Analisis Sifat Mekanik Lentur Papan Laminasi Kombinasi Bambu Petung dan Bambu Ater
Yudhi Arnandha, Universitas Tidar, Indonesia
Dedy Firmansyah, Universitas Tidar, Indonesia
Abstract
Kemajuan teknologi memunculkan alternatif bahan bangunan pengganti kayu, seperti bambu laminasi. Laminasi bambu menggunakan kombinasi dua jenis bambu yaitu bambu petung dan bambu ater. Bambu petung memiliki kuat lentur lebih besar dibandingkan bambu ater dapat meningkatkan nilai MOR dan MOE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat lentur, pengaruh susunan lapisan laminasi, pengaruh penambahan bambu petung pada laminasi bambu ater dari laminasi kombinasi dua jenis bambu. Pengujian kuat lentur papan laminasi berukuran 55 cm x 10 cm x 2 cm yang mengacu pada ASTM D1037-06a dengan beban terpusat ditengah bentang. Papan laminasi terdiri dari 3 variasi susunan, setiap variasi ada 4 lapisan dengan tebal bilah 0,5 cm. Variasi A terdiri dari susunan bambu ater-ater-ater-ater, variasi B terdiri dari bambu petung-ater-petung-ater, variasi C terdiri dari bambu petung-petung-ater-ater. Hasil pengujian kuat lentur papan laminasi didapat nilai rata-rata Modulus of Rupture (MOR) variasi A sebesar 89,462 MPa, variasi B sebesar 96,778 MPa, dan variasi C sebesar 79,173 MPa. Nilai rata-rata Modulus of Elasticity (MOE) variasi A sebesar 13256,830 MPa, variasi B sebesar 14856,552 MPa, dan variasi C sebesar 12981,294 MPa. Susunan variasi B petung-ater-petung-ater dapat meningkatkan nilai Modulus of Rupture dan Modulus of Elasticity.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
World Resources Institute Indonesia (2021), Pantau Jejak Penebangan Hutan Ilegal. https://wri-indonesia.org/id/blog-tags/10051
Putri R, R. (2012). Keberterimaan Masyarakat Terhadap Inovasi Teknologi Bambu Laminasi sebagai Alternatif Pengganti Kayu Konstruksi. Jurnal Sosek Pekerjaan Umum, 12-22.
Asmah, A. E., Daitey, S. T., & Steiner, R. (2016). Locally Produced Laminated bamboo Lumber: A Potential Substitute for Traditional Wood Carving in Ghana. European Journal of Research and Reflection in Arts and Humanities Vol 4 No.1 ISSN 2056-5887.
Irawati, I. S., & Saputra, A. (2012, Januari 30). Analisis Statistik Sifat Mekanika Bambu Petung. Simposium Nasional Rekayasa dan Budidaya Bambu I, Rekayasa Bambu sebagai Solusi Pelestarian Lingkungan ISBN: 978-602-95687-6-9.
Anugrah, F. N. (2019). Pengujian Sifat Fisis dan Mekanis Bilah Bambu Ater (Gigantochloa atter Kurz). Skripsi Institut Pertanian Bogor.
ISO 22157 (2019). Bamboo structures Determination of physical and mechanical properties of bamboo culms — Test methods. International Standard.
Standar Nasional Indonesia. (1995). Nomor 03-3959-1995. Metode pengujian kuat lentur kayu di laboraturium. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional Indonesia .
American Society for Testing and Materials, (1994). Standard Methods for Testing Small Clear Specimens of Timber, ASTM D 143 – 94. West Conshohocken, Pennsylvania, United State of America.
Intang, dkk. (2014). Sifat Mekanika Bambu Petung Laminasi. Dinamika Rekayasa, Vol 10, No.1 ISSN 1858-3075.
Manik, dkk. (2017). Pengaruh Susunan dan Ukuran Bilah Bambu Petung (Dendrocalamus asper) dan Bambu Apus (Gigantochloa apus) terhadap Kekuatan Tarik, Kekuatan Tekan dan Kekuatan Lentur untuk Komponen Konstruksi Kapal. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan, Vol. 14, No.3, 94-101.
DOI: https://doi.org/10.21831/inersia.v18i1.48260
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Nur Noviana Belatrix, Yudhi Arnandha, Dedy Firmansyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.