STRATEGI BRANDING HERITAGE DALAM MEMPERTAHANKAN PREDIKAT YOGYAKARTA SEBAGAI KOTA PELAJAR
Widya Nayati, Gadjah Mada University, Indonesia
Abstract
Kota Pelajar menjadi julukan yang populer bagi Kota Yogyakarta. Bahkan tidak sedikit para pelajar dari berbagai daerah untuk menuntut ilmu di Yogyakarta. Julukan Kota Pelajar ini tidak terlepas dari sejarah Yogyakarta yang memiliki peran besar dalam bidang pendidikan sejak jaman dahulu. Beberapa permasalahan konflik sosial seperti klitih, begal, dan tawuran antar pelajar menjadikan predikat Yogyakarta sebagai Kota Pelajar menjadi tersamarkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan atau library research. Tujuan dari penelitian ini menjadikan city branding sebagai salah satu strategi dalam branding heritage Yogyakarta sebagai Kota Pelajar dan heritage brand awareness dalam mengukur kesadaran masyarakat terhadap nilai penting dari predikat Yogyakarta sebagai Kota Pelajar, sehingga predikat Yogyakarta sebagai kota pelajar dapat dipertahankan.
Full Text:
PDFReferences
Anttiroiko, Ari Veikko. (2014). The Political Economy of City Branding. New York: Routledge
Arif Budi Prasetya dan Widya Pujarama. (2019). “Kiprah Heritage Sebagai Simbolisasi City Branding Dan Good Governance : Studi Semiotika Komunikasi Publik Pada Kampoeng Heritage Kajoetangan Sebagai Bagian City Branding Kota Malang”. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol. 3 No. 2. Agustus 2019.
Bogdan dan Biklen (1982) Qualitative Data Analysis : A Sourcebook of New Methods. California : Sage
Braun, E., Kavaratzis, M., & Zenker, S. (2013). “My city - my brand: The different roles of residents in place branding”. Journal of Place Management and Development, 6(1), 18–28. https://doi.org/10.1108/17538331311306 087
Darmosugito. “Sedjarah Kota Yogyakarta”. dalam Kota Yogyakarta 200 Tahun 7 Oktober 1756 – 7 Oktober 1956. Jogjakarta : Panitya Peringatan Kota Jogjakarta 200 Tahun, 1956.
Datu Jatmiko. (2021). “Kenalakalan Remaja Kliti yang Mengarah pada Konflik Sosial dan Kekerasan di Yogyakarta”. Dalam Jurnal Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, ISSN: 1412-1271 (p); 2579-4248 (e). Vol. 21. No. 2. (2021). pp. 129-150.
Durianto, dkk, (2004). Brand Equity Ten: Strategi Memimpin Pasar. Jakarta: PT Gramedia.
Juanim, J., & Rahmawati, N. L. (2015). “Pengaruh City Branding terhadap Image Of Urban Destination dan Dampaknya pada Post-Visit Behavior”. dalam Jurnal Trikonomika, 14(1), 66. https://doi.org/10.23969/trikonomika.v1 4i1.593
Kasapi, I., & Cela, A. (2017). “Destination Branding: A Review of the City Branding Literature”. Mediterranean Journal of Social Sciences, 8(4), 129–142. https://doi.org/10.1515/mjss-2017-0012.
Kavaratzis, Michalis. (2004). “From city marketing to city branding: Towards a theoretical framework for developing city brands”. dalam Journal Place Branding, 1(1), 58–73. https://doi.org/10.1057/palgrave.pb.5990 005
Kavaratzis, Mihalis, & Hatch, M. J. (2013). “The dynamics of place brands: An identity-based approach to place branding theory”. dalam Jurnal Marketing Theory, 13(1), 69–86. https://doi.org/10.1177/14705931124672 68.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2021). Manajemen Pemasaran edisi 13 jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Martins, J., Gonçalves, R., Branco, F., Barbosa, L., Melo, M., & Bessa, M. (2017). “A multisensory virtual experience model for thematic tourism: A Port wine tourism application proposal”. Journal of destination marketing & management, 6(2), 103-109.
Marvasti, A.B. (2004) Qualitative Research in Sociology: An Introduction. Sage Publications Inc., Thousand Oaks.
Natalia Citra Bintang Timur dan Priyatno Harsasto. (2019). “Revitalisasi Kawasan Kota Lama sebagai Upaya City Branding di Kota Semarang," Journal of Politic and Government Studies, vol. 9, no. 01, pp. 101-110, Dec. 2019.
Panda, T. K. (2006). Building heritage brands In: Contemporary marketing. CFAI University Press.
Ryadi Goenawan dan Darto Sutanto. (1993). Sejarah Sosial Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta: Mobilitas Sosial DI.Yogyakarta Periode Awal Abad Duapuluhan. Jakarta: CV Manggala Bhakti
Sari, M., & Asmendri. (2020). Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA. NATURAL SCIENCE: Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA, Vol. 6, No. 1, (pp. 41-53).
Suwondo, B. (1977). Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta. Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim PHRI. (2004). Jogja Self Guide. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tontje Tnunay. (1991). Yogyakarta Potensi Wisata. Klaten: CV Sahabat.
Tulus Haryono, dkk. (2019).”Pelatihan Pemasaran : Upaya Peningkatan Pemasaran Dan Nilai Merek (Brand Value) Klaster Batik Laweyan Melalui Penerapan Program Branding Heritage”. Jurnal Bisnis & Manajemen Vol. 19, No. 2, 2019 : 1 - 8
Widya Nayati. (2023). Materi Perkuliahan Komunikasi dan Promosi Warisan Budaya. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.
Putri Ratna Zunita. (2015). “Fenomena Pengemis Anak Studi Kualitatif Proses Sosialisasi Serta Eksploitasi Ekonomi Pada Pengemis Anak Di Makam Sunan Giri Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik.” Dalam Journal Unair Vol. 4 / No. 1 / Published : 2015-01
DOI: https://doi.org/10.21831/istoria.v20i2.60686
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Anggrita Salfa Pharmacytha, Widya Nayati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Printed ISSN (p-ISSN): 1858-2621
Online ISSN (e-ISSN): 2615-2150
ISTORIA has been Indexed by:
Supervised by:
/>Jurnal ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah by History Education Study Program, UNY is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.