Pendidikan karakter melalui karang taruna untuk membangun karakter sosial pada generasi digital native
Nelly Mujahidah, IAIN Pontianak, Indonesia
Rahmap Rahmap, IAIN Pontianak, Indonesia
Arifudin Arifudin, IAIN Pontianak, Indonesia
Abstract
Tujuan penelitian ini mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan yang dilakukan di karang taruna yang berperan dalam membangun karakter sosial pada generasi digital native dan menganalisis kendala yang dihadapi karang taruna dalam membangun karakter sosial pada generasi digital native. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui studi dokumen dan analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter dapat diimplementasikan di karang taruna, yang merupakan wadah berkumpulnya generasi digital native untuk mengembangkan bakat dan keterampilannya. Peran karang taruna dalam membangun karakter sosial melalui berbagai kegitan seperti, gotong royong, kegiatan kerohanian, pembinaan dari pengurus, membantu masyarakat yang sedang mengalami kesulitan dan lain sebagainya. Kendala yang dihadapi oleh karang taruna dalam membangun karakter sosial generasi digital native yaitu partisipasi generasi ini mulai menurun karena teknologi internet, intervensi oknum yang memiliki kepentingan politik, dan kurangnya dukungan dari pemerintah khususnya pemerintah desa terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh karang taruna.
The purpose of this study is to describe the implementation of character education through activities carried out in Karang Taruna (youth organization), that play a role in building social character in the digital native generation, and to analyze the obstacles faced by Karang Taruna in building social character in the digital native generation. This study uses a qualitative approach with a case study method. The data collection in this study is through document study and the data analysis used is descriptive qualitative analysis. The results of the study show that character education can be implemented in Karang Taruna, which is a gathering place for the digital native generation to develop their talents and skills. The role of Karang Taruna in building social character is through various activities such as mutual cooperation, spiritual activities, coaching from administrators, helping people experiencing difficulties, and so on. The obstacles faced by Karang Taruna in building the social character of the digital native generation is that the participation of this generation has begun to decline due to internet technology, the intervention of individuals with political interests, and the lack of support from the government, especially the village government, for activities organized by Karang Taruna in building social character is very effective through several activities
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adiansyah, & Widiatmaka, P. (2022). Problematika guru dalam memberikan bimbingan konseling siswa untuk menumbuhkan karakter sosial melalui pembelajaran PPKn di era society 5.0. JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan), 7(1), 1–8. DOI: https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24269/jpk.v7.n1.2022.pp01-08.
Ahmad, J. M., Adrian, H., & Arif, M. (2021). Pentingnya menciptakan pendidikan karakter dalam lingkungan keluarga. Jurnal Pendias, 3(1), 1–24. https://media.neliti.com/media/publications/29315-ID-urgensi-pendidikan-agama-luar-sekolah.
Alwaisol. (2014). Psikologi kepribadian. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Arditama, E. & Septina, W. E. (2019). Peran pemuda dalam pilkada serentak. JIPP: Jurnal Ilmu Politik Dan Ilmu Pemerintah, 5(2), 80–92. DOI: DOI: https://doi.org/10.37058/jipp.v5i2.575.
Arief, M. R. & Adi, A. S. (2014). Peran Karang Taruna dalam Pembinaan remaja di Dusun Candi Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 1(2), 190–205. DOI: https://doi.org/10.26740/kmkn.v1n2.p190-205.
Ayupradani, N. T., Sofiyana, L. N., Huda, M., et al. (2021). Peningkatan literasi digital anggota karang taruna tunas harapan sebagai pembentuk pendidikan karakter bangsa. Buletin KKN Pendidikan, 3(2), 169–173. DOI: https://doi.org/10.23917/bkkndik.v3i2.15696.
Budiono, E. (2022). Perkembangan teknologi digital berdampak positif dan negatif. Info Publik. https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/650438/perkembangan-teknologi-digital-berdampak-positif-dan-negatif.
