PENTINGNYA PENDIDIKAN ANTI KEKERASAN BAGI ANAK SD DALAM MEWUJUDKAN WARGA NEGARA YANG BAIK
Abstract
Kekerasan yang terjadi di Indonesia dari hari ke sehari angkanya semakin meningkat, kekerasan itu terjadi terhadap perempuan, anak-anak, dan kekerasan biasanya lebih banyak dalam rumah tangga (KDRT). Data yang dilansir Komnas Perempuan paska diundangkan UU-PKDRT tahun 2004 menunjukkan angka yang sangat memprihatinkan. Oleh karena itu masalah kekerasan terhadap istri (KTI) tahun 2004 mencapai 1.782 kasus, sedang tahun 2005 terdapat 4.889 kasus, dan tahun 2007 mencapai 17.772 kasus dan angka tersebut cenderung meningkat (Kedaulatan Rakyat 29 Nov. 2008; 1).
Dalam peringatan 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan yang dimulai tanggal 25 November 2008 sampai dengan 10 Desember 2008, hari AIDS 1 Desember dan hari Hak Azasi Manusia (HAM) jatuh pada tanggal 10 Desember masih terdapat kekerasan masif, dan agaknya bangsa ini perlu meratifikasi kembali pelbagai kekerasan yang terjadi di Indonesia. Kekerasan virtual juga disuguhkan di layar TV melalui film anak-anak seperti Naruto, Avatar dan media elektronika melalui komputer, geme onliene dan tersosialisasi pada anak-anak SD (Sekolah Dasar). Akibatnya anak-anak SD akrab dengan kekerasan dan mengimplementasikan dalam bentuk perilaku yang distruktif. Melalui Pendidikan anti kekerasan diharapkan dapat memberikan secercah harapan agar generasi muda khususnya anak SD menjadi warga negara yang baik, cinta damai mengasihi sesama mengabdikan diri pada anti kekerasan.
Kata Kunci: Pendididikan, Kekerasan, Sekolah Dasar.
Full Text:
UntitledDOI: https://doi.org/10.21831/informasi.v1i1.5665
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Sigit dk
Supervised by
Our Journal has been Indexed by:
Informasi by http://journal.uny.ac.id/index.php/informasi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.