development: a case study village settlement in Malaysia. World Rural Observations
Sudjana, Djuju. (2000). Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Fallah Production
¬¬¬¬____________. (2002). Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Makalah disampaikan pada Rakor Persiapan dan Penyelenggaraan Backstopping CLC. November 2003 di Solo
¬¬¬¬____________. (2004). Pendidikan Nonformal (Wawasan, Sejarah, Perkembangan, Filsafat, Teori Pendukung, Asas). Bandung: Falah Production.
Sugiyono. (2016).Memahami Penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta
Syafaruddin. (2002). Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Tohani, E. (2010). Pemetaan Tingkat Mutu Pendidikan pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (CLC) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Diklus, 14, 15-27
UNESCO. (2007). Strengthening Community Learning Centres through Linkages and Networks: A Synthesis of Six Country Reports. Bangkok: UNESCO
Widodo. (2015). Pengelolaan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) pada Era Otonomi Daerah. JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat), 2, 95-106
Yoo, S. & Cang, E.D. (2012). Popular education for people’s empowerment in the community learning center (CLC) project in Bangladesh. KEDI journal of educational policy
Zainuddin, Arif. (2003). Pengelolaan dan Pemberdayaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Makalah
DOI: https://doi.org/10.21831/jppm.v8i1.35261
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) indexed by:
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) by http://journal.uny.ac.id/index.php/jppm/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.