Daryanes, F. (2022). Analisis pendidikan karakter melalui pendekatan agama di era modernisasi Desa Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau. Jurnal Pendidikan Karakter, 13(1), 15–26. DOI: https://doi.org/10.21831/jpka.v13i1.47013.
Fitri, S. (2017). Dampak positif dan negatif sosial media terhadap perubahan sosial anak. Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran, 1(2), 118–123. DOI: https://doi.org/10.35568/naturalistic.v1i2.5.
Hadi, I. A. (2019). Pentingnya pendidikan karakter dalam formal. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Batang, 3(1), 1–31. https://jateng.kemenag.go.id/warta/artikel/detail/pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-keluarga.
Haworth, R. (2004). Are there differences in moral and social character between high school athletes and non-athletes? Indiana: Indiana State University.
Ihsan, D. (2021). Kemendikbud: Pengguna media sosial indonesia harus santun dan sopan. Kompas. https://www.kompas.com/edu/read/2021/04/03/101455671/kemendikbud-pengguna-media-sosial-indonesia-harus-santun-dan-sopan?page=all.
Kemp, S. (2022). Digital 2022: Indonesian. Data Reportal. https://datareportal.com/reports/digital-2022-indonesia.
Kohnen, P. M. (2002). When Generations collide: Who they are. why they clash. how to solve the generational puzzle at work (Book Review). The Quality Management Journal, 9(4), 76-77. DOI: https://doi.org/10.1080/10686967.2002.11919040.
Ku, D. T., & Soulier, J. S. (2009). The effects of learning goals on learning performance of field-dependent and field-independent late adolescents in a hypertext environment. Adolescence, 44(175), 651–664.
Mardina, R. (2011). Potensi digital natives dalam representasi literasi informasi multimedia berbasis web di perguruan tinggi. Jurnal Pustakawan Indonesia, 11(1), 5-14. DOI: https://doi.org/10.29244/jpi.11.1.%25p.
Marzuki, M., & Khanifah, S. (2016). Pendidikan ideal perspektif Tagore dan Ki Hajar Dewantara dalam pembentukan karakter peserta didik. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 13(2), 172–181. DOI: https://doi.org/10.21831/civics.v13i2.12740.
Masnur, M. (2011). Pendidikan karakter menjawab tantangan krisis multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.
Maunah, B. (2016). Implementasi pendidikan karakter dalam pembentukan kepribadian holistik siswa. Jurnal Pendidikan Karakter, 6(1), 90–101. DOI: https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.8615.
Menteri Sosial RI. (2019). Peraturan Menteri Sosial No. 25 Tahun 2019 tentang Karang Taruna (pp. 1–35). Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Mustaji, S. M., & Pradana, H. D. (2022). Development of hybrid project-based learning in State University of Surabaya. Innovation on Education and Social Sciences, 11–18.
Omri, N. (2015). Pentingnya pendidikan karakter dalam dunia pendidikan. Manajer Pendidikan, 9(3), 464–468. DOI: https://doi.org/10.25157/j-kip.v2i3.6156.
Pratama, F. F. & Rahmat, R. (2018). Peran Karang Taruna dalam mewujudkan tanggung jawab sosial pemuda sebagai gerakan warga negara. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 15(2), 170–179. DOI: https://doi.org/10.21831/jc.v15i2.19182.
Pristikasari, E., Mustaji, & Jannah, M. (2022). Implementasi pembelajaran berbasis alam dengan loose parts untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan bahasa pada anak TK. Jurnal Basicedu, 6(5), 9213–9222.
Ramdani, E., & Marzuki, M. (2019). Pengaruh penerapan model pembelajaran terhadap sikap religius siswa pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(1), 37-47. DOI: https://doi.org/10.17977/um019v4i1p37-47.
Ruhaena. (2017). Literasi digital dari pustakawan untuk merawat kebhinekaan Malang. Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Malang, 1, 136–141. http://repository.um.ac.id/888/1/16.pdf.
Sahroni, D. (2017). Pentingnya pendidikan karakter dalam pembelajaran. Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, 1(1), 115–124.
Saldana, J. (2011). Fundamentals of qualitative research. New York: Oxford University Press.
