Analisis implementasi kebijakan beban mengajar Guru Jenjang SMP, SMA, dan SMK di DIY

Authors

  • Anik Septi Widyawati Dinas Dikpora Daerah Istimewa Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.21831/amp.v5i1.6480

Keywords:

beban mengajar, sertifikasi, tunjangan profesi

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji: (1) implementasi kebijakan terkait beban mengajar guru minimal 24 jam per minggu, (2) dampak kebijakan beban mengajar terhadap kualitas dan kinerja guru, dan (3) faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kebijakan beban mengajar guru di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian kebijakan ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode grounded theory. Pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan studi dokumen  yang hasilnya divalidasi melalui trianggulasi sumber dan teknik, serta member check. Hasil penelitian menunjukkan, kebijakan beban mengajar guru minimal 24 jam per minggu masih relevan dilaksanakan di sekolah. Sebagian besar guru telah memenuhi beban mengajar tersebut, sehingga berhak memperoleh tunjangan profesi yang berdampak pada peningkatan kinerja guru. Faktor penghambatnya adanya kebijakan lokal di kabupaten/kota (Kota Yogyakarta, Kab. Sleman dan Kab. Bantul) yang mengkaitkan tunjangan profesi dengan kehadiran guru di sekolah. Faktor pendukungnya dengan diberlakukannya K-2006 dan K-2013 serta peran kepala sekolah sangat berpengaruh dalam pembagian jam mengajar.

Kata kunci: beban mengajar, sertifikasi, tunjangan profesi

 

AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION OF TEACHER'S TEACHING LOAD POLICY IN JUNIOR HIGH SCHOOL, SENIOR HIGH SCHOOL, AND VOCATIONAL HIGH SCHOOL IN SPECIAL REGION YOGYAKARTA

Abstract

This research aimed review to: (1) the implementation of policies related to teaching load of teachers at least 24 hours every week, (2) the impact of policies teaching load to the quality and performance of teachers, and (3) the factors that restrict and support the implementation of the policies in Daerah Istimewa Yogyakarta. This policy research used qualitative approaches with the grounded theory method.  Data were collected using interview guidelines and the study of documents  the results are validated through triangulation of sources and techniques , as well as member check. The results of this study demonstrate that the policy of the teacher's teaching load at least 24 hours every week is still relevant at schools. The restrictive factor in the teaching load policy is the existence of local policy that associates allowance with teachers attendance at schools (Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulonprogo). The supporting factors are the use of two curricula i.e. Curriculum 2006 and Curriculum  2013, which will largely determine the load of teachers in each subject and the policy of the school principal who will greatly affect the fulfillment of teachers teaching load every week.

Keywords: load of teaching, certification, benefits of profession

Author Biography

Anik Septi Widyawati, Dinas Dikpora Daerah Istimewa Yogyakarta

Anik Septi Widyawati, lahir di Yogyakarta, 30 September 1978. Menamatkan pendidikan Sekolah dasar Negeri Minomartani III pada Tahun 1990. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri I Condong Catur Depok Sleman tamat pada tahun 1993. Menempuh pendidikan SMA Negeri 10 Yogyakarta lulus pada tahun 1996.  Melanjutkan pendidikan sarjana Jurusan Ekonomi Manajemen di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta dan lulus pada tahun 2001, kemudian penulis saat ini melanjutkan studi pascasarjana Program Studi Manajemen Pendidikan pada Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis bekerja di Dinas Dikpora DIY sejak tahun 2009.

Downloads

Published

2017-04-27

How to Cite

Widyawati, A. S. (2017). Analisis implementasi kebijakan beban mengajar Guru Jenjang SMP, SMA, dan SMK di DIY. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 5(1), 45–56. https://doi.org/10.21831/amp.v5i1.6480

Issue

Section

Articles