Imlek sebagai Pesta Rakyat Cina di Yogyakarta
Abstract
Semenjak dibangun hubungan kembali Indonesia – Cina maka nampak bahwa segala sesuatu tentang Cina marak diseluruh Indonesia. Di Yogyakarta juga tidak beda dengan kota-kota besar lain dalam perayaan pergantian tahun dan jika terdapat perbedaan terutama hubungan Cina dan pribumi yang tanpa konflik. Tujuan tulisan ini mengkaji kebijakan Negara terhadap Cina dalam bidang budaya serta hubungan Cina dan pribumi yang harmanis dapat diciptakan di Yogyakarta. Kajian ini adalah kajian historis yang menggunakan metode sejarah dengan empat langkah yaitu heuristik, yaitu mencari dan mengumpulkan sumber sejarah, kritik sumber, inteprettasi dan historigrafi. Hubungan Cina dan pribumi sudah terjadii semenjak kedatangan awal Cina sebelum terbentuknya Negara Indonesia hingga sesudah Indonesia menjadi sebuah negara merdeka. Kenyataan menunjukkan bahwa arang-orang pribumi dan Cina dapat saling menerima sebagai warga negara yang sama, merupakan proses panjang. Dalam sejarah menunjukkan bahwa peran pemerintah dengan kebijakan-kebijakannya turut mempengaruhi hubungan antar pribumi dan Cina. Diskriminasi juga memperlambat terjalinnya perkembangan hubungan tersebut. Di Yogyakarta, misalnya perayaan imlek atau pergantian tahun dirayakan semua orang dan Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata memasukkannya dalam agenda wisata Yogyakarta dan kelompok muslim mengizinkan merayakannya di masjid untuk Cina yang beraga Islam.
Kata Kunci : Imlek di Yogyakarta, Pesta Rakyat Cina
Full Text:
UntitledDOI: https://doi.org/10.21831/informasi.v2i2.6203
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Dina Dwikurniarini
Supervised by
Our Journal has been Indexed by:
Informasi by http://journal.uny.ac.id/index.php/informasi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.