THE VALUE OF CHARACTER EDUCATION BASED ON HISTORY OF THE MATARAM KUNO KINGDOM IN THE 8TH-9TH AD

Naufal Raffi Arrazaq, Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract


Abstrak

 Mataram Kuno merupakan kerajaan bercorak Hindu Buddha yang berkembang abad VIII-X Masehi. Kerajaan Mataram Kuno memiliki beberapa peninggalan sejarah. Salah satu wilayah yang menyimpan peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno adalah Kabupaten Magelang. Peninggalan sejarah yang ditemukan berupa candi, arca, dan prasasti. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis corak pendidikan dan nilai pendidikan karakter berdasarkan sejarah Kerajaan Mataram Kuno abad VIII-X Masehi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo, dengan tahapan yaitu: (1) pemilihan topik, (2) pengumpulan sumber, (3) kritik sumber, (4) interpretasi, (5) penulisan sejarah. Hasil dari penelitian ini yaitu, pendidikan di Kerajaan Mataram Kuno bercorak keagamaan. Hasil dari kegiatan pendidikan tersebut berupa pengetahuan di bidang keagamaan dan penanggalan atau astronomi. Nilai pendidikan karakter yang dapat dipelajari adalah local genius dan toleransi yang diwujudkan dalam bangunan candi. Nilai pendidikan karakter selanjutnya adalah kesetaraan gender. Berdasarkan prasasti yang ditemukan di Kabupaten Magelang dapat diketahui adanya pejabat perempuan di tingkat wanua.

 Kata Kunci: Pendidikan karakter, Mataram Kuno, Sejarah

 

Abstract

 The Mataram Kuno Kingdom is a thriving Buddhist Hindu in 8th-9th centuries AD. The  Mataram Kuno Kingdom has some historical relics. One area which houses historical relics of Mataram Kuno Kingdom is Magelang Regency. Historical heritage that is found in the form of temples, statues, and inscriptions. The purpose of this research is to analyze the pattern of education and character education based on the history of the Mataram Kuno Kingdom in 8th-9th centuries AD. This research uses the methods of historical research, according to Kuntowijoyo, by stages, namely: (1) selection of topics, (2) the collection of sources, (3) source criticism, (4) interpretation, (5) writing of history. The results of this study, namely, education in the religious institution of the ancient Mataram Kingdom. The result of these educational activities in the form of knowledge in the field of religious and astronomical or calendar. The value of character education that can be learned is local genius and tolerance is manifested in temple building. The value of the next character education was gender equality. Based on inscriptions found in Magelang Regency knowable existence of women officials at the level of wanua.

Keywords: character education, the ancient Mataram, history

 


Full Text:

Full Text

References


Hasan , S. Hamid. (2012). “Pendidikan Sejarah untuk Memperkuat Pendidikan Karakter”. Jurnal Paramita, Volume, 22 Nomor, 1 – Januari 2012, hlm. 81-95.

Khalikin, Ahsanul & Fathur (Ed). (2016). Toleransi Beragama di Daerah Rawan Konflik. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Beragama Kementerian Agama RI.

Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Munandar, Agus Aris. (2015). Keistimewaan Candi-Candi Zaman Majapahit. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Munoz, Paul Michel. Terjemahan Adve. (2009). Kerajaan-Kerajaan Awal Kepulauan Indonesia dan Semenanjung Malaysia. Yogyakarta: Mitra Abadi.

Sedyawati, Edi, M. Zainuddin, Edhie Wuryantoro. (1991). Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soebadio, Haryati. (1986).“Kepribadian Suatu Bangsa”. Dalam Ayatrohaedi (Ed). Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, hlm. 18-25.

Soejono, R.P. (1986). “Local Genius dalam Sistem Teknologi Prasejarah”. Dalam Ayatrohaedi (Ed). Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, hlm. 130-140.

Soekmono. (1973). Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta: Kanisius.

Setiawati, Nanda Ayu. (2017). “Pendidikan Karakter Sebagai Pilar Pembentukan Karakter Bangsa”. Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 Vol. 1 No. 1 2017, hlm. 348-352.

Puspitawati, Herien. (2015). “Pengenalan Konsep Gender, Kesetaraan dan Keadilan gender”. Makalah Rapat Koordinasi Kesetaraan Gender se Wilayah 1 Bogor Kamis, 22 Maret 2012. Bogor: Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, hlm. 1-19.

Wirasanti, Niken. (1997). “Masyarakat Jawa Kuna: Usaha Mendewasakan Diri Melalui Pendidikan dan Pengajaran. Dalam Cinandi. Yogyakarta: Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, hlm. 226-229.

Wurjantoro, Edhie. (2012). Prasasti Berbahasa Jawa Kuno Abad VIII – X Masehi Bukan Koleksi Museum Nasional Alihaksara dan Terjemahan. Depok: Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

_______. (2018). Anugerah Sri Maharaja: Kumpulan Alihaksara dan Alihbahasa Prasasti-Prasasti Jawa Kuna dari Abad VIII-IX. Depok: Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Universitas Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.21831/istoria.v15i1.24154

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Naufal Raffi Arrazaq

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Printed ISSN (p-ISSN): 1858-2621
Online ISSN (e-ISSN): 2615-2150

ISTORIA has been Indexed by:

           

Supervised by:

RJI Main logo

 

Lisensi Creative Commons
/>Jurnal ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah by History Education Study Program, UNY is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter View My Journal Stats