Pelatihan Berpikir Kritis dan Sikap Gotong Royong dalam Pembelajaran Laboratorium Luar Sekolah Taman Satwa Cikembulan di SMPN 2 Kadungora
Andinisa Rahmaniar, Universitas Garut, Indonesia
Shinta Purnamasari, Universitas Garut, Indonesia
Dudung Abdurrahman, Universitas Garut, Indonesia
Abdul Latip, Universitas Garut, Indonesia
Nawa Hilmi Syarifatoha, Universitas Garut, Indonesia
Siti Nazila Anwar, Universitas Garut, Indonesia
Sabrina Aprilla Safarizi, , Indonesia
Rani Sumiati Hasanah, Universitas Garut, Indonesia
Aceng M Rohmat Hidayat, Universitas Garut, Indonesia
Raihan Muhammad Ramdan, Universitas Garut
Abstract
Penggunaan laboratorium luar sekolah sebagai sumber dan sarana prasarana pembelajaran dapat diterapkan didalam kegiatan pembelajaran, agar termotivasinya peserta didik dalam pembelajaran. Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik, begitu juga sikap gotong royong yang didalam kurikulum merdeka perlu dilatihkan. Pengabdian pelatihan ini dilakukan di SMPN 2 Kadungora. Subjek penelitian adalah peserta didik dan guru. Kegiatan pengabdian ini mencakup 3 tahapan kegiatan, yaitu tahap persiapan,pelaksanaan dan refleksi evaluasi. Pada tahap persiapan melakukan kordinasi dari tim dosen UNIGA, mahasiswa UNIGA, pihak sekolah dan pihak Taman Satwa Cikembulan. Pelatihan pelaksanaan meliputi pemberian materi konten IPA pentingnya sikap gotong royong dan berpikir kritis, penerapan di Taman Satwa Cikembulan, serta refleksi dan evaluasi. Pada tahap evaluasi, dilakukan penyebaran kuesioner kepada guru dan peserta didik. Hasil evaluasi pada kegiatan pengabdian menunjukkan respon positif baik dari peserta didik ataupun guru. Peserta didik memiliki rata-rata persentase yang tinggi dari setiap indikator. Sedangkan guru menunjukkan persante yang tinggi pada aspek kebermanfaatan menyelenggarakan pengabdian masyarakat atau 97,2%, aspek selanjutnya yaitu memiliki nilai sama yaitu aspek kebutuhan sesuai kemampuan profesionalisme guru dan kepuasan menyelengarakan pengabdian masyarakat yaitu bernilai 91.67% dan aspek yang paling kecil yaitu aspek relevansi materi dan evaluasi sesuai kurikulum Merdeka yaitu bernilai 90%.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdurrahman, A., Nurulsari, N., Maulina, H., & Ariyani, F. (2019). Design and Validation of Inquiry-based STEM Learning Strategy as a Powerful Alternative Solution to Facilitate Gift Students Facing 21st Century Challenging. Journal for the Education of Gifted Young Scientists, 7(1).
Aslindah, A. (2020). Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Anak di TK Alifia Samarinda. Jurnal Pendas Mahakam, 5(1).
Bhatta, A., Vreugdenhil, H., & Slinger, J. (2024). Characterizing nature-based living labs from their seeds in the past. Environmental Development, 49.
Emda, A. (2017). Laboratorium sebagai Sarana Pembelajaran Kimia dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Kerja Ilmiah. Lantanida Journal, 5(1).
Herawati. (2018). Memahami Proses Belajar Anak. Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak, 4(1).
Janawi. (2019). Memahami Karakteristik Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran. Tarbawy : Jurnal Pendidikan Islam, 6(2).
Kemendikbud. (2016). Model Pembelajaran Sains Melalui Laboratorium Lama. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.
Kim, S., Raza, M., & Seidman, E. (2019). Improving 21st-century teaching skills: The key to effective 21st-century learners. Research in Comparative and International Education, 14(1).
Latifah, L. N. H., Sulianto, J., & Sumarno. (2023). Analisis Sikap Gotong Royong Peserta Didik Kelas II SDN Sambirejo 02 Semarang. Jurnal Edukasi, 9(1).
Liswardani, S., Sulistyo, & Anam, C. (2022). Efektivitas Pelatihan Workshop Laboratorium Terhadap Asisten Laboratorium di Fakultas Pertanian UNS. Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 4(2).
Muna, I. A. (2016). Optimalisasi Fungsi Laboratorium IPA Melalui Kegiatan Praktikum pada Prodi PGMI. Kodifikasia, 10(1).
Osorio, F., Sanchez, F. A. C., Camargo, M., Dupont, L., & Peña, J. I. (2024). Exploring team roles for social innovation labs: Toward a competence-based role self-assessment approach. José Ismael Peña, 71.
Ridzal, D. A., Haswan, Rosnawati, V., & Ahmad, A. (2023). Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Laboratorium Alam Dalam Pembelajaran Siswa SMPN 17 Baubau. Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi, 2(1).
Saad, E. A., & Agogué, M. (2024). Living Labs in science-industry collaborations: Roles, design, and application patterns. ELSEVIER: Technovation, 135.
Shela, T., Wardani, L. K., & Rizqy, M. T. (2018). Produk Interior Berbasis Budaya Kalimantan dengan Memanfaatkan Material Rotan. Jurnal Intra, 6(2).
Soini, K., Anderson, C. C., Polderman, A., Teresa, C., Sisay, D., Kumar, P., Manocchi, M., Mickovski, S., Panga, D., Francesco Pilla, S., Preuschmann, Sahani, J., & Tuomenvirta, H. (2023). Context matters: Co-creating nature-based solutions in rural living labs. Elseivier, 133.
Sunaryati, T., Putri, F. M., Saepi, D. S. Al, Nabila, & Chandra, A. (2023). Menerapkan Sikap Gotong Royong Bagi Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(24).
Syafiuddin, M. (2022). Potensi Laboratorium Alam Samarinda Sebagai Sumber Belajar Mata Pelajaran IPS Madrasah Tsanawiyah. Jurnal Educandum, 8(1).
Utaminingsih, R. (2015). Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Laboratorium Alam Pada Pembelajaran IPA SD. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 2(1).
DOI: https://doi.org/10.21831/jpmmp.v8i2.76787
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Accepted and published papers will be freely accessed in this website and the following abstracting & indexing databases:
Supervised by: