Kepercayaan Halaika suku Boti dan budaya antikorupsi: Suatu kajian filsafat pendidikan
Yolinda Yanti Sonbay, Universitas Katolik Widya Mandira, Indonesia
Beatrix Yunarti Manehat, Universitas Katolik Widya Mandir, Indonesia
Abstract
Kanker korupsi di Indonesia semakin ganas dan masif, meskipun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan upaya untuk memberantasnya. Penelitian ini bertujuan untuk membahas kontribusi nilai-nilai moral Halaika di kalangan suku Boti di Nusa Tenggara Timur, bagi tegaknya pendidikan karakter dan budaya antikorupsi di Indonesia dari perspektif filsafat pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kepustakaan dan hermeneutika kritis filsafat. Data diperoleh dari buku, jurnal, manuskrip, dan lain-lain yang berkaitan dengan objek kajian penelitian. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis kritis filosofis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, korupsi berakar pada krisis moral, integritas diri, dan karakter; Kedua, terdapat lima nilai inti Halaika yang relevan dan berguna untuk memperkuat pendidikan dan budaya antikorupsi di Indonesia, yaitu kerja keras, tanggung jawab, kejujuran, hidup sederhana, dan kebijaksanaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa lima nilai Halaika tersebut merupakan sumbangan kultural yang penting bagi budaya dan pendidikan karakter antikorupsi di Indonesia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Athifah, N. F. (2023). Data ICW 2022: Kerugian negara akibat korupsi capai Rp42,727 T. Metrotvnews.com, 3 Maret 2023, https://www.metrotvnews.com/play/NP6CZ1EX-data-icw-2022-kerugian-negara-akibat-korupsi-capai-rp42-727-t.
Arendt, H. (1978). The life of mind. A Harvest Book.
Arendt, H. (2006). Eichmann in Jerusalem: A report on the banality of evil. Penguin Group.
Bagus, L. (2002). Kamus filsafat. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Dosinaeng, W. B. N., Lakapu, M., Jagom, Y. O., & Uskono, I. V. (2020). Etnomatematika pada lopo suku boti dan integrasinya dalam pembelajaran matematika. Teorema: Teori Dan Riset Matematika, 5(2), 117–132. DOI: http://dx.doi.org/10.25157/teorema.v5i2.3443.
Benu, S. D. H. M., (2022). Sistem sosial kerukunan umat beragama dalam perspektif kepercayaan halaika di Desa Boti Kecamatan Kie Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Analisa Sosiologi, 11(2), 192-214. DOI: https://doi.org/10.20961/jas.v11i2.60124
Bernstein, R. B. (2018). Why read hannah arendt now. Polity Press.
Bosman, P. R. (2012). Corruption and integrity: A survey of the ancient terms. In Corruption and Integrity in Ancient Greece and Rome. Acta Classica Supplementum.
Browing, J. (1999). The works of Jeremy Bentham (Vol. 9). Liberty Fund.
Brown, R. C. H. (2017). Social values and the corruption argument against financial incentives for healthy behaviour. Journal of Medical Ethics, 43(3), 140–144. DOI: https://doi.org/10.1136/medethics-2016-103372
Budisutrisna, B., & Jirzanah, J. (2022). Makna simbolik negara Ngalengka dalam seni wayang, kajian filsafat manusia. Jurnal Filsafat, 32(2), 190-222. DOI: https://doi.org/10.22146/jf.69700
Bustan, R., & Mailani, L. (2022). Effectiveness of anti-corruption counseling with psycho-religious approach to develop student integrity character. Integritas: Jurnal Antikorupsi, 8(1), 135–149. DOI: https://doi.org/10.32697/integritas.v8i1.896
Coker, M. A. (2007). Corruption and direct foreign investments in Nigeria. Sophia: An African Journal of Philosophy, 9(1), 91-100. DOI: https://doi.org/10.4314/sophia.v9i1.38764
Dimant, E., & Schulte, T. (2016). The nature of corruption: an interdisciplinary perspective. German Law Journal, 17(1), 53–72. DOI: https://doi.org/10.1017/S2071832200019684
Dion, M. (2010). What is corruption corrupting? A philosophical viewpoint. Journal of Money Laundering Control, 13(1), 45–54. DOI: https://doi.org/10.1108/13685201011010209
Djaja, E. (2010). Memberantas korupsi bersama KPK. Jakarta: Sinar Grafika.
Fariduddin, A. M. & Tetono, N. Y. D. (2022). Penjatuhan pidana mati bagi koruptor di Indonesia dalam perspektif utilitarianisme. Integritas: Jurnal Antikorupsi, 8(1), 1–12. DOI: https://doi.org/10.32697/integritas.v8i1.903
Geddes, J. L. (2009). Banal evil and useless knowledge: Hannah Arendt and Charlotte Delbo on evil after the holocaust. In The Double Binds of Ethics after the Holocaust (pp. 119–132). Palgrave Macmillan US. DOI: https://doi.org/10.1057/9780230620940_8
Geertz, C. (1973). The interpretation of cultures: Selected essays. New York: Bacis Books Inc.
Gerardou, F. S., Moran, B. V. G., Meriton, R., & Brown, A. (2022). The cancer of corruption: a philosophical and ethical perspective. In Philosophy and Business Ethics (pp. 397–432). Springer International Publishing. DOI: https://doi.org/10.1007/978-3-030-97106-9_16
Isnawati, M. (2017). Arah penegakan hukum pidana korupsi oleh korupsi dalam sistem hukum pidana nasional. Al-Qisth: Law Review, 1(2), 108-118.
Jalaluddin, H. (2013). Filsafat pendidikan: Manuasia, filsafat dan pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kant, I. (2006). Toward perpetual peace and other writings on politics, peace, and history. Yale University Press.
Leo, C., Ochulor, & Bassey, E. P. (2010). Analysis of corruption from the ethical and moral perspectives. European Journal of Scientific Research, 44(3), 466-476.
Madung, O. G. (2017). Post-sekularisme, demokrasi dan toleransi. Penerbit Ledalero.
Novitasari. (2019). Upaya menciptakan budaya anti korupsi melalui tradisi banjar. Jurnal Sospol, 5(1), 1-20. DOI: https://doi.org/10.22219/sospol.v5i1.6827.
Olson, A. (2011). Views on childern, chilhood and education. Bachelor Degree Essay. Lund University.
Pals, D. L. (2006). Eight theories of religion. Oxford University Press.
Pehiadang, N. A. (2019). Mendialogkan kekristenan di suku Boti dan Halaika: Upaya berteologi secara kontekstual. Salatiga: Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.
Pranoto, D. S. & Kurniawan, T. (2022). Tiga tahun reformasi kelembagaan komisi pemberantasan korupsi: Sebuah analisis narasi kebijakan. Integritas: Jurnal Antikorupsi, 8(2), 151–164. DOI: https://doi.org/10.32697/integritas.v8i2.943
Priyono, H. (2018). Korupsi melacak arti menyimak implikasi. Jakarta: Gramedia.
Putra, N. R., & Linda, R. (2022). Impact of social change on society from the crime of corruption. Integritas : Jurnal Antikorupsi, 8(1), 13–24. DOI: https://doi.org/10.32697/integritas.v8i1.898
Riwukore, J. R., Manafe, H., Habaora, F., Susanto, Y., & Yustini, T. (2020). Strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi di pemerintah kota kupang, provinsi nusa tenggara timur. Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 11(2), 229-242. DOI: https://doi.org/10.22212/aspirasi.v11i2.1556.
Rosmi, R. & Syamsir, S. (2020) The influence of integrity and work experience on employee performance. International Journal of Research and Analytical Reviews (IJRAR), 7 (1), 789-794. ISSN Online: 2348-1269, Print: 2349-5138.
Sandel, M. (2020). The tyranny of merit. Farrar, Straus and Giroux.
Sandiningtyas, H., & Wiyono, B. B. (2018). Pendidikan berbasis budaya lokal suku Boti: Studi kasus di SDN-SMPN Satu Atap Oefau Desa Boti Nusa Tenggara Timur. Jurnal Kajian Teori dan Praktik Kependidikan, 3(1), 77-82. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um027v3i12018p077.
Santoso, L., & Meyrasyawati, D. (2015). Model strategi kebudayaan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Jurnal Review Politik, 5(1), 22-45.
Sastrapratedja, M. (2021). Manusia dalam berbagai relasi. Jakarta: Universitas Driyarkara.
Schiff, J. (2013). The varieties of thoughtlessness and the limits of thinking. European Journal of Political Theory, 12(2), 99–115. DOI: https://doi.org/10.1177/1474885111430616
Sitohang, K. (2020). Etika kerja unggul. Yogyakarta: Kanisius.
Sonbay, Y. Y. (2022). Kritik terhadap pemberlakuan teori agensi dalam pengelolaan dana desa di suku Boti. EKUITAS: Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 6(2), 204-223. DOI: https://doi.org/10.24034/j25485024.y2022.v6.i2.5176
Suaedy, A. (2021). Melacak basis etika antikorupsi di Indonesia: Menyandingkan Gusdur dengan Pangeran Diponegoro. Jakarta: LP3ES.
Suminar, E. (2018). Persepsi Suku Boti terhadap lingkungan hidup. Ensains Journal, 1(2), 89. DOI: https://doi.org/10.31848/ensains.v1i2.100
Suseno, F. M. (1987). Etika dasar. Kanisius.
Suseno, F. M. (1997). 13 Tokoh etika. Yogyakarta: Kanisius.
Thoyibbah, I. (2015). Makna kejahatan struktural korupsi dalam perspektif teori strukturasi Anthony Giddens. Jurnal Filsafat, 25(1), 134-171. DOI: https://doi.org/10.22146/jf.12617
Tirto.id. (2022). Presiden Jokowi ingatkan Polri agar hentikan gaya hidup mewah. https://tirto.id/presiden-jokowi-ingatkan-polisi-agar-hentikan-gaya-hidup-mewah-gxlM.
Tracy, T. (2010). Corruption and development: The anti-corruption campaigns. Journal of International Development, 22(1), 150–151. DOI: https://doi.org/10.1002/jid.1531
Umam, A. K. (2021). Koreksi total kinerja demorkasi dan antikorupsi. Jakarta: LP3ES.
Underkuffler, L. S. (2013). Captured by evil, the idea of corruption law. Yale University Press.
Wibawa, D. S., Agustian, M., & Warmiyati, M. T. (2021). Pendidikan anti korupsi sebagai tindakan preventif perilaku koruptif. Muqoddima Jurnal Pemikiran dan Riset Sosiologi, 2(1), 1–18. DOI: https://doi.org/10.47776/MJPRS.002.01.01
Zulqarnain, Z., Ikhlas, M., & Ilhami, R. (2022). Perception of college students on civic and anti-corruption education: Importance and relevance. Integritas: Jurnal Antikorupsi, 8(1), 123–134. DOI: https://doi.org/10.32697/integritas.v8i1.854
DOI: https://doi.org/10.21831/jpka.v14i2.61103
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Pendidikan Karakter
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pendidikan Karakter by Institute of Research and Community Service (LPPM - UNY) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at http://journal.uny.ac.id/index.php/jpka.
Jurnal Pendidikan Karakter Support by:
Jurnal Pendidikan Karakter indexed by: