Perbedaan Pengaruh Latihan Knee Tuck Jump Dengan Latihan Double Leg Bound Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kemampuan Smash Pada Ekstrakurikuler Bola Voli Putra SMKN 1 Kota Jambi
Abstract
Kemampuan fisik dan teknik dalam permainan bola voli sangat perlu, salah satunya adalah power otot tungkai dan kemampuan smash. Smash adalah teknik yang paling sering digunakan dalam permainan bola voli, untuk melakukan smash yang baik dibutuhkan power otot tungkai yang terlatih.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Perbedaan Pengaruh Latihan Knee Tuck Jump Dengan Latihan Double Leg Bound Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai dan Kemampuan Smash Pada Ekstrakurikuler Bola Voli Putra SMK N 1 Kota Jambi. Analisis data yang digunakan adalah dengan perhitungan statistik yaitu dengan uji hipotesis atau uji-t. Berdasarkan pengujian hipotesa pertama = 3.56, = 2.78 dengan demikian . Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpul-kan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan knee tuck jump terhadap pening-katan power otot tungkai pada ekstrakurikuler bola voli putra SMK N 1 Kota Jambi. Berdasarkan pengujian hipotesis kedua = 10.58, = 2.78 dengan demikian . Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian maka dapat di-simpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan double leg bound terhadap peningkatan power otot tungkai pada ekstrakurikuler bola voli putra SMK N 1 Kota Jambi. Berdasarkan pengujian hipotesis ketiga = -0.50, = 2.31 dengan demikian . Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latihan knee tuck jump tidak lebih besar pengaruhnya dibandingkan latihan double leg bound terhadap peningkatan power otot tungkai pada ekstrakurikuler bola voli putra SMK N 1 Kota Jambi. Berdasarkan pengujian hipotesis keempat = -0.19, = 2.78 dengan demikian . Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan knee tuck jump terhadap peningkatan kemampuan smash pada ekstrakurikuler bola voli putra SMK N 1 Kota Jambi. Berdasarkan pengujian hipotesis kelima = 0.14, = 2.78 dengan demikian . Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan double leg boun terhadap peningkatan kemampuan smash pada ekstrakurikuler bola voli putra SMK N 1 Kota Jambi. Berdasarkan pengujian hipotesis keenam = 0.38, = 2.31 dengan demiki-an . Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latihan knee tuck jump tidak lebih besar pengaruhnya dibandingkan latihan double leg bound terhadap peningkatan kemampuan smash dalam permainan bola voli pada ekstrakurikuler bola voli putra SMK N 1 Kota Jambi.
ABSTRACT
The ability both physical and technical in volleyball game is really important to be mastered, and one of the aspects is limbs muscle and spike skill. Spike is one of the technique which is frequently used in a volleyball game, and a well-trained limbs muscle is vitally needed in order to do spike properly. This research aims for knowing the difference of Knee Tuck Jump Training and Double Leg Bound Training Effect towards the escalation of limbs muscle’s power and Spike’s skill in extracurricular volleyball program for male in SMK N 1 Jambi. Data analysis which is used is statistical calculation with hypothetical test or “t-test”. Based on the first test, 3.56 = 2,78, it means that > . It also means that is rejected and is accepted. Furthermore, it can be concluded that there is a significant effect attained from knee tuck jump training towards the escalation of limbs muscle power in extracurricular volleyball program for male students in SMK N 1 Jambi. Based on the second test, 10.58 = 2,78, it means that > . It also means that is rejected and is accepted. Furthermore, it can be concluded that there is a significant effect attained from double leg bound training towards the escalation of limbs muscle power in extracurricular volleyball program for male students in SMK N 1 Jambi. Based on the third test, -0.50 = 2,31, it means that < . It also means that is accepted and is rejected. It also means that the knee tuck jump training contributes better than double leg bound training towards the escalation of limbs muscle power in extracurricular volleyball program for male students in SMK N 1 Jambi. Based on the fourth test, -0.19 = 2,78, it means that < . It also means that is accepted and is rejected. It can be concluded that there is no significant effect from knee tuck jump training towards the escalation of limbs muscle power in extracurricular volleyball program for male students in SMK N 1 Jambi. Based on the fifth test, 0.14 = 2,78, it means that < . It also means that is accepted and is rejected. It can be concluded that there is no significant effect from double leg bound training towards the escalation of limbs muscle power in extracurricular volleyball program for male students in SMK N 1 Jambi. Based on the sixth test, 0.38 = 2,31, it means that < . It also means that is accepted and is rejected. It can be concluded that knee tuck jump training does not have bigger effect than double leg bound training towards the escalation of limbs muscle power in extracurricular volleyball program for male students in SMK N 1 Jambi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bompa, Tudor O. (1994). Theory and Methodology of Training. Debugue Kendall/Hun. Publising Company.
Daulay, Basyaruddin, dkk. (2009). Materi Perkuliahan Bola Voli. Medan: Unimed.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam coaching. Jakarta: CV. Tambak.
_____. (1997). Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: KONI.
Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.
PP. PBVSI. (1995). Peraturan Permainan Bola Voli. Jakarta: KONI.
_____.___ . Pelatihan Bola Voli di Indonesia. Jakarta: KONI.
Radcliffe, J.C dan R.C. Farentinos. (1994). Explosive Power Training. Champaign, Illionis: Human Kineticks Publistour, INC.
Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud.
Sarumpaet, A. dkk. (1992). Permainan Besar. Jakarta: Depdikbud.
SMEP. (2003). Pelaksanaan dan Hasil Program Pelatihan Olahraga. Jakarta: KONI.
Sudjana. (1982). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Suharno. (1992). Rencana Program Latihan. Jakarta: Depdikbud.
DOI: https://doi.org/10.21831/jorpres.v14i1.19977
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 JORPRES (Jurnal Olahraga Prestasi)