ANALISIS KEBUTUHAN MATA KULIAH FUTSAL DALAM JURUSAN SOSIOKINETIKA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Abstract
Abstract
This study aims to analyze the needs of Futsal Course in Sociokinetics Department of Physical Education, Health,
and Recreation Study Program Jakarta State University The method in this research was descriptive survey method
using questionnaire. The research was conducted in 2010, the samples were 30 physical education teachers from
Jakarta Province. Based on the results of the study, there are 29 teachers (96.67%) have taught futsal at school, while
1 teacher (3.33%) has not taught futsal. According to respondents, futsal can be taught to the students in school,
the 30 respondents of physical education teachers as many as 16 people (53.33%) strongly agree and 14 (46.67%)
agree. Learning of futsal at school is much easier because students will like it, from 30 respondents of physical
education teachers sampled in this study, there are 15 teachers (50%) strongly agree and 15 teachers (50%) agree.
As the teacher, it is very easy to learn and understand futsal than football, there are 16 teachers (53.33%) agree, 7
teachers (23.33%) disagree, 5 teachers (16.67%) strongly agree and 2 (6.67%) strongly disagree. Learning futsal
is very appropriate to be taught when seen from the Physical Education curriculum in use today, according to the
respondents, therer are 18 teachers (60%) agree, 8 teachers (26.67%) strongly agree, 2 teachers (6.67%) disagreed
and 2 teachers (6.67%) strongly disagree. The facilities and supporting facilities for futsal learning in school are
easier to fulfill, in accordance with the opinion of the respondents, 15 teachers (50%) agree, 11 teachers (36.67%)
strongly agree and 4 teachers (13.33%) agree. The futsal game can support the development of motor, affective,
and cognitive skillsof the learners, 17 teachers (56.67%) of respondent agree, 11 teachers (36.67%) strongly agree
and 2 teachers (6.67%) disagree. Futsal game can support the development of emotional and social abilities of the
students, 20 teachers (66.67%) agree, 8 teachers (26.67%) strongly agree and only 2 teachers (6.67%) strongly
disagree. Based on these data, we can conclude that futsal course is required by physical education teachers.
Keywords: needs, courses, futsal, Physical Education, Health, and Recreation (Penjaskesrek)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kebutuhan mata kuliah futsal dalam Jurusan Sosiokinetika Program Studi
Penjaskesrek Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan cara survai menggunakan angket. Penelitian ini dilaksanakan pada 2010, Sampel dalam penelitian guru
pendidikan jasmani yang berjumlah 30 orang yang berasal dari Propinsi DKI Jakarta. Berdasar hasil penelitian,
sebanyak 29 orang (96,67%) sudah mengajarkan futsal di sekolahnya sedangkan 1 orang (3,33%) belum mengajarkan
futsal. Menurut responden futsal dapat diajarkan kepada anak didik di sekolah tempat mengajar, dari 30 orang
responden guru pendidikan jasmani sebanyak 16 orang (53,33%) menyatakan sangat setuju dan 14 orang (46,67%)
menyatakan setuju. Pembelajaran futsal di sekolah lebih mudah dilakukan karena anak didik pasti sangat menyukainya,
dari 30 orang responden guru pendidikan jasmani yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 15 orang (50%)
menyatakan sangat setuju dan 15 orang (50%) menyatakan setuju. Sebagai pengajar sangat mudah untuk mempelajari
dan memahami futsal dibandingkan sepakbola, sebanyak 16 orang (53,33%) menyatakan setuju, 7 orang (23,33%)
menyatakan tidak setuju, 5 orang (16,67%) menyatakan sangat setuju dan 2 orang (6,67%) menyatakan sangat
tidak setuju. Pembelajaran futsal sangat sesuai untuk diajarkan jika dilihat dari kurikulum Pendidikan Jasmani yang
digunakan saat ini, menurut responden sebanyak 18 orang (60%) menyatakan setuju, 8 orang (26,67%) menyatakan
sangat setuju, 2 orang (6,67%) menyatakan tidak setuju dan 2 orang (6,67%) menyatakan sangat tidak setuju. Fasilitas
dan sarana pendukung untuk pembelajaran futsal di sekolah lebih mudah untuk diadakan, menurut pendapat para responden sebanyak 15 orang (50%) menyatakan setuju, 11 orang (36,67%) menyatakan sangat setuju dan 4 orang
(13,33%) menyatakan tidak setuju. Permainan futsal dapat menunjang pengembangan kemampuan motorik, afektif
dan kognitif anak didik, sebanyak 17 orang (56,67%) responden menyatakan setuju, 11 orang (36,67%) menyatakan
sangat setuju dan 2 orang (6,67%) menyatakan tidak setuju. Permainan futsal dapat menunjang pengembangan
kemampuan emosional dan sosial anak didik, sebanyak 20 orang (66,67%) menyatakan setuju, 8 orang (26,67%)
menyatakan sangat setuju dan hanya 2 orang (6,67%) menyatakan sangat tidak setuju.Berdasarkan data tersebut
dapat disimpulkan bahwa mata kuliah futsal dibutuhkan para guru pendidikan jasmani.
Kata kunci : kebutuhan , mata kuliah, futsal, penjaskesrek
This study aims to analyze the needs of Futsal Course in Sociokinetics Department of Physical Education, Health,
and Recreation Study Program Jakarta State University The method in this research was descriptive survey method
using questionnaire. The research was conducted in 2010, the samples were 30 physical education teachers from
Jakarta Province. Based on the results of the study, there are 29 teachers (96.67%) have taught futsal at school, while
1 teacher (3.33%) has not taught futsal. According to respondents, futsal can be taught to the students in school,
the 30 respondents of physical education teachers as many as 16 people (53.33%) strongly agree and 14 (46.67%)
agree. Learning of futsal at school is much easier because students will like it, from 30 respondents of physical
education teachers sampled in this study, there are 15 teachers (50%) strongly agree and 15 teachers (50%) agree.
As the teacher, it is very easy to learn and understand futsal than football, there are 16 teachers (53.33%) agree, 7
teachers (23.33%) disagree, 5 teachers (16.67%) strongly agree and 2 (6.67%) strongly disagree. Learning futsal
is very appropriate to be taught when seen from the Physical Education curriculum in use today, according to the
respondents, therer are 18 teachers (60%) agree, 8 teachers (26.67%) strongly agree, 2 teachers (6.67%) disagreed
and 2 teachers (6.67%) strongly disagree. The facilities and supporting facilities for futsal learning in school are
easier to fulfill, in accordance with the opinion of the respondents, 15 teachers (50%) agree, 11 teachers (36.67%)
strongly agree and 4 teachers (13.33%) agree. The futsal game can support the development of motor, affective,
and cognitive skillsof the learners, 17 teachers (56.67%) of respondent agree, 11 teachers (36.67%) strongly agree
and 2 teachers (6.67%) disagree. Futsal game can support the development of emotional and social abilities of the
students, 20 teachers (66.67%) agree, 8 teachers (26.67%) strongly agree and only 2 teachers (6.67%) strongly
disagree. Based on these data, we can conclude that futsal course is required by physical education teachers.
Keywords: needs, courses, futsal, Physical Education, Health, and Recreation (Penjaskesrek)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kebutuhan mata kuliah futsal dalam Jurusan Sosiokinetika Program Studi
Penjaskesrek Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan cara survai menggunakan angket. Penelitian ini dilaksanakan pada 2010, Sampel dalam penelitian guru
pendidikan jasmani yang berjumlah 30 orang yang berasal dari Propinsi DKI Jakarta. Berdasar hasil penelitian,
sebanyak 29 orang (96,67%) sudah mengajarkan futsal di sekolahnya sedangkan 1 orang (3,33%) belum mengajarkan
futsal. Menurut responden futsal dapat diajarkan kepada anak didik di sekolah tempat mengajar, dari 30 orang
responden guru pendidikan jasmani sebanyak 16 orang (53,33%) menyatakan sangat setuju dan 14 orang (46,67%)
menyatakan setuju. Pembelajaran futsal di sekolah lebih mudah dilakukan karena anak didik pasti sangat menyukainya,
dari 30 orang responden guru pendidikan jasmani yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 15 orang (50%)
menyatakan sangat setuju dan 15 orang (50%) menyatakan setuju. Sebagai pengajar sangat mudah untuk mempelajari
dan memahami futsal dibandingkan sepakbola, sebanyak 16 orang (53,33%) menyatakan setuju, 7 orang (23,33%)
menyatakan tidak setuju, 5 orang (16,67%) menyatakan sangat setuju dan 2 orang (6,67%) menyatakan sangat
tidak setuju. Pembelajaran futsal sangat sesuai untuk diajarkan jika dilihat dari kurikulum Pendidikan Jasmani yang
digunakan saat ini, menurut responden sebanyak 18 orang (60%) menyatakan setuju, 8 orang (26,67%) menyatakan
sangat setuju, 2 orang (6,67%) menyatakan tidak setuju dan 2 orang (6,67%) menyatakan sangat tidak setuju. Fasilitas
dan sarana pendukung untuk pembelajaran futsal di sekolah lebih mudah untuk diadakan, menurut pendapat para responden sebanyak 15 orang (50%) menyatakan setuju, 11 orang (36,67%) menyatakan sangat setuju dan 4 orang
(13,33%) menyatakan tidak setuju. Permainan futsal dapat menunjang pengembangan kemampuan motorik, afektif
dan kognitif anak didik, sebanyak 17 orang (56,67%) responden menyatakan setuju, 11 orang (36,67%) menyatakan
sangat setuju dan 2 orang (6,67%) menyatakan tidak setuju. Permainan futsal dapat menunjang pengembangan
kemampuan emosional dan sosial anak didik, sebanyak 20 orang (66,67%) menyatakan setuju, 8 orang (26,67%)
menyatakan sangat setuju dan hanya 2 orang (6,67%) menyatakan sangat tidak setuju.Berdasarkan data tersebut
dapat disimpulkan bahwa mata kuliah futsal dibutuhkan para guru pendidikan jasmani.
Kata kunci : kebutuhan , mata kuliah, futsal, penjaskesrek
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/jpji.v11i1.8172
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/jpji.