Artikel ini merupakan hasil penelitian manajemen kelas 9 guru di tiga sekolah menengah atas di Yogyakarta dengan tujuan mengetahui pemahaman teoretik, manajemen kelas yang efektif dan pelaksanaannya, upaya serta hambatan yang dihadapi para guru tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif fenomenologis. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi serta dokumentasi. Hasil studi menunjukkan pemahaman teoretik para guru didominasi oleh perspektif Skinnerian. Keefektifan manajemen kelas diukur dengan standar yang ditetapkan oleh guru, partisipasi siswa menjadi minimal. Perspektif Rogerian tampak dijalankan dan mendukung keefektifan kelas, namun tidak terlalu mendominasi. Manajemen kelas yang efektif dicapai apabila tiga unsur substantif -pengelolaan perilaku, lingkungan dan pengelolaan kurikulum dan instruksional- dijalankan dengan baik. Pengelolaan perilaku dan lingkungan lebih berperan penting ketimbang pengelolaan kurikulum dan instruksional. Upaya yang dilakukan para guru adalah penggunaan bahasa non-verbal, membangun hubungan personal dengan siswa, mengembangkan hubungan melalui media sosial dan mengubah lay out kelas. Penggunaan multi media menjadi faktor penghambat keefektifan manajemen kelas.
Kata kunci: manajemen kelas yang efektif, perspektif Rogerian, pemahaman teoretik guru, pengelolaan perilaku dan lingkungan