Sari, P. A., Widiatmaka, P., Gafallo, M. F. Y., et al. (2022). Coffee shop sebagai ruang diskusi bagi masyarakat digital untuk meminimalisir berkembangnya berita hoax di Kota Pontianak. Al-I’lam: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 6(1), 11–19. DOI: https://doi.org/10.31764/jail.v6i1.11139.
Sarwendah, A. P. & Hermanto, H. (2022). Nilai-nilai karakter dalam pelaksanaan pembelajaran tematik berbasis proyek pada siswa Sekolah Luar Biasa Negeri Balikpapan. Jurnal Pendidikan Karakter, 13(1), 38–48. DOI: https://doi.org/10.21831/jpka.v13i1.47299.
Scott, J. (2012). Teori sosial: Masalah-masalah pokok dalam sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Setiawan, R., Anwar, & Burhanudin. (2019). Peran Karang Taruna dalam meningkatkan aktivitas kepemudaan di Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 7(7), 661–674.
Suseno, B. A., & Junaidi, J. (2021). Wayang multi-level linguistic sebagai pendidikan karakter berbasis nilai Pancasila. JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan), 6(1), 68–77. DOI: 10.24269/jpk.v6.n1.2021.pp68-77.
Syukran, M., Agustang, A., Idkhan, A. M., et al. (2022). Konsep organisasi dan pengorganisasian dalam perwujudan kepentingan manusia. PUBLIK: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Adminsitrasi dan Pelayanan Publik, 9(1), 119–128. DOI: https://doi.org/10.37606/publik.v9i1.277.
Tari, E., & Hutapea, R. H. (2020). Peran guru dalam pengembangan peserta didik di era digital. Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi, 1(1), 1–13. DOI: https://doi.org/10.54553/kharisma.v1i1.1.
University, M. (2020). Penyebab Rusaknya moral generasi milenial. Mas’soem University. https://masoemuniversity.ac.id/berita/penyebab-rusaknya-moral-generasi-millenial.php.
Visalim, A., Winarni, S., & Hastuti, T. A. (2019). The Integration of imagery training to increase gymnastic skill learning outcomes. Journal of Education and Learning (EduLearn), 13(2), 263–267. DOI: https://doi.org/10.11591/edulearn.v13i2.12184.
Widiatmaka, P. (2016). Kendala pendidikan kewarganegaraan dalam membangun karakter peserta didik di dalam proses pembelajaran. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 13(2), 188–198. DOI: https://doi.org/10.21831/civics.v13i2.12743.
Widiatmaka, P., Pramusinto, A., & Kodiran, K. (2016). Peran Organisasi kepemudaan dalam membangun karakter pemuda dan implikasinya terhadap ketahanan pribadi pemuda (Studi pada pimpinan cabang Gerakan Pemuda Ansor di Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Ketahanan Nasional, 22(2), 180–198. DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.12002.
Widyawati, I. (2017). Pendidikan karakter di Karang Taruna: Studi strategi penanaman nilai-nilai karakter pemuda desa melalui karang taruna madya karya di Desa Sukodadi Wagir Malang. Tesis. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Winarni, S., & Lutan, R. (2020). Emphaty and tolerance in physical education: Cooperative vs. classical learning. Cakrawala Pendidikan, 39(2), 332–345. DOI: https://doi.org/10.21831/cp.v39i2.31851.
Yuwanto, R. O. D. (2019). Penurunan partisipasi pemuda Desa Grendeng dalam Karang Taruna. Jurnal LPMM Unsoed, 6(November), 564–570. http://jurnal.lppm.unsoed.ac.id/ojs/index.php/Prosiding/article/viewFile/1069/924.
DOI: https://doi.org/10.21831/jpka.v14i1.57036
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Pendidikan Karakter
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pendidikan Karakter by Institute of Research and Community Service (LPPM - UNY) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at http://journal.uny.ac.id/index.php/jpka.
Jurnal Pendidikan Karakter Support by:
Jurnal Pendidikan Karakter indexed by: