ADIKUASA PERDAGANGAN TIONGKOK: TIONGKOK DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI INDONESIA (TINJAUAN SEJARAH SOSIAL-EKONOMI PEDAGANG TIONGKOK DI INDONESIA)

Alifi Nur Prasetia Nugroho, Universitas Negeri Yogyakarta
Rini Riris Setyowati, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


ABSTRAK

Etnis Tiongkok merupakan bagian dari entitas budaya Indonesia. Hubungan ini terjalin sejak jaman Kerajaan Hindu-Budha di Nusantara. Rekatnya hubungan Tiongkok secara keseluruhan dengan Indonesia diawali oleh faktor ekonomi. Hiruk pikuk jalur Sutra pada masa Dinasti Han hingga perdagangan di Malaka menambah kedekatan dua negara ini hingga sekarang. Letak geografis yang strategis dalam peta perdagangan dunia menjadikan Tiongkok lahir sebagai kekuatan tandingan Barat dari Asia. Melalui metode studi pustaka dengan menggunakan berbagai sumber diharapkan dapat memberi gambaran pengaruh ekonomi signifikan Tiongkok di kancah dunia Tiongkok hadir keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh negara lain. Kekuatan nilai-nilai tradisional-budaya diiringi perkembangan IPTEK merupakan modal Tiongkok menghadapi persaingan peradaban dunia. Tiongkok dapat bertahan dalam berbagai macam tekanan dan perubahan jaman. Kini pada abad 21, Tiongkok dengan segala kesiapannya telah masuk keseluruhan bagian lini kehidupan masyarakat Indonesia.

Kata Kunci: Indonesia, Tiongkok, Revolusi 4.0

 

ABSTRACT

Ethnic Chinese are part of Indonesian cultural entities. This relationship has ever existed since the Hindu-Buddhist kingdom in the archipelago. Economic factors preceded the stickiness of Chinese relations. The Silk Road during the Han Dynasty to trade in Malacca added to the closeness of the two countries to the present. The strategic geographical position on the map of world trade made Tiongkok-born as a rival power to the West from Asia. Through the literature study method using various sources, it can provide a significant assessment of the Chinese economy on the world stage. Tiongkok presents unique features which are not provided by other countries. The strength of traditional-cultural values accompanied by the development of science and technology in Tiongkok's capital in facing the competition of world civilizations in various fields. This makes Tiongkok able to endure various kinds of pressures and changes so as not to be eroded by changing times.

 

Keywords: Indonesia, Tiongkok, Revolution 4.0



Full Text:

PDF

References


Ann Wan Seng. (2007). Rahasia Bisnis Orang Cina. Jakarta: Hikmah.

Benny Setiono. G. (2002). Tionghoa Dalam Pusaran Politik. Jakarta: Elkasa

Huton Webster. (2016). World History: Sejarah Dunia Lengkap. Yogyakarta: Indoliterasi.

Juma’ De Putra. (2014). Revolusi-revolusi Paling Spektakuler di Dunia. Yogyakarta: IRCiSoD.

Martin Jacques. (2011). When China Rules The World. Jakarta: Kompas.

Onghokham. (2008). Anti Cina, Kapitalisme Cina, dan Gerakan Cina: Sejarah Etnis Cina di Indonesia. Jakarta: Komunitas Bambu.

Sartono Kartodirdjo. (1987). Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Jakarta: Gramedia.

Tan Ta Sen. (2010). Cheng Ho: Penyebar Islam dari China ke Nusantara. Yogyakarta: Kompas.

Tri Wahyuning M. Irsyam. Golongan Etnis China sebagai Pedagang Perantara di Indonesia (Seminar Sejarah Nasional IV di Yogyakarta, tanggal 16-19 Desember: 1985). Jakarta: Depdikbud.

Eka Deasy Widyaningsih. Masyarakat China Bolong Sudiroprajan (Studi Interaksi Sosial Masyarakat China-Jawa di Surakarta Pada Pertengahan-akhir Abad XX). Skripsi. Surakarta: UNS, hlm. 13.

Yahya Aryanto Putro, Hamdan Tri Atmaja, Ibnu Sodiq. Konflik Rasial Antara Etnis Tionghoa Dengan Pribumi Jawa di Surakarta Tahun 1972-1998. Jurnal. Journal of Indonesian History Vol. 6 Januari 2017, hlm 67.

Agi. Indonesia Gandeng China Demi Hadapi Revolusi Industri 4.0. Koran Online. Di publish pada Kamis, 08 Maret 2018. Tersedia di http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180307213329-92-281270/indonesia-gandeng-china-demi-hadapi-revolusi-industri-40. Diakses pada 18 Desember 2018.

Dani Jumadil Akhir. Percepat Revolusi Industri 4.0 Kemenprin Gandeng Cina. Koran Online. Diterbitkan pada Senin 15 Mei 2017 07:07 WIB. Tersedia di https://economy.okezone.com/read/2017/05/15/320/1690966/percepat-revolusi-industri-4-0-kemenperin-gandeng-china. Diakses pada 18 Desember 2018.

Dni. Ini 5 Sektor Industri yang Jadi Fokus Jokowi di Era Digital. Koran Online. Di publish pada Rabu, 04 April 2018. Tersedia di http://finance.detik.com/industri/d-3952581/ini-5-sektor-industri-yang-jadi-fokus-jokowi-di-era-digital. Diakses pada 18 Desember 2018.

Paul Krugman. A New Industrial Revolution: The Rise of Robots. Majalah Online. The New York Times Company, 2013. Tersedia di https://truthout.org/authors/paul-krugman/page/2/ . Akses pada 27 Desember 2018 pukul 22:02.

Sakina Rakhma Diah S. Dukung Revolusi Industri 4.0 Komputasi Awan Jadi Faktor Penting. Koran Olnine. Di publish pada 25 Oktober 2018. Tersedia di https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/25/123614926/dukung-revolusi-industri-30-komputasi-awan-jadi-faktor-penting.




DOI: https://doi.org/10.21831/istoria.v15i2.27292

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Alifi Nur Prasetia Nugroho

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Printed ISSN (p-ISSN): 1858-2621
Online ISSN (e-ISSN): 2615-2150

ISTORIA has been Indexed by:

           

Supervised by:

RJI Main logo

 

Lisensi Creative Commons
/>Jurnal ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah by History Education Study Program, UNY is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter View My Journal Stats